Konten Media Partner

1.300 Petani dan Nelayan di Cirebon Akan Jalani Swab Test Massal

17 Oktober 2020 16:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon Enny Suhaeni (kiri). (Ciremaitoday)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon Enny Suhaeni (kiri). (Ciremaitoday)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon - Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menargetkan melaksanakan swab test atau uji usap tenggorokan terhadap 1.300 petani dan nelayan.
ADVERTISEMENT
Rencananya pelaksanaan tes swab massal terhadap petani dan nelayan itu dimulai pada pekan depan.
"Nanti petani di bagian barat Cirebon akan kita swab. Kemudian, nelayan di sepanjang pantura Cirebon juga akan kita swab. Target 1.300 petani dan nelayan," kata Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon Enny Suhaeni di Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Kota Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (17/10/2020).
Enny mengatakan untuk lingkungan perkantoran, pasar tradisional dan terminal sudah menjadi target swab massal. Sehingga, menurut Enny, pelaksanaan swab massal terhadap petani dan nelayan perlu dilakukan.
Enny mengaku, swab massal terhadap petani dan nelayan untuk mengetahui tingkat risiko penyebaran COVID-19 di wilayah tersebut.
"Sampai sekarang belum. Makanya kita mau membuktikan benar petani dan nelayan ada yang positif," katanya.
ADVERTISEMENT

Lampaui Target Tes Swab

Terpisah, Jubir Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Cirebon Nanan Abdul Manan menyebutkan total tes swab atau uji usap tenggorokan di Kabupaten Cirebon telah mencapai 26.803.
Angka tersebut melampaui target dari 1 persen jumlah penduduk Kabupaten Cirebon.
"Awal kami targetkan satu persen dari jumlah penduduk, 22.000 tes Polymerase Chain Reactive (PCR). Sekarang sudah mencapai 26.803," kata Nanan.
Nanan juga menyebutkan Kabupaten Cirebon berada dalam urutan pertama dari 28 daerah di Jabar terkait penanganan COVID-19, utamanya soal pencapaian rasio kontak erat per kasus konfirmasi.
"Berkat kerja keras semuanya. Capaian rasio kontak erat di Cirebon rata-rata 1:30 per kasus konfirmasi. Sudah memenuhi standar WHO," kata Nanan.