Mengenal Ritual Penyerahan Upeti dari Yafai Gareha kepada Sangaji di Sula

Konten Media Partner
27 Maret 2022 21:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyerahan upeti berupa hasil bumi dari Yafai Gareha atau 4 suku asli di Sula kepada Sangaji atau pemimpin yang saat ini adalah Bupati Kepulauan Sula, Fifian Adeningsi Mus. Foto: Iwan/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Penyerahan upeti berupa hasil bumi dari Yafai Gareha atau 4 suku asli di Sula kepada Sangaji atau pemimpin yang saat ini adalah Bupati Kepulauan Sula, Fifian Adeningsi Mus. Foto: Iwan/cermat
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Festival Tanjung Waka (FTW) di Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, resmi digelar. Event tersebut berlangsung sejak Sabtu (26/3) hingga Selasa (29/3).
ADVERTISEMENT
Di sela-sela kemeriahannya, ada salah satu pertunjukkan paling sakral, yang diperlihatkan penduduk asli setempat.
Adalah penyerahan upeti berupa hasil alam dari Yafai Gareha atau 4 suku asli di Sula, kepada Sangaji atau pemimpin yang saat ini adalah Bupati Kepulauan Sula, Fifian Adeningsih Mus.
Upeti berupa hasil laut dan kebun yang diserahkan oleh Yafai Gareha atau 4 suku asli di Kepulauan Sula kepada Sangaji. Foto: Iwan/cermat
Mewakili Yafai Gareha dalam ritual tersebut, Ihsan Ngofangare dari Yafai Mangon, Gairil Basahona dari Yafai Fagud, Ikram Umaternate dari Yafai Fahahu, dan Arifin Ahmad dari Yafai Fatce.
Bupati Fifian kepada cermat, Minggu (27/3) mengatakan, penyerahan upeti berupa hasil bumi tersebut, adalah bentuk tanggung jawab dan kepercayaan masyarakat Sula kepada pemimpinnya.
Fifian yang menerima upeti itu, pun mengaku terharu. "Karena masih dipercayakan oleh seluruh masyarakat untuk membangun Sula menjadi lebih baik," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Bupati perempuan pertama di Maluku Utara itu, mengaku saat ini Sula sedang berbenah dari semua aspek pembangunan. "Mulai dari infrastrktur sampai ekonominya," katanya.
Kehadiran ribuan masyarakat yang menyaksikan pertunjukan ini, bagi Fifian, menjadi sebuah motivasi untuk selalu bersyukur dan mengedepankan kepentingan masyarakat Sula dari semua aspek.
Upeti berupa hasil laut dan pertanian yang diturunkan dari atas arombai atau perahu nelayan, dalam Festival Tanjung Waka. Foto: Iwan/cermat
Ihsan Ngofangare, mewakili Yafai Mangon atau Suku Mangon menjelaskan, penyerahan upeti berupa hasil alam itu agar Sangaji atau pemimpin saat ini, dapat menjaga dan melestarikan alam.
"Tentu demi kehidupan kami serta anak dan cucu kami di kemudian hari," singkat Ihsan.
Sebelum penyerahan upeti oleh Yafai Gareha kepada Sangaji Sula, dimulai dengan atraksi 100 Arombai atau perahu nalayan, yang membawa hasil laut dan kebun dari 78 desa di Sula.
ADVERTISEMENT
---
Iwan