Khataman dan Tadabbur Alam, Cara Kami Syukuri Hasil Panen Padi Pesantren

Konten dari Pengguna
30 Maret 2022 11:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cerita Santri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Duduk beralas jerami sembari melantunkan ayat suci serta merasakan sejuknya udara karunia ilahi.
zoom-in-whitePerbesar
Duduk beralas jerami sembari melantunkan ayat suci serta merasakan sejuknya udara karunia ilahi.
ADVERTISEMENT
Santri Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Al-Jannah Cariu, Kabupaten Bogor, langsung bersorak kala mendengar pengumuman kegiatan bertualang di alam, atau mereka sebut hiking. Tapi, ini bukan petualangan biasa. Hiking yang digelar merupakan pembuka dari acara tasyakuran hasil panen padi di sawah pesantren yang natinya juga digelar di alam terbuka.
ADVERTISEMENT
Panen padi tersebut berada di sawah seluas tiga hektar. Lokasinya di Desa Jangkar, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, persis di belakang lokasi Pesantren Daqu Al-Jannah Cariu.
Petualangan pun dimulai. Pagi itu, Sabtu (26/3), para santri sudah berkumpul di area pematang sawah yang luas. Ustadz Luthfi selaku Pembina Pramuka Pesantren Daqu Al-Jannah Cariu memberi instruksi pada para santri tentang jalur yang akan mereka tempuh.
Santri pun bersiap menempuh tantangan yang terbentang di alam terbuka.
Dari garis start hingga finish, para santri akan melewati beberapa pos. Di setiap pos mereka diberikan sebuah tantangan atau teka-teki. Barang tentu ada konsekuensi jika mereka berhasil maupn gagal ketika menjawab atau memecahkan tantangan itu.
Para santri dibagi menjadi sembilan kelompok. Sorak sorai mulai menggema ketika tiap keolompok diminta menyanyikan yel-yel yang sudah dibuat. Yel-yel tersebut juga menjadi pertimbangan kelompok mana yang pertama kali melalui jalur hiking.
ADVERTISEMENT
Mental, kekuatan dan kecerdasan para santri diuji. Mereka diberi pertanyaan seputar pesantren, pelajaran formal dan non formal hingga tebak-tebakan yang tidak masuk akal.
Belum lagi perjalanan yang ditempuh cukup jauh hingga benar-benar menguras tenaga. Para santri dituntut mampu menjaga kondisi tubuh agar tidak drop dan pingsan sebelum tiba di tempat tujuan.
Perjalanan yang melelahkan namun mengasyikkan itupun selesai. Para santri kemudian membersihkan diri dan bersiap menuju acara utama yakni tasyakuran.
Menyusuri sawah tempat panen padi pesantren membuat kami, para santri, semakin bersyukur atas nikmat yang Allah karuniakan.
Tasyakuran ini terdiri dari khataman ayat suci Al-Qur’an serta doa bersama untuk keberlangsungan pesantren. Masyarakat pun diundang untuk hadir meramaikan acara.
Setiap juz dibagikan di setiap kelompok tasyakuran. Setiap kelompok dipimpin oleh seorang santri. Ayat demi ayat dibaca hingga selesai.
ADVERTISEMENT
Acara khataman ini berlangsung khidmat dan khusyu. Makin syahdu karena dilakukan di alam terbuka, bersatu dengan semilir angin dan sejuknya udara Bogor. Pemandangan bukit-bukit yang mengitari mereka seolah mengalihkan panasnya matahari di siang itu. Kegiatan ini sekaligus sarana para santri untuk mentadabburi alam ciptaan Sang Khaliq.
Pengasuh Pesantren Daqu Al-Jannah Cariu, Ustadz Sholeh Nurdin nampak bahagia menyaksikan keseruan para santri serta khidmadnya mereka dalam khataman Al-Qur’an ini. Para bunda pengurus Yayasan Al-Jannah yang hadir pun berulang kali mengucap syukur dengan rangkaian kegiatan hari itu. Tak ketinggalan para donatur turut dalam tasyakuran ini. Semoga rezeki yang mereka sisihkan bermanfaat untuk keberlangsungan pesantren dan dibalas berlipat ganda oleh Allah SWT.
Tetap jaga kekompakkan dan berikan yang terbaik untuk pesantren.
Rangkaian acara ditutup dengan keseruan berbagai lomba. Kompetisi tersebut di antaranya basket three on three, tarik tambang, suit tangkap, sprint, bentengan hingga perang Jerami.
ADVERTISEMENT
Meski kembali harus berkeringat, para santri nampak asyik dan bersemangat mengikuti pertandingan demi pertandingan. Karena itu, patut disyukuri bahwa Allah SWT masih memberikan limpahan nikmat bagi keluarga besar Pesantren Daqu Al-Jannah Cariu dengan hasil panen padi serta nikmat kesehatan sehingga acara yang penuh energi ini bisa berlangsung.
Oleh: Nur Taufik Alghifari, Santri Pesantren Daqu Al-Jannah Cariu, Kelas 5 (11 SMA).