3 Keraton di Cirebon Tolak Luqman Zulkaedin Dinobatkan Jadi Sultan Sepuh XV

Konten Media Partner
26 Agustus 2020 18:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keluarga besar Kesultanan Cirebon mendeklarasikan penolakan terhadap penobatan Luqman Zulkaedin menjadi Sultan Sepuh XV. (Juan)
zoom-in-whitePerbesar
Keluarga besar Kesultanan Cirebon mendeklarasikan penolakan terhadap penobatan Luqman Zulkaedin menjadi Sultan Sepuh XV. (Juan)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon - Setelah Sultan Sepuh XIV PRA Arie Natadiningrat wafat pada 22 Juli 2020, konflik perebutan takhta Keraton Kasepuhan Cirebon mulai bergejolak.
ADVERTISEMENT
Salah satu keturunan Sultan Sepuh XI Rahardjo Djali mengklaim dialah yang berhak menduduki takhta berikutnya setelah Sultan Sepuh XIV wafat karena Putra Mahkota Luqman Zulkaedin yang dicalonkan sekaligus akan dinobatkan sebagai penerus PRA Arief Natadiningrat bukan keturunan langsung dari Syech Syarief Hidayatullah Sunan Gunung Jati.
Selain itu, Raden Heru Rusyamsyi Arianatareja atau Pangeran Kuda Putih, juga menolak penobatan tersebut karena tidak sesuai dengan tradisi yang diwariskan Sunan Gunung Jati. Dengan alasan yang sama pula, 3 Keraton yakni Keraton Kanoman, Keraton Kacirebonan, dan Mertasinga menolak penobatan anak kedua almarhum Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat.
Juru bicara Keluarga Besar Kesultanan Cirebon Pangeran Patih Tomi mengatakan, keluarga besar Kesultanan Cirebon yang berasal dari Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kacirebonan dan Mertasinga sepakat menolak penobatan Pangeran Luqman Arief dinobatkan menjadi Sultan Sepuh XV.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, sejarah Cirebon Peteng telah dibuka, sehingga sebagai anak cucu Sunan Gunung Jati berkewajiban meluruskan garis keturunan langsung.
"Dengan mangkatnya Sultan Sepuh XIV sejarah Cirebon Peteng ini kembali dibuka. Kami bersama kerabat kesultanan Cirebon berupaya meluruskan sejarah," katanya, Rabu (26/8/2020).
Ia menyatakan, jika garis keturunan ini tidak diluruskan maka keturunan yang sekarang dan selanjutnya akan menanggung beban yang sangat besar.
"Jangan sampai kota menanggung dosa kepada nenek moyang dan panutan kita yaitu Syech Syarief Hidayatullah Sunan Gunung Jati," imbuhnya.
Ia mengatakan, sejarah harus ditegakkan kebenarannya dan harus diungkap secara jujur kepada masyarakat luas sehingga tidak terjadi lagi adanya kekeliruan yang menimbulkan kekisruhan.
"Kalau memang kita mengetahui berdasarkan sejarah yang ada, benar katakan benar salah katakan salah, tegakkan sebuah kebenaran," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Jika, Luqman Zulkaedin tetap dinobatkan sebagai Sultan Sepuh XV pada tanggal 30 Agustus 2020 mendatang, maka pihaknya tidak bertanggungjawab atas hal tersebut dan tidak akan mengakui yang bersangkutan sebagai Sultan Kasepuhan.
"Bula terjadi Pengukuhan atau pelantikan atau penobatan kepada yang bukan keturunan Sunan Gunung Jati kami tidak bertanggung jawab," pungkasnya.