Glenn Fredly Berbagi Pengalamannya Jelajahi Hutan Manusela

10 Mei 2017 16:42 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Glenn Fredly di jumpa pers konser 'Musika Foresta' (Foto: Prabarini Kartika/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Glenn Fredly di jumpa pers konser 'Musika Foresta' (Foto: Prabarini Kartika/kumparan)
Penyanyi Glenn Fredly menjadi salah satu pengisi acara konser 'Musika Foresta' yang akan digelar pada 13 Mei mendatang di Balai Sarbini, Jakarta. Acara ini digelar lewat kolaborasi dengan gerakan 'Hutan Itu Indonesia'.
ADVERTISEMENT
Konser ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi dalam upaya perlindungan hutan.
Glenn, sebagai salah satu musisi yang mengisi acara, sebelumnya telah menjelajahi Taman Nasional Manusela yang terletak di Ambon, Maluku. Selain menciptakan sebuah lagu berjudul 'Manusela', penyanyi berusia 41 tahun ini bercerita lebih lanjut tentang perjalanannya.
"Waktu masuk hutan saya enggak bermusik. Justru saya menikmati suasana interaksi hutan dan ekosistem di dalamnya," ujar Glenn saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (10/5).
Baca Juga:
ADVERTISEMENT
Kemudian mantan suami Dewi Sandra ini juga bercerita bagaimana beruntungnya ia dapat melihat berbagi jenis endemik burung di Maluku yang ia lihat langsung dengan kedua matanya.
Untuk dapat melihat endemik burung itu, pelantun 'Sekali Ini Saja' harus memanjat pohon setinggi 50 meter. Padahal, Glenn memiliki acrophobia atau phobia ketinggian.
"Saya naik di ketinggian 50 meter itu dan merasakan sendiri pengalaman ratusan burung kembali ke rumahnya," ucapnya.
Pengalamannya ini membuat Glenn menitikkan air mata. Tapi tangisannya itu bukan karena sedih, melainkan karena ia merasa bahagia yang tak dapat digambarkan dengan kata-kata.
"Hutan itu masa depan. Hutan itu kehidupan. Kalau hutan itu enggak ada, apa yang kita perbuat enggak ada artinya. Jadi, dari situ saya makin yakin bahwa I'll do anything untuk bisa bicara pelestarian, bicara bagaimana masyarakat adat diperhatikan," katanya dengan tegas.
ADVERTISEMENT