Konten dari Pengguna

Peran Keluarga dan Nursing Home dalam Merawat Penderita Demensia

Cely Julianti
Pranata Humas - Anggota Iprahumas Indonesia
27 September 2024 16:40 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cely Julianti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi foto : freepik
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi foto : freepik
ADVERTISEMENT
Jakarta, 27 September 2024 – Demensia merupakan salah satu penyakit degeneratif yang umumnya menyerang kelompok usia lanjut. Penyakit ini berdampak pada kemampuan kognitif seseorang, menyebabkan penurunan daya ingat, kemampuan berpikir, dan bahkan perubahan perilaku. Dalam menghadapi tantangan ini, peran keluarga sangat penting, baik dalam mendukung penderita secara emosional maupun memastikan bahwa mereka mendapatkan perawatan yang tepat.
ADVERTISEMENT
Menurut data dari Kementerian Kesehatan, jumlah penderita demensia di Indonesia terus meningkat seiring bertambahnya populasi lansia. Diperkirakan lebih dari 1 juta orang di Indonesia hidup dengan demensia, dan angka ini diperkirakan akan terus bertambah. Hal ini menuntut perhatian lebih dari pemerintah, masyarakat, dan khususnya keluarga dalam merawat penderita demensia.
Keluarga: Pilar Utama Perawatan Demensia
Keluarga sering kali menjadi garda terdepan dalam perawatan penderita demensia. Selain dukungan moral, penderita demensia sangat memerlukan lingkungan yang penuh kasih sayang dan pengertian. Namun, tantangan merawat anggota keluarga dengan demensia bisa sangat besar. Salah satu tantangan terbesar adalah memahami perubahan perilaku yang sering tidak terduga, seperti kebingungan, agresivitas, dan kecemasan yang berlebihan.
Dukungan keluarga sangat penting bagi penderita demensia. Mereka membutuhkan lingkungan yang tenang dan stabil untuk mengurangi kebingungan serta stres, Keluarga harus dilibatkan dalam setiap tahap perawatan, karena mereka paling memahami kebutuhan dan kebiasaan penderita.
ADVERTISEMENT
Namun, tantangan fisik dan emosional yang dihadapi keluarga yang merawat anggota dengan demensia bisa sangat besar. Perawatan ini membutuhkan waktu, kesabaran, dan sumber daya, yang tidak semua keluarga mampu sediakan.
image by freepik
Merawat di Rumah atau Nursing Home?
Merawat penderita demensia di rumah menjadi pilihan banyak keluarga karena memungkinkan penderita tetap berada di lingkungan yang akrab. Di rumah, keluarga dapat memantau perawatan secara langsung dan memberikan perhatian yang lebih personal. Namun, perawatan di rumah juga menuntut kesediaan waktu dan tenaga yang besar dari anggota keluarga.
Merawat penderita demensia di rumah bukan tugas yang mudah, Dibutuhkan kesabaran ekstra karena perilaku ibu sering berubah, dan kita juga harus tahu cara menanganinya tanpa membuatnya stres.
ADVERTISEMENT
Namun, ada kalanya keluarga merasa tidak mampu memberikan perawatan yang optimal di rumah karena berbagai alasan, seperti keterbatasan pengetahuan, waktu, atau tenaga. Dalam kasus seperti ini, nursing home atau panti perawatan lansia bisa menjadi solusi.
Nursing home, atau yang dikenal juga sebagai senior care, menyediakan perawatan khusus bagi penderita demensia dengan pengawasan tenaga medis yang terlatih. Tempat ini dilengkapi dengan fasilitas dan program yang dirancang untuk membantu penderita demensia tetap aktif secara mental dan fisik.
Keputusan untuk membawa anggota keluarga ke nursing home adalah keputusan yang sulit, tetapi bagi sebagian orang, itu adalah pilihan terbaik, Nursing home memiliki staf yang terlatih dalam menangani demensia dan dapat menyediakan perawatan penuh 24 jam yang mungkin tidak bisa diberikan di rumah.
image by freepik
Penanganan Demensia yang Berkelanjutan
ADVERTISEMENT
Merawat penderita demensia, baik di rumah maupun di nursing home, membutuhkan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan. Selain perawatan medis, penderita demensia juga membutuhkan dukungan psikologis untuk mengurangi kecemasan dan kebingungan yang mereka rasakan. Aktivitas sehari-hari yang melibatkan stimulasi mental, seperti bermain teka-teki atau mendengarkan musik, juga dapat membantu menjaga kondisi mental mereka.
Namun, yang terpenting adalah memastikan bahwa penderita demensia selalu merasa aman dan diterima. "Hal yang paling penting adalah menjaga martabat dan kualitas hidup penderita, Setiap orang, termasuk penderita demensia, berhak mendapatkan perawatan yang terbaik, dan keluarga serta tenaga medis harus bekerjasama untuk mencapai tujuan tersebut.
Dengan peran keluarga, dukungan masyarakat, serta perhatian dari pemerintah, diharapkan penderita demensia dapat menjalani kehidupan yang lebih berkualitas meskipun menghadapi tantangan besar akibat penyakit ini.
ADVERTISEMENT
Demensia: Tantangan yang Terus Berkembang
Demensia adalah kondisi yang memengaruhi tidak hanya individu yang mengalaminya, tetapi juga keluarga dan komunitas di sekitarnya. Karena itu, dibutuhkan kesadaran kolektif dalam menangani masalah ini. Keluarga, sebagai unit terkecil dalam masyarakat, tetap menjadi pilar utama dalam merawat penderita demensia. Namun, fasilitas seperti nursing home juga bisa menjadi pilihan yang tepat bagi mereka yang membutuhkan perawatan intensif dan profesional.
Demensia mungkin tidak bisa disembuhkan, tetapi dengan perawatan yang tepat, penderita bisa tetap menjalani kehidupan dengan martabat dan kenyamanan. Bagi keluarga, keputusan apakah merawat di rumah atau memilih nursing home adalah pilihan yang harus didiskusikan dengan baik, mempertimbangkan apa yang terbaik untuk penderita dan seluruh anggota keluarga.
ADVERTISEMENT
Penanganan yang tepat, baik di rumah maupun nursing home, akan membantu penderita demensia menjalani hari-hari mereka dengan lebih baik, dan memberikan keluarga ketenangan bahwa mereka telah memberikan yang terbaik untuk orang tercinta mereka.