Kisah Alfaris, Pemain Sepak Bola Asal Halbar yang Ikut Perkuat PON Malut

Konten Media Partner
22 April 2021 14:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alfaris Ramlan, pria kelahiran Bobaneigo, Halmahera Barat (Halbar) yang kini tengah tergabung dalam Tim Sepakbola PON Maluku Utara (Malut). Foto: Nudy
zoom-in-whitePerbesar
Alfaris Ramlan, pria kelahiran Bobaneigo, Halmahera Barat (Halbar) yang kini tengah tergabung dalam Tim Sepakbola PON Maluku Utara (Malut). Foto: Nudy
ADVERTISEMENT
Sepakbola selalu punya kejutan atau hal-hal tak terduga lainnya. Kalimat itu sepertinya tepat untuk seorang Alfaris Ramlan, pria kelahiran Bobaneigo, Halmahera Barat (Halbar) yang kini tengah tergabung dalam Tim Sepakbola PON Maluku Utara (Malut).
ADVERTISEMENT
Alfaris tak pernah menyangka, ia akan merumput bersama 21 pemain lainnya mewakili Maluku Utara di ajang PON XX Papua pada Oktober mendatang.
Semua dimulai dari tepi lapangan Kayu Merah, Kota Ternate. Alfaris kepada kru cermat bercerita, di sisi lapangan itulah ia mulai membangun impiannya sebagai seorang pemain sepakbola.
Alfaris memang pernah menetap di sebuah warung kosong yang berada di sisi lapangan Kayu Merah. Di sana, ia tinggal seorang diri dan tak kenal siapa pemilik warung tersebut. Terdengar aneh tentunya.
Itupun semua terjadi dalam keadaan yang tak terduga. Ia memilih menetap di warung tersebut karena ingin bisa tekun mengasah kemampuannya mengolah si kulit bundar. Saat pergi dari kampung halamannya, ia sudah menginginkan agar tinggal tak jauh dari lapangan sepakbola.
ADVERTISEMENT
Meski ada keluarga di Ternate, Alfaris memilih mandiri mengejar impiannya di atas lapangan hijau.
Tim PON Maluku Utara saat berlatih di Gelora Kieraha Ternate. Foto: Faris Bobero/cermat
“Dari sana (kampung) kan kata orang kalau Alfaris bertahan di sini (kampung), tara (tidak) akan jadi kayak pemain-pemain yang lain, coba keluar (merantau) di luar,” ucap pria kelahiran 6 Juni 1998 ini.
Kala tinggal di sisi lapangan itu, ia pun berusaha bisa berlatih setiap hari. Rutinitas itu ia lakoni terus-menerus. Tak disangka, seorang pelatih bernama Upi tampaknya tertarik dengan gaya bermain si ‘pirang’ ini.
Pelatih itu pun memboyong Alfaris ke Kalimantan, berburu pengalaman sepakbola di sana. Ternyata pelatih tersebut kenal dekat dengan Rahmat ‘Poci’ Rivai yang kini dipercaya menjadi juru taktik dari Tim PON Maluku Utara.
ADVERTISEMENT
Coach Upi yang bawa ini kenal sama coach Poci juga. Dari situ, saat ada pertandingan Pra PON ke Ambon ditelepon untuk gabung. Tapi waktu itu Alfaris ada ke Makassar, main di sana dulu dengan PERSPIN Pinrang,” tuturnya.
Sayangnya, Alfaris belum berkesempatan ikut saat laga hidup mati Pra PON berlangsung di Stadion Mandala Remaja Karang Panjang, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, antara Maluku Utara versus Maluku.
Ia mengaku, setelah laga tersebut dan Maluku Utara dinyatakan berhasil mengantongi tiket lolos ke PON XX Papua, ia pun mengikuti seleksi yang dibuka kembali oleh official pelatih. Seingatnya, ada sekitar enam kali seleksi dan akhirnya si penganggum Neymar ini tergabung dalam skuad PON Maluku Utara.
Saat berlatih, ia sering bermain pada posisi winger kiri. Kendati begitu, semua tergantung sang juru taktik ingin menempatkannya di mana saja. Kemampuannya dalam beradaptasi ini ternyata sudah dilirik oleh official PON Maluku Utara, baik dalam beberapa kali pertandingan antarkampung (tarkam) maupun ketika ada laga di Gelora Kieraha Ternate.
ADVERTISEMENT

Ulet sejak kecil

Alfaris kecil adalah anak yang menyukai olahraga. Beberapa cabang olahraga pernah diperankannya dengan sungguh-sungguh, seperti atlet lari hingga bulu tangkis.
“Pernah ikut pertandingan atlet lari 100 meter waktu SMA sampai Ternate. Alfaris memang suka hal-hal yang baru, kayak main bulu tangkis juga, dan coba-coba beberapa cabang olahraga lain,” ungkapnya.
Sejak kecil pun, ketika masih di bangku SD sudah menyukai dunia sepakbola. Kesukaannya pada sepakbola atau olahraga bisa disebut turun dari sang ayah. Ia mengaku, orangtuanya tampak mengoleksi sejumlah piala sepakbola di rumah.
Dari situlah, ia tertarik mengenal sepakbola dan terus dilakoninya hingga saat ini. Usahanya itu tentu belum berada di puncak karirnya. Ia sesungguhnya sedang merintis profesionalitasnya merumput di ajang bergengsi PON.
ADVERTISEMENT
Melalui Tim PON Maluku Utara, bersama sang manajer Nuryadin Rachman dan pihak sponsor PT NHM, ia dengan rekan setimnya menaruh cita-cita bisa mengharumkan sepakbola negeri rempah ini melaju hingga ke panggung lapangan hijau yang lebih tinggi.
Alfaris bahkan sontak saja menjawab dengan tegas keinginannya tampil di kasta tertinggi sepakbola seperti yang pernah diperankan sosok Rahmat ‘Poci’ Rivai: Sang pelatih yang kini mengasuh Alfaris bersama pemain lainnya.
“Alfaris ingin bisa bermain di nasional dan mengikuti jejak coach Poci,” pungkasnya, suaranya bergetar, seolah ada keinginan yang begitu kuat.