Menyapa Hiu Sirip Hitam di Utara Halmahera

Konten Media Partner
4 November 2021 10:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hiu sirip hitam di pulu Mitita, Morotai. Foto: Isitmewa
zoom-in-whitePerbesar
Hiu sirip hitam di pulu Mitita, Morotai. Foto: Isitmewa
ADVERTISEMENT
Belasan hiu berputar dan menari mengelilingi 5 orang penyelam. Para hiu terlihat santai dan tidak terganggu dengan keberadaan para penyelam. Begitupun sebaliknya. Para penyelam tampak menikmati keberadaannya di tengah-tengah hiu yang berkelompok dan dihiasi ikan karang lainnya yang beraneka warna. Hiu yang dianggap buas dan menakutkan pun berinteraksi bersama.
ADVERTISEMENT
Awalnya, para hiu tidak terlihat di sekeliling para penyelam yang juga wisatawan tersebut. Seorang pemandu selam, Galang, dengan lincah dan berani menebar potongan daging tuna segar di beberapa titik. Daging tuna disembunyikan di balik karang guna memancing para hiu. Tak berselang lama, belasan hiu langsung bermunculan. Galang juga memancing datangnya hiu dengan umpan yang diletakkan di dalam pipa yang sedikit berlubang. Dengan memainkan umpan tersebut, hiu pun ikut menari mengitarinya.
Guna menyapa hewan yang biasa hanya dilihat di film atau televisi ini, para penyelam harus turun ke dasar laut hingga kedalaman 20 meter. Lokasinya, terletak di sebelah utara Pulau Halmahera, tepatnya di Pulau kecil bernama Mitita. Pulau ini lebih mudah dijangkau dari Pulau Morotai. Tempat para hiu berkumpul ini hanya 15 menit berkendara perahu motor dari Pelabuhan Feri Morotai menuju ke Selatan pulau.
Dua orang wisatawan terlihat berfoto bersama hiu sirip hitam di Pulau Mitita. Foto: istimewa
Menikmati kebersamaan dengan para hiu harus didampingi dengan para profesional. Galang, dengan teman-teman kelompok penyelamnya, sudah sangat berpengalaman memandu wisatawan dari dalam dan luar negeri. Peralatan yang mereka sediakan pun cukup lengkap, mulai dari perahu motor khusus penyelam, serta semua perlengkapan penyelaman, termasuk kamera yang mengabadikan momen langka tersebut.
ADVERTISEMENT
“Sebenarnya, disekitar kepulauan Morotai, ikan hiu bukanlah makhluk langka. Hiu di sini umumnya berjenis hiu sirip hitam (carcharhinus limbatus) yang dikenal dengan blacktip reef shark. Di Mitita, merupakan salah satu titik penyelaman yang mudah memancing para hiu berdatangan. Lautnya tenang dan dalam dengan arus yang relatif bersahabat. Di sini, para penyelam yang baru pun dapat menyesuaikan diri. Hanya saja sebaiknya para wisatawan sudah pernah menyelam sebelumnya, karena kedalamannya cukup dalam, hingga 20 meter,” jelas Galang.
Suasana ketika wisatawan bermain bersama hiu sirip hitam. Foto: Istimewa
Yusuf, salah satu pengunjung asal Jakarta yang baru pertama ke Morotai mengungkapkan kekagumannya akan kekayaan bawah laut Maluku Utara. Ia yang sudah menyelam di beberapa lokasi, belum pernah melihat dan berinteraksi dengan hewan laut yang dikenal buas itu.
ADVERTISEMENT
“Ini anugerah buat saya dan menjadi pengalaman paling berharga. Saya dapat melihat langsung para hiu bermain di sekitar saya. Antara senang, takjub, takut, bangga dan kagum, bercampur menjadi satu. Hiu-hiu yang panjangnya 1 sampai 2 meter mengelilingi saya dan teman-teman yang lain. Pengalaman seperti ini tidak mungkin bisa di dapat di banyak tempat, salah satunya di Morotai ini,” ungkap Yusuf pada akhir Oktober 2021 lalu yang baru pertama ke Morotai.
kondisi karang sekitar pulau Mitita. Foto: Isitmewa
Galang menceritakan, selama ia memandu para penyelam bermain bersama hiu, berbagai pengalaman telah dilalui. Namun Galang memastikan, tidak akan ada bahaya yang mengancam selama para pelancong mengikuti instruksi para pemandu.
“Yang terpenting bagi hiu adalah jangan sampai mereka merasa terancam. Caranya mudah, jangan melakukan gerakan yang tiba-tiba. Jangan memberi makan hewan tersebut secara langsung dan yang penting, ikuti arahan pemandu. Selama saya memandu, saya pernah ditabrak atau diseruduk, disenggol dan lainnya. Namun masih dalam taraf wajar dan tidak membahayakan. Mereka mengikuti saya karena saya yang memancing dengan umpan tuna dalam tabung pipa,” ungkap Galang yang juga pemuda asli Morotai.
ADVERTISEMENT
Galang menyarankan, jumlah ideal untuk menyelam dan menyapa hiu adalah 3 orang wisatawan, 3 orang pemandu dan 1 orang pemancing hiu untuk datang. Jadi setiap wisatawan ditemani 1 orang pemandu biar aman. Waktu penyelaman antara 40-50 menit lamanya. Biasanya dilakukan antara pukul 10-12 siang.
“Kalau sendiri, biayanya bisa mahal, bisa mencapai 1,6 juta rupiah. Kalau 3 orang, totalnya antara 3,5-4 juta rupiah. Jadi lebih murah per orangnya,” tutupnya.
---
Penulis: Handi Andrian