Guru di Tidore Waswas, Disdikbud Malut Bantah Informan Pungli Pangkat Dicari

Konten Media Partner
15 Februari 2023 10:33 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pungutan liar dalam urusan kepangkatan guru di Disdikbud Maluku Utara. Foto: kumparan.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pungutan liar dalam urusan kepangkatan guru di Disdikbud Maluku Utara. Foto: kumparan.com
ADVERTISEMENT
Sejumlah guru SMK/SMA Negeri di Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, yang menjadi narasumber cermat dibuat was-was.
ADVERTISEMENT
Beredar kabar, orang-orang di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Malut tengah mencari, siapa yang membocorkan praktik pungutan liar dalam urusan kepangkatan ke wartawan.
"Isu itu jadi bahan obrolan para guru di sekolah, grup-grup WhatsApp. Kami diminta berikhtiar saja," ucap salah satu sumber cermat.
Rumor ini beredar setelah cermat menurunkan laporan berjudul Guru di Tidore Harus Bayar Fee Jika Ingin Pangkatnya Naik, edisi Selasa (14/2).
Tapi Kepala Cabang Disdikbud Malut di Tidore, Djufri Kodja, membantah rumor tersebut. "Tarada (tidak), tarada," ungkapnya, Rabu (15/2).
Djufri juga menyerahkan sepenuhnya ke pihak Disdikbud Malut jika tim sapu bersih pungli mengusut persoalan ini. "Saya tergantung dinas saja," tandasnya.
Kepala Sub Bagian Kepegawaian Disdikbud Malut, Boby Sillian, juga tidak tahu soal rumor itu. "Pak Kadis juga masih di Jakarta," katanya.
ADVERTISEMENT
Ia berjanji akan menyampaikan persoalan ini ke Kepala Disdikbud Malut, Imam Makhdy Hassan. "Kami tetap terbuka (jika diusut tim Saber Pungli)," pungkasnya.
Sementara, Kepala Disdikbud Malut, Imam Makhdy Hassan, belum berhasil dikonfirmasi. Pertanyaan yang diajukan ke nomor WhatsApp-nya tak kunjung terhubung hingga berita ini tayang.