Remaja di Halmahera Utara Bunuh Diri di Gedung Sekolah

Konten Media Partner
29 Oktober 2020 13:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gantung diri. Foto: Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gantung diri. Foto: Kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang remaja berusia 15 tahun asal salah satu desa di Kecamatan Malifut, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara ditemukan tewas gantung diri di gedung Sekolah Dasar setempat. Kejadian tragis itu terjadi Rabu (28/10) sekitar pukul 4 sore WIT.
ADVERTISEMENT
Dugaan sementara, motif bunuh diri korban lantaran sering dimarahi keluarga karena sering mengisap lem supaya teler.
Kapolres Halut AKBP Priyo Utomo melalui Kasubag Humas IPTU Mansur Basing mengungkapkan, korban duduk di bangku SMP di kecamatan setempat.
"Korban gantung diri di salah satu gedung Sekolah Dasar Kecamatan Malifut,” tutur Mansur, Kamis (29/10).
Mansur bilang, korban ditemukan pertama kali oleh Sergius Barani, seorang ASN. Menurut keterangan saksi, ia mendapat informasi dari Evan bahwa ada orang yang mencurigakan di dalam kelas sekolah dasar.
Sergius langsung menuju sekolah untuk mengecek informasi tersebut. Saat mengintip melalui jendela, ia dikejutkan melihat kondisi korban.
"Saksi kemudian keluar dan berteriak bahwa ada yang gantung diri dan seketika itu masyarakat langsung berlari menuju TKP. Berselang beberapa menit keluarga korban datang dan langsung membuka tali ikatan di leher dan selanjutnya korban langsung dibawa ke rumah untuk disemayamkan,” terang Mansur.
ADVERTISEMENT
Mansur bilang, berdasarkan keterangan saksi kakak kandung korban, sekitar pukul 11.00 ia melihat korban sedang dimarahi ibu mereka. Pasalnya, korban ketahuan sering mengisap lem.
Si kakak kemudian bertanya kepada korban namun korban hanya diam. Hal ini membuat ia naik pitam dan menampar korban di pipi tiga kali dengan harapan korban tak lagi mengulangi perbuatannya. Setelah itu, kakak korban bergegas pergi membuang jaring di pantai.
"Sekitar pukul 15.00 WIT, saksi kakak korban pulang ke rumah dan bertanya kepada ibunya tentang keberadaan korban yang juga adik kandungnya. Ibunya menyampaikan bahwa korban sudah keluar rumah. Hingga sekitar pukul 16.00 WIT, dia mendengar kabar bahwa adiknya sudah tidak bernyawa lagi," sambung Mansur.
"Hasil koordinasi dengan keluarga korban, keluarga menolak untuk dilakukan visum et repertum, dan mengatakan bahwa korban meninggal murni bunuh diri. Dugaan sementara bahwa korban depresi akibat sering dimarahi oleh keluarganya," tandas Mansur.
ADVERTISEMENT