Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Kunjungi IWIP, Kepala BKPM: Investasi Harus Berdampak Positif pada Daerah
20 Februari 2021 19:36 WIB
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM ) Bahlil Lahadalia mengunjungi Kawasan Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) di Halmahera Tengah (Halteng) pada Jumat (19/2).
ADVERTISEMENT
Kunjungan ini merupakan bagian dari pelaksanaan koordinasi pengembangan kebijakan penanaman modal dalam rangka percepatan realisasi investasi dan pemberian insentif penanaman modal bagi pelaku usaha.
Bahlil meninjau langsung sejumlah lokasi di Kawasan tersebut, yakni smelter, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pelabuhan, dan area penambangan. Saat peninjauan, Bahlil didampingi oleh Bupati Halteng Edi Langkara dan Sekretaris Daerah Maluku Utara Samsudin A. Kadir.
“Tujuan saya ke sini untuk memastikan bahwa izin-izin yang sudah kita kasih itu berjalan atau tidak. Kedua, insentif fiskal, lalu perencanaan yang dikasih ke BKPM itu sama nggak dengan realitanya. Keempat, baru kita bicara tentang investasi berkualitas, apakah arahan presiden sudah tercipta atau tidak,” katanya.
Ia bilang, berdasarkan arahan dari Presiden Joko Widodo, setiap investasi dari Aceh hingga Papua harus mampu memberikan dampak ekonomi terhadap masyarakat. Baginya tersedianya lapangan kerja menjadi hal yang sangat penting.
Ditanya soal Tenaga Kerja Asing (TKA), Bahlil mengaku telah mendengar isu yang menyatakan PT IWIP lebih banyak mempekerjakan TKA dibandingkan tenaga kerja lokal.
ADVERTISEMENT
“Tapi saya tadi cek ternyata karyawan dari (total) 20 ribu lebih itu, TKAnya tak lebih dari 2500 orang. Ini sudah bagus. Sudah clear. Semoga ke depannya semakin banyak tenaga kerja lokal yang terserap,” ucapnya.
Selain tenaga kerja, Bahlil juga menaruh perhatian pada kolaborasi antara masyarakat, investor, pengusaha nasional maupun lokal, pemerintah daerah dan UMKM. Ia yakin jika prinsip tersebut telah dilakukan akan banyak berdampak positif terhadap daerah.
Oleh karena itu Bahlil mewanti-wanti agar data yang diberikan oleh perusahaan maupun pemda kepada pemerintah pusat benar adanya. Baginya ini penting, agar persepsi dunia tentang iklim investasi di Indonesia sudah mulai berubah lebih baik.
“Nah, kolaborasi ini yang harus kita bicarakan. Tinggal kita perkuat lagi. Saya akan bicarakan ke Bapak Presiden,” tuturnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, PT IWIP akan menjadi salah satu kawasan terbaik di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. Sebab memiliki letak yang sangat strategis antara bahan baku, kawasan industri, power plant, dan Pelabuhan. Selain itu, di kawasan ini juga bakal dibangun smelter copper yang akan bekerja sama dengan Freeport.
ADVERTISEMENT
“Jadi saya pikir Pak Bupati harus merespon ini dengan baik, dan bisa membawa ekonomi daerah, khususnya Halteng dan Maluku Utara pada umumnya ke arah yang lebih baik,” katanya.
Bahlil mengapresiasi berbagai progress positif pembangunan smelter beserta fasilitas pendukungnya. Ia berjanji BKPM akan ikut mengawal penyelesaian proyek Kawasan IWIP dan memfasilitasi rencana investasi yang akan masuk.
Ia meminta dukungan dari masyarakat dalam rangka menjadikan Maluku Utara, khususnya Halteng sebagai salah satu percontohan pengolahan nikel guna mendukung program pemerintah dalam rangka hilirisasi sector pertambangan.
“Kami juga berharap agar masyarakat, khususnya pengusaha lokal dan UMKM, dapat berkolaborasi dengan PT IWIP maupun tenant lain sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan taraf hidup masyarakat,” tandasnya. (ADV)
ADVERTISEMENT