Catatan Ir Badia Raja Manurung: Skuat PSMS Wajib Dievaluasi

Christopel Naibaho
belajar hidup lewat sepakbola
Konten dari Pengguna
8 Juni 2018 14:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Christopel Naibaho tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hasil laga kandang kalahnya PSMS vs Persib 0-3 yang sangat mengecewakan itu semakin menunjukkan performa tumpulnya taji tim Ayam Kinantan ini menurun drastis signifikan disamping kekalahan beruntun-nya pada laga kandang bulan ini. Lemahnya skuad lini tengah yang dikomandoi oleh Legimin Raharjo, Suhandi, dkk sangat berpengaruh besar terhadap upaya efektifitas support play kepada penyerang Yessoh, Erwin Ramdani, dll yang semakin tidak efektif bergerak di kotak 16 yrd Persib yang dikawal oleh Igbonefo dan Bojan yang dengan sangat mudahnya mematah serangan baik Yessoh maupun Frets Butuan yang bergerak di sektor sayap itu.
ADVERTISEMENT
Kurang beraninya memegang (mengendalikan) bola yang sedang dimiliki masing-masing pemain sangat tergesa-gesa diumpankan kepada teman tanpa percaya diri itu, minimnya bergerak tanpa bola di ritme serangan, keberanian overlapping pemain sayap membuat serangan selalu gagal dan sangat mudah dipatahkan oleh gelandang Persib Hariono dkk.
Percaya diri masing-masing pemain yang menurun itu membuat PSMS secara tim sangat lemah memblokir serangan Persib, man-to-man marking yang tidak begitu ketat lagi sekarang ini memudahkan Persib melakukan gerakan counter attack di sisi serangan sayap nya sehingga menghasilkan bola-bola crossing yang membahayakan kepada kiper PSMS Andhika. Salah satu kunci lemahnya PSMS secara tim adalah semakin melorotnya gaya main triangle work (rap rap) baik antar pemain kunci gelandang dan bek serta penyerang sayap itu membuat gelandang serang Persib Oh Inkyun dkk merajalela menguasai zona marking pertahanan PSMS yang dikawal oleh Lobo & Firza dan secara telak signifikan Persib menguasai ball possession lapangan tengah (60 : 40).
ADVERTISEMENT
Nah, tentunya daya fighting spirit antar lini pemain yang drastis menurun itu sangat mempengaruhi kepada disiplin bermain, kecepatan bermain, tenaga (power) dan visi bermain masing-masing pemain di dalam durasi pertandingan penuh. Pelatih Jajang Nurjaman tentunya harus membenahi internal skuad tim yang secara teknis diatas maupun masalah-masalah non teknis yang mungkin bisa jadi menerpa di skuad tim ini.