Jangan Sampai Organisasi Terjebak dengan Fenomena GroupThink!

Christina Amanda Savitri
Lecturer in Politeknik Ketenagakerjaan (Polteknaker)
Konten dari Pengguna
16 Maret 2024 22:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Christina Amanda Savitri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Organisasi. Foto: unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Organisasi. Foto: unsplash

Apa itu Groupthink dalam Organisasi?

ADVERTISEMENT
Groupthink adalah fenomena yang terjadi ketika sebuah kelompok atau tim dalam organisasi yang bermaksud baik membuat atau memutuskan keputusan yang tidak rasional, tidak optimal dengan alasan keinginan untuk menyesuaikan diri dengan anggota kelompok lainnya sehingga mengikuti satu keputusan tanpa berpikir kritis.
ADVERTISEMENT
Groupthink ini terjadi ketika seorang memiliki keyakinan bahwa perbedaan pendapat tidak dapat terjadi sehingga lebih baik mengikuti suara terbanyak. Hal ini menjadi permasalahan besar dalam suatu organisasi karena keputusan didasarkan bukan atas dasar pemikiran ke depan dan bukan atas dasar pemikiran inovatif tetapi didasarkan menghargai harmoni dalam suatu grup.

Mengapa Groupthink Bisa Terjadi?

Istilah Groupthink diperkenalkan atau muncul pada November 1971 dari seorang psikolog bernama Irving Janis. Janis melaksanakan studi lebih lanjut terkait pengambilan keputusann kelompok dibawah tekanan atau stres.
Sejak saat itu, Janis dan peneliti lainnya menemukan bahwa dalam dalam keputusan kelompok muncul suatu situasi yang dapat dikategorikan sebagai Groupthink, dimana individu memiliki kecenderungan untuk menahan ketidakyakinan mereka dan ketidaksetujuan seseorang pada saat diskusi atau bertukar pendapat.
ADVERTISEMENT
Individu ini lebih mengikut pada suatu pendapat dimana terkadang mengabaikan konsekuensi etis yang mungkin terjadi atau konsekuensi moral. Groupthink ini banyak terjadi di dalam organisasi bisnis, politik, keputusan sosial yang mana merasionalisasi keputusan yang buruk yang dibuat atau diputuskan seseorang dalam kelompok.

Apa penyebab Groupthink?

Groupthink bisa terjadi karena individu atau sebuah kelompok memprioritaskan identitas kelompok mereka dan bersikap antipati pada orang luar yang mungkin saja memberikan pemikiran baru. Organisasi yang melihat perbedaan pendapat sebagai sesuatu yang tidak baik atau organisasi yang menghukum secara terbuka akan suatu pendapat baru cenderung akan membentuk Groupthink pada saat membuat keputusan. Hal lain bisa juga disebabkan karena stres yang tinggi dan bisa juga dikarenakan kurangnya waktu dalam memutuskan secara cepat.
ADVERTISEMENT

Mengapa Groupthink Berbahaya?

Groupthink dapat memicu keputusan yang tidak ideal. Groupthink juga dapat menghasilkan keadaan pengabaian, mengabaikan informasi penting yang sebenarnya sangat berpengaruh pada pengambilan keputusan.
Seperti yang sudah disebutkan diatas dengan kelompok yang besar bisa juga menimbulkan keputusan yang jauh lebih buruk karena bisa mengabaikan etika atau moral, hanya dikarenakan ingin memprioritaskan satu tujuan tertentu. Hal yang paling buruk dalam kondisi Groupthink adalah bisa memicu kehancuran dalam organisasi karena akan menyebabkan kemunduran organisasi dalam berpikir dan tidak ada inovasi yang terjadi.
Di dalam dunia organisasi sangat diperlukan keputusan yang bisa menyesuaikan dengan kemajuan dan hal baru yang terjadi. Maka dari itu menurut pendapat saya, kelompok baik dalam organisasi kecil maupun organisasi besar harus memiliki budaya menghargai pendapat satu dengan lainnya sehingga tidak akan terjadi hal buruk atau iklim buruk dalam organisasi.
ADVERTISEMENT