Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
TNI Pinjamkan Kapal Selam hingga Pesawat Tempur untuk Film 'MPM'
28 April 2017 15:45 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Sebuah film bertema kepahlawanan akan segera menghiasi layar bioskop Indonesia. Film yang menjadi bagian dalam perayaan HUT TNI di tahun 2017 ini diadaptasi dari perjuangan Tentara Nasional Indonesia melawan para teroris di perbatasan antara Indonesia dan negara tetangga yang diberi judul 'Merah Putih Memanggil'.
ADVERTISEMENT
Cerita dalam film ini sendiri berupa fiksi dan negara tetangga yang dimaksudkan bersifat hipotesis. Namun, pasukan yang ikut dalam film ini adalah pasukan TNI dari angkatan darat, angkatan laut dan angkatan udara. Mulai dari Prajurit Kopassus TNI AD, Prajurit Marinir dan Kopaska TNI AL, Pilot Pesawat Tempur Sukhoi SU-30 TNI AU, serta Prajurit TNI lainnya.
Selain itu film ini juga akan diperankan oleh sederet bintang ternama Indonesia, seperti Maruli Tampubolon, Mentari De Marelle, Verdy Bhawanta, Aryo Wahab, Restu Sinaga, dan Prisia Nasution.
Dalam acara peresmian produksi film 'Merah Putih Memanggil' (MPM), yang digelar hari ini Jumat (28/4), diadakan sebuah prosesi penerjunan dari tentara di wilayah Landasan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Selain itu, Panglima TNI, Gatot Nurmantyo juga sempat melakukan take pertama untuk film tersebut dengan arahan sutradara Mirwan Suwarso.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, Panglima TNI langsung melanjutkan sidak terhadap alutsista yang akan digunakan selama proses syuting film berlangsung. Ia juga sempat membeberkan tujuan untuk memberikan gambaran bahwa Tentara Nasional Indonesia, baik angkatan darat, laut, dan udara setiap saat siap untuk melaksanakan tugas dan menghadapi ancaman apapun.
"TNI selalu menyiapkan kemampuannya untuk di manapun masyarakat, bangsa, negara memanggil. Siap menghadapi ancaman apapun baik itu teroris dalam negeri, teroris luar negeri ataupun ancaman apapun juga untuk melindungi masyarakatnya, untuk melindungi rakyat Indonesia. Itulah keberadaan negara dan kita selalu berlatih-berlatih-berlatih," kata Gatot saat ditemui di Gedung Suma 2 Lanud Halim Perdanakusuma.
Gatot juga mengatakan film ini menggambarkan tugas-tugas khusus, yang bisa dilakukan oleh TNI baik angkatan darat laut dan udara. "Kami melibatkan pesawat Sukhoi, kapal selam, helikopter, penerjunan di bawah air, dan sebagainya," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
"Jadi pesan saya sangat rugi apabila nanti tidak menyaksikan film ini, gitu ya. Ok," tutupnya.
'Merah Putih Memanggil' berkisah tentang adanya pembajakan kapal pesiar ukuran sedang berbendera Indonesia, merah putih di perairan wilayah Indonesia oleh teroris internasional.
Satu orang awak kapal ditembak mati di kapal karena melakukan pembangkangan. Empat orang awak kapal termasuk kapten beserta tiga orang warga negara Perancis, satu orang warga negara Canada, dan satu orang warga Korea Selatan diculik, dan dibawa ke suatu daerah di bagian selatan negara tetangga. Pimpinan penculik pun meminta tebusan dari negara-negara yang warga negaranya diculik dan sudah barang tentu termasuk Indonesia.
TNI pun langsung membuat rencana operasi gabungan yang melibatkan semua angkatan guna menyelamatkan seluruh tawanan.
ADVERTISEMENT
Pengambilan gambar dimulai sejak 29 Maret hingga 30 April mendatang di daerah Gunung Bundar di Selatan Kota Bogor. Dilanjutkan lagi mulai tanggal 2 Mei sampai 15 Mei 2017 di Pantai Anyer, Banten dan sekitarnya.
Proses syuting akan melibatkan pasukan kopassus TNI AD, Marinir, Kopaska, juga KRI Diponegoro dan Kapal Selam KRI Nanggala dari TNI AL, serta Skuadron pesawat tempur Sukhoi SU-30 dari TNI AU.
'Merah Putih Memanggil' akan tayang perdana pada 5 Oktober 2017, bersamaan dengan HUT TNI.