Festival Mtu Mya Sukses Digelar, Pemkab Halteng Dorong Jadi Agenda Tahunan

Konten Media Partner
25 Februari 2021 19:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Atraksi di Festival Mtu Mya, Halmahera Tengah.
zoom-in-whitePerbesar
Atraksi di Festival Mtu Mya, Halmahera Tengah.
ADVERTISEMENT
Festival Mtu Mya, Halmahera Tengah, Maluku Utara, akhirnya sukses digelar, pada Selasa (23/2). Kegiatan yang dipusatkan di pantai Barahima itu dipadati ribuan warga.
ADVERTISEMENT
Mereka datang untuk menyaksikan atraksi wisata, budaya dan ritual, perahu Kora-Kora, serta peresmian pantai Barahima dan pulau Mtu Mya sebagai destinasi wisata.
Bupati Halmahera Tengah, Edi Langkara, dalam sambutannya memberikan apresiasi atas kreativitas masyarakat Desa Mesa, Kotalo, dan Desa Dotte, Kecamatan Weda Timur, yang membuat acara festival tersebut.
“Kepada panitia khususnya masyarakat Kotalo dan Mesa, ucapan terima kasih yang tak terhingga, atas upaya masksimal ini yang didukung oleh masyarakat di Weda Timur, sehingga ini bisa membawa dampak positif bagi sektor pariwisata, ekonomi dan kesejahteraan,” ucap Edi Langkara.
Atraksi budaya di Festival Mtu Mya, Halmahera Tengah.
Ia bilang, pemerintah daerah akan mendukung pengembangan Pulau Mtu Mya sebagai destinasi wisata di Halmahera Tengah, seperti bantuan infrastruktur di lokasi wisata, penambahan wahana permainan, dan bantuan lainnya untuk menunjang destinasi wisata ini.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, sektor pariwisata apabila dikelola dengan baik, maka akan menunjang perputaran ekonomi di Halmahera Tengah.
Oleh karena itu, kata Edi, Festival Pulau Mtu Mya akan dijadikan agenda tahunan yang nantinya dianggarkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Mari kita menjaga lingkungan wisata Mtu Mya seperti hutan mangrove dan tumbuhan lainnya, serta pula di habitat karang dan ikan di kawasan pulau ini yang memiliki potensi baik untuk wisata bawah air,” ungkapnya.
Sementara itu Wakil Bupati, Abdu Rahim Odeyani, yang hadir di acara itu menyampaikan bahwa semasa kecil dulu, pulau ini ada pohon-pohon yang disinggahi berbagai jenis burung yang menjadikan sarang dan bertelur.
"Dapat kita saksikan sekarang semuanya telah hilang akibat dari bencana dan ulah tangan-tangan manusia. Bencana abrasi dan juga ada kegiatan pengambilan pasir putih untuk kebutuhan pembangunan," ungkap Abdu Rahim Odeyani.
Atraksi budaya di Festival Mtu Mya, Halmahera Tengah.
Ia lantas mengajak masyarakat setempat agar sama-sama menjaga potensi yang ada, termasuk pasir yang sering diambil sebagai material bangunan.
ADVERTISEMENT
“Saya sudah sampaikan kepada camat, kepala desa dan masyarakat, agar tidak ada lagi mengambil pasir putih,” jelasnya.
Terpisah, Supervisor Community Development, Fuad, memberikan keterangan bahwa PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) telah merealisasikan komitmennya untuk mendukung kegiatan ini sebagai bentuk mengangkat kearifan lokal ke tingkat nasional.
“Semoga kegiatan festival ini menjadi bagian dari agenda kalender pariwisata nasional, sehinga Halmahera Tengah dapat dikenal, baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara,” ucap Fuad.
“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada panitia Festival Mtu Mya di Halmahera Tengah. Semoga festival ini bisa mengangkat budaya dan kearifan lokal,” sambungnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Festival Mtu Mya, Ismail Muharam, mengatakan kegatan festival ini terlaksana dan sukses digelar atas dukungan masyarakat, pemerintah, serta sponsorship PT IWIP.
ADVERTISEMENT
“Terima kasih kepada para sponsor, teristimewa untuk PT IWIP, karena atas dukungan dan partisipasinya sehingga agenda festival ini menjadi sukses, ini sebagai langkah awal, semoga kedepannya PT IWIP masih memberi dukungan,” kata Ismail.
Sekadar diketahui, selain bupati dan wakil bupati, hadir juga Putri Indonesia 2019 Maluku Utara, perwakilan PT IWIP, tokoh agama, kepala sekolah/guru/siswa, komunitas, dan masyarakat. (ADV)