Peristiwa Kembang Api di Jantung Galaksi

Chantika Wulan
Mahasiswa Teknik Industri Institut Teknologi Telkom Purwokerto.
Konten dari Pengguna
26 Mei 2022 17:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Chantika Wulan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Alam semesta merupakan keseluruhan ruang waktu yang terus menerus di mana kita ada, yang mengandung energi dan materi. Dalam upaya memahami makna alam semesta, pada skala besar pengertiannya mungkin adalah dari kosmologi atau biasa yang diketahui dengan ilmu yang berkembang dari fisika dan astronomi.
ilustrasi luar bumi (https://pixabay.com/)
Pada akhir ini, ada ilmuwan yang melaporkan bahwa telah terjadi peristiwa kembang api di jantung galaksi, peristiwa ini merupakan bentuk dari semburan sinar gamma. Peristiwa ini kemudian menjadi ledakan yang dahsyat di jantung galaksi jauh.
ADVERTISEMENT
Semburan sinar gamma itu sendiri adalah peristiwa yang paling terang dan paling energik di seluruh alam semesta. Sinar gamma ini merupakan radiasi elektromagnetik atau gelombang sejenis yang membawa energi seperti cahaya yang dapat kita lihat.
Pada radiasi elektromagnetik itu sendiri terbagi dalam beberapa kategori dengan berdasarkan ukuran spektrumnya. Kategori ini terdiri dari gelombang radio, gelombang mikro, sinar infra merah, sinar tampak, sinar ultraviolet, sinar-X, dan sinar gamma, secara berurutan dari rendah ke tinggi.
Menurut Energi Perlindungan Lingkungan AS (EPA), sinar gamma berbahaya bagi tubuh manusia. Berbeda dengan sinar alpha dan beta, dimana sinar alpha adalah dua proton dan dua nukleus sedangkan sinar beta adalah elektron, sinar gamma merupakan gelombang elektromagnetik yang memiliki ukuran kecil sehingga mudah melewati jarak di antara atom dan molekul.
ADVERTISEMENT
Peristiwa kembang api di jantung galaksi ini memakan waktu beberapa milidetik, tetapi jika di lain waktu terjadi lagi tidak mengherankan kejadian ini dapat berlangsung selama berjam-jam. Menurut astronom, durasi yang sangat singkat ini karena sinar gamma tidak cukup kuat untuk lepas dari bintang sepenuhnya. Bahkan hampir tidak bisa pecah.
Beberapa bintang yang runtuh menghasilkan pancaran cahaya redup yang bahkan tidak dapat menghasilkan ledakan sinar gamma. Ini mencegah jet dari menyerang selubung luar bintang yang runtuh.
Para astronom mengklasifikasikan semburan sinar gamma menjadi dua kategori berdasarkan durasinya, yang pertama ada semburan sinar gamma singkat semburan ini berlangsung sekitar dua detik dan berasal dari bintang neutron yang bergabung. Kedua ada semburan sinar gamma panjang, semburan yaitu semburan yang berlangsung lebih dari dua detik.
ADVERTISEMENT
Pada peristiwa unik ini biasanya akan terjadi akibat yaitu berupa ledakan supernova atau bintang masif di akhir masa hidupnya. Namun, pada peristiwa Alam yang terjadi di Semesta tidak selalu terjadi seperti yang diharapkan.
Hasil pengamatan dari Observatorium Gemini, mengungkap bahwa ledakan yang terjadi tidak sesuai dengan kategori yang ada. Menurut para astronom, durasi yang sangat singkat ini disebabkan karena sinar gamma tidak cukup kuat untuk lepas dari bintang sepenuhnya. Bahkan hampir tidak bisa pecah, dan beberapa bintang yang runtuh menghasilkan pancaran cahaya redup yang bahkan tidak dapat menghasilkan ledakan sinar gamma. Ini mencegah jet dari menyerang selubung luar bintang yang runtuh.