Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Jalan-jalan dan Edukasi ala 1000 Guru Maluku Utara
27 Juni 2021 21:00 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:09 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Jalan-jalan tak sekadar bepergian, terlebih daripada itu harus memiliki nilai faedah kepada orang lain," ucap Ketua Regional 1000 Guru Maluku Utara, Sartika Mudrik, Minggu (27/6).
Sartika bercerita, pertama kali perkumpulan ini terbentuk di Maluku Utara pada tahun 2017.
Berbeda dengan jalan-jalan biasa. Dengan konsep 'Traveling dan Teaching' serta 'Teaching dan Giving', mereka mengajak orang muda untuk ambil bagian memberikan edukasi hingga ke pelosok-pelosok desa di Halmahera.
Kendati begitu, Sartika mengaku, sebagian relawan tidak semua berasal dari Maluku Utara.
Ia bilang, sejak perkumpulan ini terbentuk di Maluku Utara, sudah tercatat ratusan orang yang mengambil bagian menjadi relawan.
"Dan rata-rata relawan kita itu berasal dari luar Maluku Utara, yang begitu antusias mengikuti kegiatan ini," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini, sudah sebanyak empat kali konsep 'Teaching dan Giving' dibuat di Halmahera. Mereka memilih lokasi yang jauh dari akses pendidikan.
Sedangkan untuk konsep 'Traveling dan Teaching', sudah dilaksanakan sebanyak 11 kali. Kini, mereka juga sedang merencanakan sebuah program di SD yang ada di Desa Sagea, Halmahera Tengah.
"Kerena perjalanan ini disertai berwisata. Maka tempat yang diadakan ini memiliki objek wisata Gua Bokimaruru, Halmahera Tengah," katanya.
Namun, sebelum mereka ke lokasi, akan ada tim yang lebih dulu melakukan survei.
"Misalnya sekolah tersebut kekurangan seragam, alat tulis dan buku pelajaran, tas sekolah, gambar pahlawan, sampai pada alat peraga sekolah, maka itu yang nantinya jadi donasi," jelasnya.
Ia mengaku, sumber donasi itu sendiri tak hanya datang dari para relawan, melainkan datang dari berbagai pihak di luar komunitas.
ADVERTISEMENT
Mengenalkan Masa Depan
Mengenai apa yang mereka ajarkan ke para pelajar, tidak semua berasal dari kurikulum pendidikan yang ada saat ini.
Tika, sapaan akrab Sartika, mengungkapkan para relawan berasal dari latar profesi pekerjaan yang beragam. Hal itu yang membuat materi yang dibawa juga ikut beragam.
Anak-anak diakuinya akan disampaikan soal pilihan masa depan yang luas.
"Sehingga relawan direkrut berdasarkan profesinya. Ini bertujuan memperkenalkan anak-anak soal pilihan masa depan yang tidak hanya mereka kenal sebatas pada umumnya," jelasnya.
___
Julfikar Sangaji
Live Update
Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan menghapus presidential threshold 20 persen dalam sidang uji materi terkait UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, Kamis (2/1). Semua partai politik kini bisa mengajukan capres-cawapresnya sendiri.
Updated 2 Januari 2025, 19:16 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini