Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten Media Partner
Berkunjung ke Sentra Kuliner Festival Kampung Nelayan Tomalou
5 Maret 2020 9:13 WIB
ADVERTISEMENT
Puluhan tenda pedagang kuliner khas Maluku Utara, berukuran 3x3 meter berjejer menghadap ke laut. begitu juga ratusan orang yang berada di depan tenda. Sambil menikmati berbagai kuliner, orang-orang di sana menyaksikan lima perahu saling beradu kecepatan, sore itu, Rabu (4/3/2020) di perairan Ake Doe , Tomalou, Tidore Kepulauan, Maluku Utara.
Ini adalah hari keempat gelaran Festival Kampung Nelayan Tomalou (FKNT) 2020, saya berkesempatan mengunjungi lokasi kuliner di sana. Saya pun mengunjungi salah satu tenda milik Ima, perempuan paruh baya yang menjajakan jualan sehari-harinya.
Ima, Wanita paruh baya ini mengatakan, dirinya senang sekali dengan diadakannya Acara FKNT ini sebab, baginya, ini pesta rakyat yang sarat akan nilai budaya. Acara ini juga memberinya keuntungan yang tidak sedikit.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Ima menjual dagangannya di depan rumahnya, tak jauh dari tempat acara ini berlangsung. Pendapatannya sehari hanya berkisar Rp200 ribu perhari.
Sejak dirinya ikut mendapat tempat di salah satu tenda yang dihibahkan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Utara dalam gelaran ini, dirinya bisa meraup pendapatan hingga Rp 1 juta dalam sehari.
Di tendanya, Ima menjual beberapa kuliner khas Maluku Utara yaitu pisang goreng dan dabu-dabu roa (sambal ikan), kopi dabe, (kopi rempah khas Tidore), dan air guraka (semacam saraba), yang sangat pas dinikmati ketika berada di pantai. Dalam sehari, dirinya bisa mengolah hingga 10 tandan pisang.
Ketua Pemuda Tomalou, Abdullah Dahlan, ketika ditemui di lokasi FKNT 2020 mengatakan, Festival ini akan rutin diadakan setiap tahun. "Meskipun acara ini sudah selesai nantinya, para pedagang masih bisa tetap berjualan di sini tanpa dipungut biaya sewa,” kata Abdullah.
ADVERTISEMENT
Abdullah bilang, ada sekira 45 tenda untuk sementara ini digunakan untuk masyarakat yang menjajakan kuliner. “45 tenda ini adalah hibah dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Utara,” katanya.
Kedepannya, Abdullah bilang, para ibu-ibu akan dilatih menyajikan kuliner khas Maluku Utara. Hamper semua, kuliner khas itu, berbahan dasar ikan.
---
Evka Mawar Puteri