Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistika (BPS) Maluku Utara kembali merilis pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sepanjang tahun 2020. Pada 2020, IPM Malut mengalami penurunan dibandingkan tahun 2019.
ADVERTISEMENT
Kepala BPS Malut Atas Parlindungan Lubis mengungkapkan, pada 2020 IPM Malut sebesar 68,49, turun 0,21 poin dibandingkan tahun 2019 yang sebesar 68,70. Ia bilang, kecepatan pembangunan manusia di Malut pada tahun 2020 mengalami perlambatan.
"Ditandai dengan pertumbuhan IPM yang terkontraksi sebesar 0,31 persen, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan tahun 2019 yang mencapai 1,39 persen," ungkapnya melalui rilis BPS, Rabu (6/1).
Berdasarkan kategori, IPM Malut pada 2020 berada pada level atau kategori Sedang. Status ini masih sama dengan IPM 2019.
“Menurunnya IPM Maluku Utara terjadi pada komponen pengeluaran per kapita yang disesuaikan,” ujar Lubis.
Di sisi lain, bayi yang lahir pada tahun 2020 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 68,33 tahun. Anak-anak yang pada tahun 2020 berusia 7 tahun memiliki harapan dapat menikmati pendidikan selama 13,67 tahun (Diploma II).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 9,04 tahun (kelas IX).
Masyarakat Maluku Utara pada tahun 2020 memenuhi kebutuhan hidup dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebesar 8,03 juta rupiah per tahun.
"IPM Maluku Utara terjadi hampir di seluruh wilayah, terkecuali Kabupaten Halmahera Timur dan Kabupaten Pulau Morotai. IPM tertinggi diduduki oleh Kota Ternate (79,82), sementara IPM terendah masih ditempati oleh Kabupaten Pulau Taliabu (60,48)," tandas Lubis.(Yunita)