Festival Buku Pertama di Ternate Bakal Digelar

Foto bersama panitai TBF 2020. Foto: Istimewa

Sejumlah komunitas literasi dan budaya Ternate akan menggelar Ternate Book Festival (TBF) pada Februari 2020 mendatang. Kegiatan ini bakal menjadi pameran buku pertama di Kota Ternate.

Ketua Panitia TBF 2020, Sahrony A. Hirto, mengatakan event ini merupakan gerakan literasi dalam rangka merespons kondisi pendidikan sekaligus menciptakan ruang baru literasi di wilayah ini.

Sahrony bilang, TBF dikonsepsikan berdasarkan nilai falsafah orang Ternate seperti yang terdapat dalam sastra lisan Ternate, Dola bololo: “dodoto se biasa poha biasa ua” yang bisa diartikan didikan tidak mampu menghilangkan kebiasaan.

“Dola bololo itu pula yang menjadi tema pagelaran,” ucap Sahrony.

“Ini penyelengaraan terbesar pertama di Kota Ternate dengan menghadirkan sekitar 20 penerbit dua distributor,” tambahnya.

Menurut dia, sebanyak 16 penerbit telah mengonfirmasi kesediannya untuk menyukseskan TBF 2020, seperti Group Diva Press, Insist, Mojok, Yayasan Obor, Radio Buku, Jalasutra, Pojok Cerpen, EA Book, Indo Literasi, Circa, Galang Press, Cantrik, Serambi, Media Kreativa, JBS dan dua distributor.

“Empat penerbit lain adalah grup Gramedia yang masih menunggu konfimasi,” kata Sahrony.

Ia memaparkan, TBF 2020 akan mengahadirkan tiga penulis besar yang sudah terkenal dengan sejumlah karyanya, yakni Edy AH Iyubenu, penulis sekaligus CO Diva Pres, Muhidin Dahlan, penulis Novel terkenal berjudul Tuhan Izinkan Aku Jadi Pelacur, dan penulis dan intelektual muda, Muhammad Al Fayyad, yang dikenal lewat tiga karyanya, berujudul Derrida, Teologi Negatif Ibn Arabi, dan Filsafat Negasi.

“Kehadiran mereka akan mengisi beberapa item acara, yakni kuliah umum, workshop, bacarita buku, dan pengenalan kelas essay,” jelas Sahrony.

Selain kegiatan tersebut, panitia TBF 2020, juga menggalar beberapa kegiatan seperti, sayembara Sasrta Lisan Ternate, Lomba Fotografi, dan pentas seni budaya daerah dari komunitas-komunitas.

“Kemungkinan besar TBF 2020 juga akan ditutup oleh Fiersa Besari ataupun Saykoji,” tutupnya.