Konten dari Pengguna

Tato Bukanlah Kriminalitas

CHEONG CHALLY CRISTIAN
Sekolah di SMA Citra Berkat
11 Februari 2023 13:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari CHEONG CHALLY CRISTIAN tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi (pexels.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi (pexels.com)
ADVERTISEMENT
Stigma negatif tak kunjung hilang dari orang-orang yang memiliki “tato” di badan mereka. Kerap, tato sendiri di Indonesia dianggap sebagai kriminalitas. Pasalnya, banyak masyarakat menganggap mereka bahwa, mereka adalah orang-orang “liar” yang tidak bermoral, etika, tidak menjaga penampilan dan terlalu bebas untuk melakukan sebuah kehidupan. “Bebas” menyatakan bahwa, kehidupan mereka tidak dilandasi oleh peraturan internal maupun eksternal sebagai patokan dan pedoman hidup mereka. Sehingga, mereka dinilai bahwa mereka adalah pelaku kriminalitas yang tidak pantas untuk mendapatkan hak kehidupan dengan masyarakat-masyarakat pada umumnya, karena mereka memiliki pandangan dan cara berperilaku yang berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Sehingga banyak dari mereka yang bertanya-tanya kenapa stigma itu tak kunjung hilang?
ADVERTISEMENT
Menurut penulis, tato adalah sebuah karya seni yang unik yang terbuat dari kreativitas dan ide dalam bentuk mengekspresikan atau menggambarkan suatu gagasan dan arti dari penggambar. Mengapa tato bisa dikatakan karya seni yang unik? Karena tato memiliki banyak variasi dan bebas. ya, kebebasan mengartikan untuk seseorang memiliki kebebasan dalam menggambarkan apapun yang mereka inginkan. Bukan hanya sebagai mengikut-ikut saja tetapi mereka memiliki kebebasan dalam berkarya di badan mereka sehingga mereka bisa memberikan sebuah makna dan gagasan dari tato tersebut, untuk diperlihatkan oleh masyarakat. Sehingga tato digunakan untuk melambangkan suatu identitas seseorang, seperti menggambar wajah, nama, kata-kata dan gambar lain nya yang memiliki arti dan makna dari gambar tersebut. Tato, pada awalnya dilakukan oleh anak-anak muda yang memiliki jiwa seni dan kreativitas yang tinggi, untuk menunjukkan hasil dari ide mereka untuk diekspresikan melalui karya seni tato ini untuk menyampaikan sebuah gagasan dan makna dari gambar itu.
ADVERTISEMENT
Namun, kebebasan dalam berkarya seni tato itu sendiri, disalahgunakan oleh komunitas maupun individu untuk menunjukkan identitas mereka sebagai pelaku kriminalitas. Sehingga yang awalnya memiliki makna sebagai seni dan kreativitas seseorang, menjadi media seseorang untuk bisa melakukan kebebasan dalam tanda kutip sebuah “kriminalitas”. Karena tindakan mereka, membuat stigma tersebut lahir bagaikan bayi yang tumbuh menjadi dewasa. Masyarakat terus berasumsi bahwa, mereka adalah orang yang berbeda dengan dirinya. Mereka dinilai berandalan dan penuh dengan kriminalitas berbeda dengan diri mereka yang menganggap bahwa mereka adalah suci dan tidak melakukan bentuk apapun kejahatan, salah satunya melakukan tatto. Nyatanya, tato adalah sebuah karya seni yang memiliki kreativitas seseorang yang bertujuan untuk mengekspresikan sesuatu dalam kehidupan pribadi seseorang, hanya saja merka menjadikan tatto sebagai media kebebasan untuk melakukan tindakan, salah satunya adalah tindakan kriminalitas.
ADVERTISEMENT
Banyak orang yang merasakan dampak dari stigma tersebut hanya karena dari tindakan dan pemikiran mereka yang membanding-banding mereka dengan diri mereka yang merasa “suci”. Stigma tersebut menjadikan mereka sebagai mimpi buruk bagi masyarakat, sehingga banyak dari mereka yang melakukan kekompakan atau individu untuk melawan stigma tersebut. Banyak dari mereka yang membuat suatu komunitas untuk menolong masyarakat-masyarakat yang membutuhkan. Bukan untuk sebagai dikatakan sebagai “sok alim” namun, bertujuan untuk memberi pesan bahwa, mereka adalah manusia yang sama seperti masyarakat lain nya yang masih memiliki rasa empati kepada seseorang, menolong, dan memiliki rasa kasih di hidup mereka. Dan mereka ingin memberikan pesan bahwa, tato acuan sebagai sebuah bentuk kriminalitas. Namun, tindakan seseorang lah yang menjadikan faktor pendukung adanya kriminalitas.
ADVERTISEMENT
Bagi penulis, tato bukanlah sebuah kriminalitas baik perilaku maupun pemahaman. Namun, sebagai masyarakat. Kita tidak boleh menilai orang langsung dari penampilan mereka, tak jarang pula kita bertemu dengan orang-orang bertato yang memiliki hati dan perilaku yang mulia. karena, definisi dari tatto adalah sebuah media karya seni yang berisikan seseorang bisa melakukan suatu kreativitas dari gagasan ide seseorang yang memiliki tujuan untuk mengekspresikan kreativitas mereka. Sehingga bisa disimpulkan, Tato bukanlah acuan untuk seseorang melakukan kriminalitas namun, pemikiran seseorang lah yang mendukung dari perbuatan mereka. Sehingga, tato dinilai buruk dalam kehidupan bermasyarakat oleh perilaku-perilaku yang tidak bertanggung jawab untuk mencorengkan suatu karya seni yang menjadikan karya seni sebagai bentuk kriminalitas.
ADVERTISEMENT