Cerita Para Karyawan PT IWIP Ketika Dikunjungi Menaker

Konten Media Partner
11 Maret 2021 13:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para karyawan PT IWIP di Halmahera Tengah, Maluku Utara Foto: Faris Bobero/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Para karyawan PT IWIP di Halmahera Tengah, Maluku Utara Foto: Faris Bobero/cermat
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Roslina Sangaji (50 tahun) terlihat duduk di salah satu bilik ruangan. Di mejanya menumpuk berkas-berkas. Ia pun sibuk di depan komputer—melihat beberapa data karyawan. Besoknya, 6 Maret 2021, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI akan berkunjung ke PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), tempat ia bekerja.
ADVERTISEMENT
Roslina yang saat ini sebagai Manajer Training and Development, Human Resource Department (HRD) PT Weda Bay Nickel (WBN) bercerita bahwa, ia memulai karier di perusahan tambang pada tahun 2008 di PT WBN. Ia termasuk seorang perempuan pekerja keras—memulai posisi jabatan paling bawah.
“Saat itu, saya memulai posisi sebagai Office Manager, finansial, hingga saat ini di HRD di PT IWIP juga PT WBN,” kata Roslina, ketika ditemui cermat pada Jumat (5/3) kemarin.
Wajah Rosnila nampak gembira, mendengar kabar bawah Ida Fauziyah, Menaker RI akan tiba pada Sabtu besok dan akan melihat nasib ribuan karyawan di PT IWIP dan PT WBN ini. Sebab itu, ia pun tengah menyiapkan materi yang akan ia sampaikan pada Menaker terkait dengan ribuan karyawan yang diterima tahun ini dan tengah dilatih skill mereka di PT IWIP, sebelum mulai bekerja di lapangan.
Roslina Sangaji, Manajer Training and Development, Human Resource Department (HRD) PT Weda Bay Nickel, ketika ditemui cermat, di ruangannya pada Jumat, 15 Maret 2021. Foto: Faris Bobero/cermat
Kedatangan Menaker itu, tidak sekadar berkunjung—melihat secara langsung lokasi Training Center IWIP, Smelter, hingga PLTU di sana. Menaker juga menghadiri acara Penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) PT IWIP) maupun PT WBN, serta penandatanganan MoU Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Ditjen Binalattas) Kemenaker dengan IWIP.
ADVERTISEMENT
Penandatanganan MoU tersebut adalah bentuk komitmen Kemnaker untuk mendukung proyek prioritas pendukung perekonomian dan untuk meningkatkan kompetensi SDM di wilayah Indonesia timur, khususnya di Halmahera Tengah (Halteng), Maluku Utara.
PT IWIP tersebut berlokasi di Desa Lelilef, Weda, Halteng, Maluku Utara (Malut). Merupakan Kawasan Industri terpadu pengolahan logam berat. Didirikan pada 30 Agustus 2018. IWIP merupakan salah satu dari Proyek Prioritas Nasional RPJMN 2020-2024 serta ditetapkan menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional oleh Presiden Joko Widodo melalui pengesahan Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2020 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
Karyawan PT IWIP saat mulai bekerja pada pagi hari. Foto: Faris Bobero/cermat
Sebelumnya, PT WBN berada di lokasi tersebut. Hingga pada tahun 2009, PT WBN memperoleh AMDAL dari Pemerintah Malut, mencakup kegiatan pertambangan dan pemurnian. Pada tahun 2014, AMDAL tersebut ditingkatkan menjadi izin lingkungan yang diterbitkan Kementerian Lingungan Hidup. Roslina pun memulai karier awalnya di situ, pada tahun 2008.
ADVERTISEMENT
“Sungguh kedatangan Ibu Menteri (Menaker RI) ini sangat berarti bagi kami. Ibu Menteri pun akan menyaksikan MoU antar karyawan dengan perusahaan. Di sisi lain, ini juga sebagai motivasi bagi saya. Sebab, Mennaker adalah seorang perempuan,” ungkap Roslina, seorang ibu dari lima anak ini.
Menaker Ida Fauziyah saat bertemu dengan para karyawan di lokasi Training Center PT IWIP. Foto: Faris Bobero/cermat
Ia bercerita, sebagai posisi HRD, awalnya, banyak tantangan yang harus ia hadapi. Hal itu karena Kawasan industri ini baru masuk di daerah timur, yang masyarakatnya agraris. Tentu, katanya, hal ini menjadi tantangan baru, selain kebutuhan SDM daerah untuk masuk pada perusahaan ini.
Hingga saat ini, katanya, total karyawan ada 13.793 orang. Dari jumlah tersebut, hanya 1.000 orang dari luar daerah Maluku Utara.
ADVERTISEMENT
Sebab itu, Roslina bilang, sebagai orang daerah, ia ingin, generasi berikutnya, bisa berkarier hingga mendapatkan posisi seperti yang ia lalui saat ini. Karena itu, para karyawan, butuh dilatih skill mereka.
Sejak Juni 2019, PT IWIP sudah banyak melakukan program pelatihan untuk karyawan baru, khususnya di alat berat, operator, pelatihan excavator, loader, hingga welder.
“Sampai tahun 2021 ini untuk ekskavator sendiri kita sudah ada sekitar 877 orang yang sudah lulus dan untuk loder sekira 703 orang. Untuk welder sekitar 230 orang yang sudah lulus,” ungkapnya.
Kedepannya, kata Roslina, ada rencana melatih 800 orang untuk eksavator,
840 orang untuk loder, 150 untuk welder, 800 orang damtruck, dan 180 operator.
“Untuk tenaga operator kita sudah tidak kesulitan lagi walaupun di daerah terpencil.
ADVERTISEMENT
Durasi pelatihan untuk eksavtor dan loder itu cukup sebulan saja,” ujarnya.
Aksan Adam, Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) PT IWIP. Foto: Faris Bobero/cermat
Hal yang sama juga disampaikan oleh Aksan Adam, Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) PT IWIP. Ia berterima kasih karena Menaker RI telah berkunjung dan menyaksikan langsung Penandatanganan Kerja Bersama antar karyawan dengan PT IWIP.
“Hal ini sungguh sangat berharga bagi kami. Sebab, meskipun baru 2 tahun SPSI PT IWIP baru terbentuk, namun sudah ada perjanjian kerja bersama yang disaksikan langsung oleh Ibu Mentri,” ungkap Aksan.

Pengalaman Kerja di Perusahaan Tambang

Ketua SPSI PT WBN, Kasim Abdullah (42) bercerita, dulunya ia bekerja sebagai buruh panggul di pelabuhan. Hingga masuk di PT WBN dan memulai karier pada posisi paling bawah. Kasim hanya lulusan SMA.
ADVERTISEMENT
Awalnya, ia bilang, belum bisa menyesuaikan etos kerja di perusahaan. “Saat itu, tak sedikit karyawan yang masuk kerja asal masuk. Belum menyesuaikan jam kerja. Hingga dilatih soal etika dan etos kerja,” ungkap Kasim.
Katanya, ia sudah bekerja selama 15 tahun, semenjak masa PT WBN hingga masuknya PT IWIP. Baginya, selama itu, pengalaman soal etos kerja pun berdampak pada kehidupan sehari-harinya. Baik di rumah, maupun saat bekerja.
“Manajemen saya menjadi lebih baik. Saya punya empat orang anak. Anak pertama saya pun sudah masuk kuliah,” ungkapnya.
Ketua SPSI PT WBN, Kasim Abdullah. Foto: Faris Bobero/cermat
Kasim pun merasa senang dengan kedatangan Menaker. Ia berharap, kunjungan Menaker ini, para karayawan semakin diperhatikan. Selain itu, pemerintah daerah juga dapat memperhatikan soal kebutuhan SDM sebab, saat ini, masyarakat sudah masuk pada era industri.
ADVERTISEMENT

Kedatangan Menaker RI ke PT IWIP

Maskapai Wings 72-600, Lion Grop baru saja tiba di Bandara PT IWIP, Halteng, Malut. Siang itu, Sabtu 6 Maret 2021. Ida Fauziyah, Menaker RI bersama rombongan dan Pemerintah Provinsi Malut turun dari Maskapai.
Menaker Ida Fauziyah saat tiba di bandara PT IWIP di Halmahera Tengah, Maluku Utara, pada Sabtu, 6 Maret 2021. Foto: Faris Bobero/cermat
Rombongan yang tiba itu disambut dengan tarian cakalele. Terlihat, Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Tengah, bersama para direksi PT IWIP menyambut kedatangan Menaker itu. Tak berlangsung lama, setelah memakai helm untuk prosedur keamanan, para rombongan Menaker itu pun langsung mengunjungi lokasi Training Center, Smelter, hingga PLTU di PT IWIP.
di lokasi Training Center, Menaker menyapa para karyawan yang sedang ikut pelatihan. Hingga di lokasi Control Room, Menaker bertemu banyak karyawan perempuan.
ADVERTISEMENT
“Dalam waktu tiga bulan dilatih skill, karyawan di control room sudah mampu bekerja. Bahkan, karyawan orang lokal sudah bisa berbahasa Mandarin karena transfer knowledge antar pekerja,” ungkap Menaker Ida Fauziyah.
Firza (25 tahun), karyawan di Control Room PT IWIP mengaku senang, karena dikunjungi langsung oleh Menaker. “Senang karena Menteri langsung melihat apa yang kami kerjakan,” ungkapnya.

Perlindungan Kepada Pekerja

ADVERTISEMENT
Setelah meninjau beberapa lokasi di PT IWIP, Menaker Ida Fauziyah juga menhadiri MoU antar Dirjen Binalattas Kemenaker dengan PT IWIP maupun PT WBN. Ia juga menyaksikan langsung Perjanjian kerja Bersama antar serikat pekerja dengan perusahaan tersebut. Kedua agenda itu, kata Menaker, adalah untuk menjamin keberlangsungan usaha PT IWIP dan PT WBN sekaligus soal perlindungan terhadap pekerja.
Firza, Karyawan PT IWIP di Control Room Smelter, saat ditemui Menaker Ida Faujiyah. Foto: Faris Bobero/cermat
“Dua peristiwa penting ini yang akan membangun bagaimana keberlangsungan usaha di PT IWIP dan perlindungan kepada pekerjanya,” tegas Menaker.
ADVERTISEMENT
Kata Ida, MoU antara Dirjen Binalattas dengan PT IWIP itu dalam konteks peningkatan kompetensi dan sertifikasi tenaga kerja yang akan bekerja di PT IWIP ini.
“Selain itu, kami punya BLK (Balai Latihan Kerja) baik di Ternate maupun di Sofifi (yang akan dibangun). Kami akan mendapatkan dukungan dari PT IWIP untuk meng-upgrade fasilitas sarana dan sarana pelatihan yang menyesuasikan kebutuhan industri yang ada terutama di PT IWIP,” ujarnya.
MoU Kementrerian Ketenagakerjaan dengan PT IWIP. Foto: Faris Bobero/cermat
Selain itu, Kemnaker juga akan bekerjasama dalam konteks memberikan sertifikasi bagi proses pelatihan yang ada di PT IWIP. “Intinya kami akan melakukan intervensi peningkatan skill bagi para pekerja yang akan membangun industri di IWIP ini,” tambahnya.
Ia juga berharap, pemerintah daerah sebagai fungsi pengawasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Sebab, bekerja di perusahaan ini, adalah jenis usaha yang risiko kecelakaannya tinggi.
ADVERTISEMENT
“Maka penerapan K3 itu sangat penting. Fungsi pengawasan (harus dilakukan) dengan baik,” ujanrya.
“Harapan kami, melalui pembangunan PT IWIP ini, memberikan dampak positif kususnya di Halmahera Tengah, Maluku Utara pada umumnya dan bangsa Indonesia,” harapnya.

Komitmen PT IWIP

Presiden Direktur PT IWIP, Xiang Bing He, dalam sambutannya menyambaikan terima kasih pada rombongan Kemnaker juga pemerintah Halmahera Tengah, maupun Provinsi Maluku Utara.
Presiden Direktur PT IWIP, Xiang Bing (Kiri) dan Aksan Adam, Ketua SPSI PT IWIP (Kanan), usai Penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama pada Sabtu, 06 Maret 2021 di PT IWIP. Foto: Faris Bobero/cermat
Xiang Bing He bilang, Menaker telah melihat langsung, bahwa pihaknya telah melakukan berbagai macam pelatihan untuk meningkatkan keterampilan para tenaga kerja di PT IWIP, hingga melakukan tranfer of knowledge antar tenaga kerja asing dengan tenaga kerja Indonesia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, katanya, pihak perusahaan terbuka dengan segala masukan dan juga kritikan untuk perbaikan investasi kedepan.
“Kami juga selalu berupaya keras untuk mematuhi segala peraturan yang berlaku di Negara Republik Indonesia,” ungkapnya.
“Kami siap bergandengan tangan bersama dengan pemerintah dan masyarakat untuk menjadikan bangsa ini berdaya saing di tingkat internasional dan Indonesia menjadi global supply chain dalam industri electrical vehicle,” tegas Xiang Bing He. (ADV)