Konten Media Partner

35 Rumah Warga Desa Leleoto Halmahera Utara Terendam Banjir

2 Maret 2020 19:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah warga Desa Leleoto, Tobelo Selatan, Halmahera Utara, Maluku Utara, terendam banjir. Foto: Nurkholis Lamaau/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Rumah warga Desa Leleoto, Tobelo Selatan, Halmahera Utara, Maluku Utara, terendam banjir. Foto: Nurkholis Lamaau/cermat
ADVERTISEMENT
Hujan deras yang menguyur Halmahera Utara, Maluku Utara, sejak Senin (2/3/2020) sekira pukul 01.00 WIT dini hari, menyebabkan banjir di Desa Leleoto, Tobelo Timur.
ADVERTISEMENT
Noh Nehemya Humena, warga Desa Yaro, Tobelo Selatan, yang ikut mengevakuasi barang-barang warga Desa Leleoto akibat terendam banjir, mengaku peristiwa ini baru pertama kali terjadi.
"Dulu, biar hujan turun lama, tara (tidak) pernah tergenang begini. Paling tinggi sebatas mata kaki saja. Tapi kali ini naik hampir 2 meter," ujar Noh kepada cermat di lokasi banjir.
Warga Desa Yaro, Tobelo Timur, Noh Nehemya Humena, usai mengevakuasi barang-barang warga Desa Leleoto, Tobelo Timur, yang terendam banjir. Foto: Nurkholis Lamaau/cermat
Noh menduga, banjir tersebut akibat meluapnya air sungai Waoka, Yaro, Wamea, hingga Togoli dan diperparah naiknya permukaan air laut.
"Memang di sini banyak cabang anak sungai. Sedangkan beberapa desa di sini berdekatan dengan laut," katanya.
Salah satu warga Desa Leleoto, yang enggan disebutkan namanya, menduga banjir kali ini akibat adanya pembukaan lahan perkebunan sawah.
ADVERTISEMENT
Peringatan banjir dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Halmahera Utara yang terpasang di Desa Leleoto, Tobelo Selatan. Foto: Nurkholis Lamaau/cermat
"Lahan itu dekat sungai. Ada dua lokasi, lahan kering dan basah. Mungkin karena pohon dorang (mereka) tebang, makanya air bebas mengalir," tuturnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Utara, Abner Manery, mengatakan, sekitar 35 rumah warga Desa Leleoto terendam banjir.
Sejumlah bocah di Desa Leleoto, Tobelo Timur, tampak memperhatikan aliran sungai yang berdekatan dengan desa mereka. Foto: Nurkholis Lamaau/cermat
"Kami dari BPBD dan Polisi sedang mengevakuasi warga Desa Leleoto, ke lokasi yang lebih aman," kata Abner.
Menurut dia, banjir tersebut diduga akibat luapan air sungai yang tingginya hanya sekitar 1 meter. "Jadi warga di sini meminta bangun talud setinggi 1 meter lagi," katanya.
"Dengan begitu, akan bisa meminimalisir banjir yang sudah sering terjadi berulang kali di desa ini," katanya.