Konten dari Pengguna

Penguatan Ekosistem Inovasi Guna Meningkatkan Daya Saing Negeri

Cely Julianti
Pranata Humas - Anggota Iprahumas Indonesia
9 Maret 2021 11:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cely Julianti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kepala BPPT, Hammam Riza Pada Rakernas BPPT 2021
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BPPT, Hammam Riza Pada Rakernas BPPT 2021
ADVERTISEMENT
BPPT sebagai lembaga pengkajian dan penerapan teknologi di bawah koordinasi Kementerian Riset Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mempunyai fungsi strategis dalam meningkatkan penguasaan teknologi dan Inovasi. BPPT meyakini mampu membawa Indonesia menjadi negara yang berjaya dan berdaya saing di masa depan dengan menumbuh kembangkan penguasaan serta pemanfaatan IPTEK melalui pelaksanaan ketujuh perannya.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah inovasi dibidang teknologi kemaritiman dan transportasi, fokus bidang teknologi kemaritiman ini bertujuan untuk penguatan ekosistem inovasi teknologi maritim dalam berkolaborasi, bersinergi dan bermitra dengan perguruan tinggi, industri maritim, dan stake holder guna mewujudkan hilirisasi produk-produk riset kaji terap inovasi teknologi maritim sampai ke penerapan nasional, kata Kepala BPPT Hammam Riza di acara Rakernas 2021 BPPT, di Jakarta
.
Proses kaji terap inovasi bidang maritim yang dikerjakan sejak 2019 dan ditargetkan siap dimanfaatkan pada akhir 2022, merupakan bagian dari pemikiran solusi teknologi bagi pemenuhan kebutuhan teknologi maritim nasional.
Untuk memenuhi kebutuhan teknologi tersebut menurut Hammam, hilirisasi inovasi teknologi menjadi langkah penting dalam memberikan manfaat dan pada giliran akhirnya akan memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat luas dan terjadinya peningkatan daya saing bangsa.
ADVERTISEMENT
Selain itu, bidang transportasi merupakan salah satu bidang unggulan BPPT khususnya di era perkembangan teknologi otomotif. Masuknya teknologi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) merupakan keniscayaan yang harus diantisipasi dan disiapkan melalui terobosan inovasi teknologi.
Sesuai amanat Peraturan Presiden No 55 Tahun 2019 terkait percepatan program KBLBB untuk transportasi jalan di antaranya diselenggarakan melalui percepatan pengembangan industri KBLBB dalam negeri, pemberian insentif, penyediaan infrastruktur pengisian listrik, pemenuhan kebutuhan teknis KBLBB dan perlindungan terhadap lingkungan hidup.
Dalam bidang riset dan teknologi, Hammam menyebut, BPPT bersama stake holder lainnya turut mendukung kesuksesan program KBLBB melalui peran aktif dalam ekosistem riset dan inovasi pada Prioritas Riset Nasional (PRN) Teknologi KBLBB sesuai dengan Permenristekdikti No 38 Tahun 2019 tentang Prioritas Riset Nasional tahun 2020-2024.
ADVERTISEMENT
Peran serta tersebut diwujudkan dalam beberapa program kegiatan yang meliputi pengembangan motor propulsi dan komponen mekanikal, fast charging system, baterai, pengembangan fasilitas pengujian, kajian kebijakan teknologi KBLBB serta konversi kendaraan dinas.
Ekosistem riset dan inovasi harus diciptakan secara komprehensif mulai dari hulu hingga hilir baik dalam sektor penelitian dan pengembangan (R&D), desain dan inovasi, manufaktur maupun bisnis, yang berorientasi pada permintaan pasar sehingga diharapkan penerapannya dapat diwujudkan untuk ke arah pasar inisial yang prospektif seperti kendaraan dinas pemerintah ataupun transportasi publik dipandang mampu menghela penerapan awal dari KBLBB di Indonesia.
Dalam upaya membangun ekosistem inovasi KBLBB, BPPT lanjut Hammam berusaha menjalankan peran untuk dapat melakukan kliring teknologi, alih teknologi dan kerekayasaan agar mampu membuka jalan bagi industri dalam negeri untuk menjadi prinsipal yang mampu memanfaatkan momentum pasar inisial di masa awal penerapan KBLBB di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Inovasi di Kelautan dan Perikanan
Sementara, Kepala Badan Riset dan SDM Kementerian Kelautan dan Perikanan Sjarief Widjaja yang juga hadir di Rakernas tersebut menyadari bahwa penting peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pembangunan sektor kelautan dan perikanan.
Saat ini dunia telah memasuki Era Agro Maritime 4.0 yang berbasis pada agropreneur dan self learning. Dengan memanfaatkan Kecerdasan Artifisial (KA), Drone, Big Data, Digital, Robotik, Smart Precision, Smart Fishing dan sebagainya yang memiliki sifat realtime, presisi, dan multifungsi serta kemampuan pemasaran secara langsung.
Semua teknologi tersebut menurut Sjarief berperan penting dalam pengelolaan kelautan dan perikanan, misalnya big data. “Kita harus mendorong proses percepatan transformasi masyarakat perikanan menuju 4.0 secara adil karena mau tidak mau, kita akui bahwa pembudidaya ikan dan nelayan kita sebagian masih menggunakan konsep lama,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Seperti disampaikan Presiden Joko Widodo yang menekankan bahwa kebijakan kelautan harus dapat mengantisipasi dan mengadaptasi perkembangan teknologi baru. Sehingga industri perikanan Indonesia semakin produktif dan kompetitif dengan tetap memperhatikan kelestarian sumber daya perikanan.
Instruksi ini sekaligus mendorong secara langsung proses, percepatan transformasi industri perikanan nasional untuk beradaptasi dengan teknologi terbaru demi meningkatkan daya saing di era revolusi industri 4.0.
Berbagai adaptasi teknologi dapat dilakukan baik melalui inovasi yang sederhana seperti teknologi digital hingga yang kompleks dengan mengunakan aplikasi Data Besar (Big Data) atau Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligent).
Adaptasi teknologi terbukti menimbulkan dampak positif untuk mempercepat suatu proses kegiatan, menjaga kualitas lingkungan dan menjamin mutu suatu produk hingga tumbuhnya unit usaha lain yang mendukung usaha yang ada (multiplier effect).
ADVERTISEMENT
Inovasi Bidang Transportasi
Pada kesempatan yang sama General Government Relation PT Mobil Anak Bangsa Puryanto mengatakan, potensi masa dengan kendaraan listrik berbasis baterai ini merupakan keniscayaan bagi Indonesia yang sudah berkomitmen mewujudkan pengurangan emisi, salah satunya melalui dukungan penggunaan mobil listrik sebagai wujud dukungan dalam percepatan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai di Indonesia sesuai dengan Perpres No.55 Tahun 2019.
Selain itu, Indonesia berpotensi menjadi pasar KBLBB yang berkembang pesat, karena itu PT MAB dan BPPT berkolaborasi dan bekerja sama dalam peningkatan daya saing industri kendaraan listrik nasional di pasar global, kesiapan PT MAB dalam memasuki pasar KBLBB dalam negeri mulai dari R & D, Manufaktur, Layanan Purna jual dan legalitas dirasakan dapat mendukung upaya daya saing industri yang ada, pungkasnya.
Puryanto Gm Goverment Relation PT. MAB (dok.pribadi)
Sebagai informasi, BPPT dengan PT MAB telah melakukan pengembangan motor induksi untuk kendaraan kecil yang akan direncanakan mulai tahun 2021. Saat ini BPPT telah mempunyai payung hukum kerja sama dengan para mitra KBLBB, seperti dengan PT Mobil Anak Bangsa untuk pengembangan KBLBB ringan (metropod), dengan PT WIKA Manufaktur dan PT WIKA Industri Konstruksi untuk pengembangan sepeda motor listrik, dengan PT PLN untuk mendukung infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) KBLBB.
ADVERTISEMENT