Warga di Tidore Pasang Bendera Putih Tanda Menyerah dengan Debu Batu Bara PLTU

Sejumlah warga RT 05 Kelurahan Rum Balibunga, memasang bendera putih sebagai tanda menyerah atas sebaran debu bara PLTU Tidore. Foto: Nurkholis Lamaau/cermat

Sejumlah warga di RT 05 Kelurahan Rum Balibunga, Tidore Utara, Kota Tidore Kepulauan, memasang bendera putih di depan rumah.

Pantauan cermat, bendera putih tersebut terlihat di sepanjang jalan menuju kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tidore.

Tokoh Pemuda Rum Balibunga, Wahid Din, mengatakan bendera tersebut dipasang sejak pagi tadi.

"Ada 16 rumah yang pasang ini bendera," ungkap Wahid kepada cermat, Kamis (12/5).

Menurut Wahid, ini sebagai sikap tidak berdaya warga dalam menghadapi dampak batu bara PLTU.

"Jadi bendera putih ini sebagai tanda bahwa kami warga Rum Balibunga menyerah," tandasnya.

Sejumlah warga RT 05 Kelurahan Rum Balibunga, memasang bendera putih sebagai tanda menyerah atas sebaran debu bara PLTU Tidore. Foto: Nurkholis Lamaau/cermat

Ia bilang, sengaja dipasang di sepanjang jalan agar bisa disaksikan oleh semua orang.

"Baik pemerintah, anggota DPRD, maupun orang yang bekerja di PLTU," tandasnya.

Bendera putih tersebut, kata Wahid, dibiarkan berkibar hingga ada solusi dari pihak PLTU maupun Pemerintah Kota Tidore.

"Karena jujur saja, kami sudah tidak sanggup. Kami ingin hidup sehat seperti dulu," pungkasnya.

Sejauh ini, harapan warga Rum Balibunga untuk segera terbebas dari polusi debu batu bara, memang belum terwujud.

Di permukiman yang berdekatan dengan PLTU, masih ditemukan material halus berupa batu bara di lantai rumah.

Meski sudah disapu, tapi sesaat kemudian, lantai rumah kembali kotor. Ini bisa dilihat dari telapak kaki yang tampak hitam pekat.