Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Makna Logo Idaqu Bagi Adhyaksa Dault: Ibu yang Melahirkan Para Tokoh Negeri
22 Juni 2021 10:32 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:07 WIB
Tulisan dari Cerita Santri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seisi ruangan kelas Institut Daarul Qur’an (Idaqu) heboh saat Adhyaksa Dault masuk untuk mengikuti acara yang sedang berlangsung. Para hadirin heran, karena dalam poster yang terpampang pun tak ada nama “Adhyaksa Dault” sebagai pemateri.
ADVERTISEMENT
Hari itu, Kamis (17/6/2021), sedang berlangsung diskusi kebangsaan bertajuk “Wawasan Kebangsaan Menurut Perspektif Akademik”. Selain Adhyaksa, para tokoh berkumpul untuk membahas salah satu polemik yang acap kali hadir di tengah-tengah masyarakat Indonesia ini.
Para tokoh itu anatra lain Sekretaris Jendral ICMI, Mohammad Jafar Hafsah; Sekjen MUI, Dr. H. Amirsyah Tambunan, M.A.; Rektor UMJ, Dr. Ma’mun Murod, M.Si.; Wakoor Kopartais 1 DKI Jakarta, Prof. Dr. H. Ahmad Thib Raya, M.A.; serta Sekertaris Senat UIN Jakarta, Prof. Dr. Armai Arief, M.Ag. Satu panelis lain hadir di Ruang Virtual Meeting Zoom, yakni Ketua Umum ADI, Prof. Dr. Dino Pati Djalal, M.A. Sementara Adhyaksa, seperti yang sudah disebutkan, tidak tertera sebagai panelis. Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu jadi pemateri dadakan pada diskusi ini.
Adhyaksa sempat tak berkenan memberikan pandangannya pada acara ini. Mengingat, kedatangannya ini mengikuti undangan Pimpinan Daarul Quran, KH Yusuf Mansur, saja. Namun, amat disayangkan jika acara berlalu begitu saja tanpa untaian kata darinya. Dengan sedikit paksaan, ia pun menyetujui maju ke podium.
ADVERTISEMENT
Anak betawi asli ini langsung menyengat dengan komentar pertamanya. Bukan soal tema diskusi, tapi logo Idaqu selaku tuan rumah yang mengambil fokusnya.
“Kalau saya boleh jujur, ya, ini logonya seperti ibu yang sedang hamil, lagi berdiri,” tukasnya disertai kelakar dan gelak tawa para hadirin.
Ia juga banyak berkomentar tentang Daarul Qur’an. Perkembangan pesat Daarul Qur’an juga membuat dirinya kagum. Namun, ternyata ini juga jadi kunjungan pertamanya ke Idaqu.
Saat dimintai komentarnya tentang Idaqu, ia kembali melontarkan candaan saat dirinya berbicara dalam acara diskusi tadi.
“Kan sesuai itu, liat gambar I D (logo Idaqu) nya itu kan seperti ibu-ibu sedang hamil, kan? Jadi nanti akan melahirkan banyak tokoh-tokoh di Indonesia ini,” terangnya, kali ini dengan raut yang lebih serius.
ADVERTISEMENT
“Insya Allah Daarul Qur’an akan melahirkan banyak tokoh-tokoh di Indonesia yang berguna buat agama Allah, bangsa dan negara ini,” katanya melanjutkan.
Kala menyampaikan pandangannya saat acara diskusi berlangsung, Adhyaksa mengutarakan penyebab maraknya isu-isu kebangsaan yang terjadi. Menurutnya, salah satunya karena tidak ada hikmah dan kebijaksanaan dalam menjalankan kepemimpinan. Ia mengutip sila ke-4.
“Kita harus dipimpin dengan orang yang punya hikmah. Hikmah ini diambil dari ajaran agama,” terangnya. Karena bagaimanapun, Pancasila merupakan bagian dari ajaran agama, khususnya Agama Islam.
Adhyaksa juga menyelipkan harapan khusus pada Idaqu lewat makna logo yang ia tafsirkan. Ia berharap, kelak para tokoh negeri yang memimpin dengan hikmah dan kebijaksanaan itu lahir dari rahim Idaqu.