Hah, WhatsApp Rentan Disadap?

Cermati
Membantu masyarakat Indonesia membuat keputusan keuangan dengan Cermat dan Tepat! Temukan produk keuangan terbaikmu di Cermati.com.
Konten dari Pengguna
16 Oktober 2019 11:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cermati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Hah, WhatsApp Rentan Disadap?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Cermati.com, Jakarta – Pengamanan dalam bentuk enkripsi end-to-end telah dipasang di WhatsApp. Rencananya, model keamanan chat ini akan ditaruh juga ke layanan pesan milik Facebook lainnya, seperti Messenger dan Instagram.
ADVERTISEMENT
Dengan end-to-end encryption, maka pesan pribadi hanya bisa dilihat atau diakses oleh penerima dan pembuat pesan saja. Artinya, enkripsi end-to-end ini mempersulit orang lain atau hacker untuk membaca pesan.
Facebook menginginkan ada peningkatan privasi pengguna pada layanannya melalui penyandian end-to-end ini.
Tapi, Facebook diminta menghentikan rencana enkripsi tersebut dan membuat backdoor. Apa itu dan bagaimana pentingnya penyandian platform pengiriman pesan ini, serta bagaimana kekhawatiran aparat akan tindak kejatahan?
Lebih jelasnya, simak ulasan Cermati.com berikut sebagaimana disarikan dari berbagai sumber.
Demi Usut Kriminal, Facebook Diminta Batalkan Enkripsi ‘End-to-End’
Keinginan dan upaya Facebook agar pengguna layanan aplikasi komunikasi miliknya ini merasa aman dan nyaman mendapat kecaman dari pihak otoritas di 3 negara, yakni Amerika Serikat, Inggris, dan Australia.
ADVERTISEMENT
Diketahui, jumlah pengguna layanan WhatsApp saja hingga awal tahun 2019 sudah mencapai sekitar 1,5 miliar orang. Belum lagi jumlah pengguna layanan pesan Facebook lainnya seperti Instagram dan Messenger, tentu jumlah pesan privat pengguna platform layanan komunikasi ini lebih banyak lagi.
Seperti banyak diberitakan media massa akhir-akhir ini, aparat dari ketiga negara itu berpendapat bahwa penyandian atau enkripsi end-to-end pada layanan pesan membuat pihak penegak hukum sulit menelusuri pesan dari yang bersangkutan ketika menginvestigasi tindak kejahatan atau kriminal.
Dengan demikian, ada kekhawatiran tindak kejahatan makin merajalela karena enkripsi itu seolah membuat aktivitas ilegal sulit ditelusuri, di antaranya;
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, mereka meminta Facebook membatalkan rencana enkripsi pada platform layanan pesannya. Alasannya, pembekalan penyandian atau enkripsi end-to-end pada layanan pesan tersebut membuat pelaku kriminal atau kejahatan makin leluasa.
Baca artikel selengkapnya di sini.