Konten dari Pengguna

Menabung Bareng Sama Pacar Tak Cukup Sekadar Komitmen

Syaiful Syabab
Staff Accounting di PT. Sumber Pendapatan Utama Yogyakarta, Alumnus UNU Yogyakarta. Nyambi sebagai blogger pendidikan keuangan dan penikmat sate klathak
3 Juli 2023 13:07 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syaiful Syabab tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi menabung bersama pacar. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menabung bersama pacar. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Suatu ketika saya pernah ditanya teman kantor saat makan siang di angkringan tentang pendapat saya seputar menabung bersama bareng pacar. Kami berdua masih belum terbayang untuk melakukan hal yang sama seperti pasangan muda lainnya yang memanfaatkan momen pacaran untuk mengumpulkan uang acara pernikahan.
ADVERTISEMENT
"Bro, kamu udah nabung buat menikah belum?" tanya teman saya.
"Enggak, Bro. Nabung sih keharusan to, tapi enggak terkhusus buat nikah," jawab saya. "Kenapa emang?" saya balik bertanya.
"Enggak apa-apa sih. Cuma mau tanya aja, soalnya sekarang rame fenomena nabung bareng pacar buat persiapan nikah," jelasnya.
"Ya, monggo... kalau semisal kamu mau ikut tren itu. Jika sudah menghitung dan analisis risikonya," kata saya.
***
Bagi sebagian orang, rencana menabung bareng dengan pacar tidak ada salahnya. Tentu tidak ada salahnya, wong masih rencana to. Namun, berbeda cerita jika sudah dilakoni beberapa tahun setelahnya. Pasti banyak masalah muncul yang akan menimbulkan konflik.
Tentu kebayang betapa susahnya mencari solusi ketika uang di rekening bersama digunakan belanja oleh satu pihak tanpa kejelasan. Satu sisi ada pihak yang tidak menabung lagi, maka timbul rasa ketidakpercayaan, merasa sudah tidak ada kesepemahaman, sudah tidak cinta lagi.
Ilustrasi menabung bersama pacar. Foto: Shutterstock
Maka di situlah awal permasalahannya. Uang yang telah ditabung bertahun-tahun lenyap tanpa ada sisa karena saling menurut egoisme masing-masing.
ADVERTISEMENT
Usut punya usut praktik menabung bareng dengan pacar bukan tanpa alasan mendasar. Riset Statistik Pemuda 2021 melalui Instagram Goodstats.id menunjukkan keengganan pemuda menikah terburu-buru. Terjadi penurunan pada tahun 2011, tercatat pemuda yang sudah menikah 46,5 persen. Sedangkan tahun 2021 menurun menjadi 37,7 persen dari total populasi sekitar 64,9 juta anak muda.
Alasan yang dipaparkan cukup beragam. Seperti misalnya mental belum siap, kesiapan ekonomi, membangun karier, dan ingin menikmati masa muda.
Barangkali kesiapan mental dan ekonomi menjadi alasan paling dominan dari anak muda tidak ingin terlalu cepat menikah. Sah saja karena rumah tangga tanpa ditopang ekonomi tidak akan jalan serta tidak ada rumah tangga tanpa permasalahan.
Menyiapkan pernikahan dan pasca menikah kebutuhan ekonomi sangatlah tidak sedikit. Maka dari itu, tidak salah jika sepasang kekasih menyiasati dengan tabungan bareng bersama pacar.
ADVERTISEMENT
Di situlah saya mulai mini riset pada rekan kantor yang punya kisah menabung bareng dengan mantan pacarnya (istrinya saat ini). Dari sekian obrolan dan beberapa informasi dapat diambil benang merahnya, pondasi mereka melakukannya adalah karena besarnya komitmen satu sama lainnya.
Ilustrasi menabung dengan pacar. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Tetapi bagi saya masih kurang konkret jika hanya komitmen. Perlu suatu strategi taktis agar lebih jelas. Maka dari sini saya mencoba membagikan trik bagi rekan-rekan yang ingin menabung bareng bersama pacar. Pastinya ini gambaran buat saya juga.
Pertama, pastikan seseorang yang kamu ajak menabung adalah orang yang berjodoh denganmu. Poin ini memang agak rumit dan absurd. Apa tolok ukur seseorang jodoh kita? Sudah cukupkah jalan selama ini untuk saling memahami karakternya?
ADVERTISEMENT
Lebih mudahnya kembalikan pada agama masing-masing. Jika di agama Islam ada metode istikharah dan tuntunan dari nabi Muhammad SAW untuk meyakinkan seseorang itu benar jodohnya.
Dua, tentukan tujuan dan target pencapaian tabungan sama pasangan. Paling lumrah menabung bersama pacar adalah untuk menikah. Sewalaupun ada juga yang tujuannya untuk biaya pasca pernikahan seperti beli rumah dan dana pendidikan anak. Terpenting juga harus terukur, mau berapa tahun dan berapa jumlah yang ingin diinginkan.
Tiga, keduanya harus sama-sama punya penghasilan. George Samuel Clason penulis buku The Richest Man in Babylon menuliskan bahwa aturan emas pertama untuk jadi kaya adalah punya penghasilan. Penghasilan ini bisa dari bekerja maupun dari bisnis.
Jika tidak punya penghasilan, maka mau menabung dari mana? Kecuali punya privilege orang tua kaya-raya dan uang hidupnya masih menjadi tanggungan orang tuanya.
ADVERTISEMENT
Empat, besaran nominal tiap bulannya lebih baik disamakan. Strategi ini sebenarnya untuk memudahkan dan lebih konsisten dalam menabung. Jangan mau dengan pernyataan menabunglah uang sisa bulanan.
Ilustrasi menabung bareng pacar. Foto: Shutterstock
Jika seperti itu lambat laun akan menimbulkan rasa ketidakadilan. Selain itu, nominal tetap berfungsi me-record tabungan masing-masing. Maka buatlah kesepakatan, semisal tiap orang per bulannya Rp 1 juta atau Rp 500 ribu.
Lima, jangan simpan dalam bentuk cash atau saldo di rekening, tapi belikan logam mulia. Menyimpan dalam bentuk saldo di bank rawan untuk dibelanjakan. Sebenarnya tidak apa-apa juga selama kebutuhan berdua. Tapi bisa membuat tidak tercapainya target dan tujuan jika selalu digunakan.
Sementara kalau dibelikan emas batang pecahan satu gram atau dua gram, itu akan lebih menyimpan nilai uang dari inflasi serta lebih aman. Emas yang dibeli harus dititipkan di brankas Antam agar tidak hilang.
ADVERTISEMENT
Tidak apa-apa bayar ongkos administrasi tiap bulan yang penting barang aman. Kemungkinan terburuk jika tidak berjodoh, maka emas itu bisa dijual dan uangnya dibagi rata.
The last, menabung bareng bersama pacar bisa jadi anugerah bila dipertemukan dengan orang yang tepat dan risikonya diperhitungkan dengan matang. Soal uang bisa jadi persoalan yang rawan menimbulkan masalah di kemudian hari.
Maka dari sini pentingnya analisis. Jangan jadikan menabung bersama hanya untuk membuktikan kesetiaan atau ketulusan sebuah hubungan. Menabung bisa untung, tetapi jika salah merencanakan bisa jadi buntung.
Nah sampai saat ini, saya belum sepakat dengan menabung bareng bersama pacar. Ya, soalnya masih belum punya pacar.