Princess Margaret, Putri yang Mengubah Kebiasaan Kerajaan Lewat Percintaan

Cinta dan Rahasia
Mulailah membaca dengan Bismillah, akhiri dengan Istighfar. Kisah didramatisir dari kisah nyata.
Konten dari Pengguna
29 November 2020 8:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cinta dan Rahasia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ratu Elizabeth II dan Princess Margaret semasa kecil bersama kedua orang tuanya. Foto. dok: Youtube/The Story Behind
zoom-in-whitePerbesar
Ratu Elizabeth II dan Princess Margaret semasa kecil bersama kedua orang tuanya. Foto. dok: Youtube/The Story Behind
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Princess Margaret merupakan salah satu sosok yang sangat terkenal di kerajaan Inggris. Dia merupakan saudara perempuan dari Ratu Elizabeth II yang dianggap punya banyak cerita. Saking banyaknya, Princess Margaret kerap manjadi bulan-bulanan dan konsumsi media untuk memberitakan isu terbaru mengenai dirinya.
ADVERTISEMENT
Harus diakui, sepak terjangnya di lingkungan keluarga kerajaan memang luar biasa. Dia pernah mencuri perhatian di acara penobatan Elizabeth II di Westminster Abbey tahun 1953. Pada saat itu Princess Margaret mengambil sepotong kain dari kerah Peter Townsend yang merupakan seorang pahlawan perang yang kini melayani keluarga kerajaan.
Meski membuat heboh, itu bukan satu-satunya kontroversi yang dia lakukan. Karena setelah mengambil sepotong kain di leher Townsend, Princess Margaret berkali-kali melakukan sejumlah hal nyeleneh lainnya terkait percintaannya dengan Townsend dan beberapa pria lainnya.
Namun petualangan cinta dari Princess Margaret lah yang akhirnya mampu mendobrak kebiasaan pernikahan di kalangan kerajaan.

Memaksa untuk Menikah dengan Townsend

Salah satu hubungannya yang paling terkenal adalah ketika dia bersama dengan Peter Twonsend. Foto. dok: Youtube/The Story Behind
Hubungan antara Princess Margaret dengan Townsend dimulai pada awal 1950an. Sebagai seorang putri, sebuah hal luar biasa di mana dia sangat tertarik pada veteran perang itu. Sayangnya, Townsend dianggap bukan sebagai orang yang pantas untuk mencintai Princess Margaret.
ADVERTISEMENT
Keduanya pun tidak peduli dan tetap menjalani hubungan hingga akhirnya Townsend ketahuan menceraikan istrinya dan melamar Princess Margaret. Hubungan ini jelas menimbulkan polemik besar di keluarga kerajaan.
Apalagi pada saat itu, perceraian dianggap sebagai sebuah aib. Itu artinya, Margaret melakukan dua hal di luar kebiasaan kerajaan yakni menjalin hubungan dengan rakyat biasa dan menikahi pria yang bercerai.
Hal tersebut jelas menimbulkan banyak polemik sehingga Ratu Elizabeth II akhirnya menawarkan satu kebijakan yaitu jika Princess Margaret mau menikah dengan Townsend, dia harus melepaskan haknya untuk meraih takhta bersama dengan anak-anaknya.
Tawaran ini ditolak di mana Princess Margaret akhirnya memutuskan hubungannya dengan Townsend.

Kembali Menjalin Hubungan, Memberikan Dobrakan untuk Kerajaan

Kisah percintaannya dengan Armstrong-Jones menjadi yang paling mendobrak aturan diantara anggota kerajaan. Foto. dok: Youtube/The Story Behind
Bubar dengan Townsend, Princess Margaret kemudian menjalin kasih dengan Armstrong-Jones yang merupakan orang biasa juga. Meski orang biasa, dia berasal dari keluarga seniman terpandang yang dihormati. Keluarganya pun tidak pernah bercerai.
ADVERTISEMENT
Keduanya pun menikah dengan sangat mewah. Pernikahan ini juga disebut-sebut sebagai pernikahan antara keluarga kerajaan dan orang biasa untuk yang pertama kali. Hal tersebut membuat mereka jadi sasaran pers Inggris. Setiap gerak-gerik mereka selalu diikuti.
Sayangnya, kisah cinta yang luar biasa ini justru hancur lebih setelah foto Princess Margaret dengan pria bernama Roddy Llewellyn yang sedang berlibur muncul ke publik. Bahkan menurut penulis biografi dari Armstrong-Jones, Anne de Courcy, peristiwa itu disebut sebagai drama perkawinan paling serius dalam keluarga kerajaan sejak Abdication.
Hal ini tentu menimbulkan kontroversi di mana Princess Margaret dalam aturannya tak bisa menikah dengan pria yang bercerai, namun pada kenyataannya, dia juga bisa menjadi wanita yang bercerai.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1978 ia menjadi anggota senior keluarga kerajaan pertama yang bercerai dalam 77 tahun. Di situ barulah banyak yang menyadari jika Princess Margaret benar-benar menggambarkan hal realistis soal cinta. Karena cinta seharusnya tidak memandang kasta dan status.
Jauh setelah kontroversi ini, keluarga kerajaan lainnya yaitu Pangeran Charles dan Lady Diana juga terbukti bercerai. Ini artinya, keluarga kerajaan juga memiliki ketidak sempurnaan seperti yang ditulis History.com.
Saat ini, Royal Marriages Act of 1772 tidak ada lagi sehingga pernikahan di keluarga kerajaan lebih fleksibel. Kehidupan percintaan Princess Margaret jelas mengubah pandangan soal pernikahan di kerajaan. Melalui kisahnya juga perubahan zaman ditegakan.
Kisah cintanya yang penuh gejolak terbukti membantu mengubah pikiran orang-orang khususnya di Inggris dalam memandang pernikahan serta perceraian.
ADVERTISEMENT