5 Ribu Santri Ikut Aksi 22 Mei, Ponpes Buntet Cirebon : Itu Hoax !

Konten Media Partner
21 Mei 2019 10:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pengurus Pondok Pesantren Buntet Cirebon membantah kabar memberangkatkan ribuan santri untuk mengikuti kegiatan Gerakan Kedaulatan Rakyat (GKR) di Jakarta. (Juan)
ciremaitoday.com, Cirebon, - Pengurus Pondok Pesantren Buntet Cirebon membantah kabar memberangkatkan ribuan santrinya untuk mengikuti kegiatan Gerakan Kedaulatan Rakyat (GKR) di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya beredar informasi mengenai keberangkatan sekitar 5.000 santri Ponpes Buntet untuk mengikuti aksi GKR yang awalnya diberi istilah people power di Jakarta. Pihak Ponpes Buntet dengan tegas menyatakan, kabar tersebut adalah hoaks atau bohong.
Hal itu disampaikan oleh pengasuh Ponpes Buntet KH Adib Rofiuddin. Dia menepis, kabar bahwa santrinya melakukan mobilisasi massa secara besar-besaran ke Jakarta. “Saya dapat informasi kemarin, bahwa 5.000 santri Buntet akan ke Jakarta. Itu fitnah,” katanya, Selasa (21/5).
Adib juga menyampaikan, pada acara reuni 212 saja, pihaknya melarang keras kepada santri dan alumni Pondok Buntet Pesantren, untuk menghadirinya. “Saat reuni 212 saja kami larang, apalagi saat ini people power (GKR), yang akan mengganggu perjalanan demokrasi bangsa Indonesia,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, saat ini ribuan santri Pondok Buntet Pesantren, masih melakukan aktivitas ngaji pasaran (pengajian ramadhan) dan baru selesai sekitar tanggal 17 ramadan. “Paling cepat tanggal 23 Mei, para santri baru selesai ngaji pasaran,” ungkapnya.
Adib juga meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi, terhadap ajakan-ajakan elit politik, yang bisa membuat kegaduhan di masyarakat.
Sementara itu Ketua Tim Media Ponpes Buntet, Mubarok Hasanuddin mengatakan, informasi adanya pengerahan santri Buntet ke Jakarta, dia dapatkan dari salah satu alumni di Jakarta.
“Informasi tersebut didapatkan dari salah satu WA group kelompok masyarakat di Jakarta. Dalam informasi yang disebarkan, disebutkan bahwa 5.000 santri Buntet ke Jakarta, dengan ditambahi foto kerumunan massa berpeci,” katanya.
Mubarok mengaku sudah menelusuri pihak yang menyebarkan informasi bohong tersebut. Dari hasil penelusurannya, pelaku mengaku mendapatkan informasi tersebut dari rekannya dan hanya ikut membagikan.
ADVERTISEMENT
Namun Mubarok tak memastikan apakah pihak pesantren akan memperkarakan permasalahan ini atau tidak. (*)
Penulis : Juan
Editor : Tomi Indra Priyanto