Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Perjalanan Neurologis Saat Mabuk: Eksplorasi Dampak Minuman Beralkohol pada Otak
13 Desember 2023 20:58 WIB
Tulisan dari Charity Harmony Blessing I tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Minuman beralkohol adalah salah satu zat psikoaktif yang paling populer di dunia. Beberapa yang sering kita temui contohnya adalah vodka, wiski, tequila, dan brandy. Konsumsi minuman beralkohol dalam jumlah yang wajar dan dengan kadar alkohol yang rendah dapat memiliki efek positif, seperti mengurangi stres dan meningkatkan mood. Namun, kebanyakan orang mengonsumsi minuman beralkohol dalam jumlah yang berlebihan yang dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan manusia, termasuk kerusakan otak.
ADVERTISEMENT
Bagaimana alkohol sampai ke otak?
Alkohol, memulai perjalanannya melalui perut dan usus kecil. Disitulah alkohol terserap ke dalam aliran darah menuju otak. Setelah alkohol diterima oleh sistem saraf, ia mulai menunjukkan kemampuannya. Ia menargetkan reseptor GABA yang merupakan molekul penting penghambat neurotransmitter dalam sistem saraf manusia yang menenangkan aktivitas otak. Tidak berhenti menargetkan GABA, alkohol juga mengusik reseptor NMDA sebagai memori dan pembelajaran, yang mengakibatkan ingatan kabur dan koordinasi antar neuron terganggu. Semakin banyak minuman yang masuk, semakin banyak reseptor yang terpengaruh. Saat itu juga alkohol meningkatkan kadar dopamin dan neurotransmitter yang bertanggung jawab atas rasa senang dan ingin minum sebanyak-banyaknya. Setelah dopamin dilepaskan, saat efek alkohol hilang, peminum akan merasa sedih, depresi, dan mudah marah.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya saat puncak konsumsi alkohol, otak memulai proses detoksifikasi dan metabolisme. Enzim di hati bekerja keras untuk mengubah alkohol menjadi senyawa yang dapat diekskresikan dari tubuh. Ini adalah fase kunci di mana tubuh berusaha untuk kembali ke seimbang, tetapi ada konsekuensi yang berbahaya setelahnya. Dampak jangka pendek yang terjadi adalah kelelahan dan ketidakseimbangan hormonal. Namun, dalam jangka panjang alkohol memiliki dampak pada neuroplastisitas otak. Kemampuan otak untuk beradaptasi akan terganggu, dan memicu gangguan kesehatan mental dan perubahan struktural yang berdampak pada fungsi kognitifnya.
Melalui pembahasan singkat diatas, dapat kita ketahui bahwa beberapa perubahan struktural yang mungkin terjadi pada penggunaan alkohol secara berlebihan adalah penurunan volume otak terutama pada bagian yang bertanggung jawab atas pembentukan memori. Selain itu, alkohol merusak serat saraf pembentuk materi abutmentum putih otak yang menghambat transmisi sinyal dan mengurangi kecepatan informasi diproses. Karena rusaknya saraf pembentuk, menyebabkan struktur hipokampus berubah struktur dan menyebabkan gangguan menyimpan dan membentuk memori jangka panjang.
ADVERTISEMENT
Dengan turunnya beberapa fungsi otak, terganggunya emosi dan kognitif, serta kerusakan bagian otak, dapat dipastikan kerugian besar bagi peminum dan orang lain. Misalnya, seseorang dengan kadar alkohol berlebihan akan sulit fokus dan tidak mampu pengontrol kendaraan mereka. Hal ini dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas yang serius. Dapat dipastikan juga jika peminum adalah seorang pelajar, maka mereka akan kesulitan mencerna dan mengingat pelajaran yang di dapat.
Selanjutnya, apa yang harus kita lakukan terhadap alkohol?
Setelah menelaah lebih jauh, dampak buruk alkohol pada otak manusia dapat sangat signifikan, baik secara jangka pendek maupun jangka panjang. Dampak buruk ini dapat memengaruhi berbagai fungsi otak, termasuk fungsi kognitif dan emosional.
Perjalanan mendalam dalam labirin neurologis saat mabuk telah membuka pengetahuan baru terhadap kompleksitas interaksi yang terjadi antara minuman beralkohol dan otak manusia. Ternyata, setiap tegukan alkohol menciptakan perubahan baru di dalam otak yang mengubah ritme aktivitas saraf secara mendalam. Mengingat hal ini, penting untuk dicatat bahwa kegembiraan sementara dari konsumsi alkohol dapat diikuti oleh perubahan permanen pada bentuk struktural otak, sehingga meningkatkan harga yang harus dibayar oleh fungsi kognitif jangka panjang.
ADVERTISEMENT
Sebagai penutup, ini bukanlah kampanye untuk berhenti mengonsumsi alkohol sama sekali, melainkan untuk meyakinkan bahwa setiap tegukan adalah bagian dari menciptakan perubahan otak yang kompleks. Dengan memberikan kebijaksanaan dan pilihan secara sadar, kita dapat menciptakan keseimbangan antara memelihara inti diri dan merayakan momen dalam setiap kehidupan.