Konten dari Pengguna

Baru Punya Kartu Kredit? Ini 10 Cara Bijak Menggunakannya Biar Gak Kelabakan

Cermati
Membantu masyarakat Indonesia membuat keputusan keuangan dengan Cermat dan Tepat! Temukan produk keuangan terbaikmu di Cermati.com.
13 Januari 2021 14:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cermati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Baru Punya Kartu Kredit? Ini 10 Cara Bijak Menggunakannya Biar Gak Kelabakan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Kartu kredit masih menjadi salah satu alat transaksi pembayaran paling diminati banyak orang. Alasannya bukan hanya karena praktis dan mudah, tetapi juga tergoda manfaat atau fasilitas yang ditawarkan.
ADVERTISEMENT
Banyak promo dan penawaran menarik lain yang dapat Anda nikmati. Jika digunakan secara tepat, maka kartu kredit dapat memberikan keuntungan maksimal.
Bila Anda termasuk pengguna newbie kartu kredit, pasti sudah punya rencana belanja dan transaksi lain. Sebetulnya tidak salah apabila kartu kredit dipakai secara bijak.
Yang jadi masalah adalah ketika kartu kredit digunakan berlebihan. Anda menjadi ketergantungan kartu kredit. Ini akan membuat masalah besar pada kondisi keuangan Anda.
Tagihan utang banyak, sehingga menjadi beban keuangan. Setiap bulan gaji habis untuk membayar tagihan tersebut, karena sifat boros dalam pemakaian kartu kredit.
Berikut cara bijak yang perlu dicermati oleh pengguna kartu kredit pemula dari Cermati.com:
Bank penerbit kartu kredit umumnya menetapkan pembayaran minimum sebesar 10% dari total tagihan yang harus dibayar. Jadi semisal kamu punya tagihan Rp 5 juta, maka jumlah pembayaran paling sedikit sebesar Rp 500 ribu.
ADVERTISEMENT
Akibatnya banyak pengguna tidak bisa lepas dari pembayaran tagihan minimum atau minimum payment ini. Padahal cara pembayaran tersebut punya risiko besar. Utangmu akan semakin menggunung.
Sebab ketika kamu hanya membayar tagihan minimum, maka di bulan berikutnya kamu harus membayar 10% dari total tagihan, ditambah sisa utang kartu kredit sebelumnya, plus bunganya. Kalau tidak dibayar penuh, akan seperti itu terus perhitungannya.
Sebaiknya bayar tagihan kartu kredit secara penuh. Kalau mau minim, ya separuhnya lah, jangan hanya 10% saja.
Fasilitas tarik tunai kartu kredit memang sangat menggiurkan. Caranya juga mudah, tinggal pergi ke mesin ATM, bisa langsung tarik tunai pakai kartu kredit. Atau di mesin EDC merchant.
ADVERTISEMENT
Jadi tidak perlu syarat macam-macam mengajukan pinjaman ke bank, jika sedang butuh dana mendesak. Bila kamu tarik tunai akan dikenakan bunga dan biaya administrasi cukup besar. Maksimal bunga tarik tunai sebesar 2,95% per bulan.
Sementara biaya tarik tunai kartu kredit biasanya dikenakan sebesar 4%, bahkan ada yang mencapai Rp 50.000. Biaya itu dibebankan langsung saat penarikan.
Sebaiknya manfaatkanlah fasilitas tarik tunai kartu kredit secara bijak. Untuk kebutuhan yang sangat urgent, misal dalam keadaan gawat darurat. Pastikan jumlah penarikan tunai sudah diestimasi atau dikalkulasi terlebih dahulu dengan kemampuan bayar Anda.
Untuk saran, sebaiknya jika Anda masih mempunyai saldo di kartu debit, maka utamakan tarik tunai dengan kartu debit untuk menghindari biaya dan bunga yang besar dan beranak-pinak.
ADVERTISEMENT
Setelah punya kartu kredit, kebiasaan yang kerap muncul adalah belanja apapun jadi keranjingan pakai ‘kartu sakti.’
Membeli kebutuhan pokok di supermarket, minimarket, jajan kopi, makan di restoran, sampai mengisi saldo dompet digital, semua pakai kartu kredit. Padahal ada kartu debit, tapi jarang digunakan.
Kebiasaan seperti ini yang bikin kartu kredit jebol. Tanpa sadar penggunaannya sudah mendekati atau over limit.
Kalau belanja sehari-hari atau yang nominalnya kecil, seperti bayar parkir mobil maupun lainnya, lebih baik pakai uang tunai. Bisa tidak sebanding dengan cicilan utang yang harus Anda bayarkan nantinya.
Jika ingin belanja bulanan, pakai seperlunya saja. Misalnya dimanfaatkan ketika sedang ada promo diskon, cicilan 0%, dan penawaran lain. Jadi bisa lebih berhemat, tidak terlalu boros.
ADVERTISEMENT
Kartu kredit sebaiknya dihindari untuk membayar utang, termasuk dalam keadaan darurat sekalipun. Misal pembayaran Kredit Tanpa Agunan (KTA), Kredit Multiguna (KMG), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Jika itu sampai terjadi, istilahnya gali ‘lubang’ tutup ‘lubang.’ Kebiasaan ini bisa membuat Anda terjebak pada kubangan utang. Sebab saat membayar utang pakai kartu kredit, Anda wajib mencicil utang pokok plus bunga hingga lunas.
Utang lain pun masih memiliki kewajiban yang harus dibayar, sehingga utang Anda berkali lipat. Kalau terlambat, bisa kena denda. Jumlah tagihan yang harus dibayar akan semakin besar.
ADVERTISEMENT
Baca tips selengkapnya, disini!