Konten Media Partner

Bale Panjang, Jejak Syiar Islam dan Tempat Mengucap Syukur Masyarakat Cirebon

4 Juli 2020 9:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Situs sejarah Bale Panjang di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. (Ciremaitoday)
zoom-in-whitePerbesar
Situs sejarah Bale Panjang di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. (Ciremaitoday)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon - Wilayah Cirebon memiliki sejarah yang kuat dalam penyebaran Islam di tanah air, terutama di Jawa Bart. Jejak sejarah dari syiar Islam ada di‎ Situs Bale Panjang yang berada di Desa Sarabau, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Situs Bale Panjang berbentuk joglo, bedanya bangunan ini tampak terlihat lebih panjang dibandingkan joglo pada umumnya. Bangunan Bale Panjang berbahan dasar kayu. Atapnya pun terbuat dari ilalang.
Bale Panjang memiliki enam tiang pondasi. Kemudian, lima tiang yang menyangga atap. Jumlah tiang terebut melambangkan rukun iman dan Islam.
"Enam tiang itu melambangkan keimanan, pondasi beragama yaitu keimanan. Kemudian lima tiang simbol rukun Islam," kata budayawan Cirebon Arida saat ditemui belum lama ini.
Lokasi Bale Panjang berada di Situs Ki Buyut Asup, salah satu penyebar agama Islam di Cirebon.
Ki Buyut Asup memiliki nama lain yakni Syekh Asyufi. Salah satu tokoh penting yang membangun Masjid Sirbudhirahsa, atau Masjid Kuno Gamel yang dibangun pada abad 12 awal.
Situs sejarah Bale Panjang di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. (Ciremaitoday)
"Bale Panjang ini digunakan untuk beribadah dan musyawarah pada zaman dahulu," kata Arida.‎
ADVERTISEMENT
Arida juga mengatakan ada dua tiang kayu yang dilapisi kain tebal. Di dalamnya terdapat ukiran dua kalimat syahadat.
"Pernah dibongkar waktu pemugaran, isinya itu dua kalimat syahadat yang menyimbolkan sebagai jantung. Jantung yang harus diikat dengan dua kalimat syahadat bagi orang yang bergama Islam," katanya.
Dalam perkembangannya, Bale Panjang sudah melewati berbagai pemugaran. Namun, ada beberapa bagian yang masih orisinil. Arida tak menampik Bale Panjang merupakan salah satu situs tertua di Cirebon.
Selain dijadikan sebagai tempat ibadah dan musyawarah pada zaman dulu, dikatakan Arida, Bale Panjang dijadikan sebagai tempat untuk mengungkapkan rasa syukur masyarakat. Seperti masyarakat yang sembuh dari sakit, mendapatkan rezeki dan lainnya.‎
‎Uniknya, masyarakat sekitar menggunakan kain sebagai ungkapan rasa syukurnya. Kain tersebut kemudian diikatkan ke tiang yang bertuliskan dua kalimat syahadat. Hingga kini tradisi tersebut masih dilakukan.
ADVERTISEMENT
"Kain itu hanya simbol. Simbol bahwa kita harus mengikat dua kalimat syahadat di jantung kita. Simbolis aja," kata Arida.