Konten Media Partner

Bawa Celurit ke Sekolah, Pelajar di Cirebon Diamankan Polisi

28 September 2022 14:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas menunjukkan barang bukti senjata tajam jenis celurit yang diamankan dari salah seorang pelajar di Cirebon Jawa Barat.(Juan)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menunjukkan barang bukti senjata tajam jenis celurit yang diamankan dari salah seorang pelajar di Cirebon Jawa Barat.(Juan)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon – Polresta Cirebon mengamankan seorang pelajar S (16 tahun). Pelajar salah satu SMK di Kabupaten Cirebon Jawa Barat ini kedapatan membawa celurit ke sekolah. Setelah menjalani pemeriksaan, S mengaku membawa celurit untuk berjaga-jaga.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Depok Polresta Cirebon AKP Rynaldi Nurwan mengatakan, S membawa celurit diduga akan digunakan untuk tawuran, karena menurut informasi dari masyarakat di sekitar S dan kawan-kawannya nongkrong telah terjadi tawuran.
“Kami mendapat informasi dari masyarakat bahwa di Desa Barepan Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon banyak pelajar sedang nongkrong-nongkrong. Apalagi di dekat lokasi beberapa waktu lalu telah terjadi tawuran,” katanya, Rabu (28/09/2022).
Setelah sampai di lokasi, ia dan personel lainnya memeriksa pelajar satu per satu dan petugas menemukan sebilah celurit di dalam tas. Dan S mengaku bahwa celurit itu adalah miliknya.
“Sebagai tindakan antisipasi terjadinya tawuran, kami geledah satu per satu tas milik pelajar. Dan kami menemukan celurit bergagang plastik sepanjang 55 cm,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Setelah barang bukti dan pelaku diamankan, S mengaku celurit itu dibeli di toko online seharga Rp 100 ribu.
"Pengakuannya sajam itu baru beli melalui online seharga Rp 100 ribu. Katanya hanya untuk jaga-jaga saja. Dibawa dari rumah, hingga ke sekolah, sampai pulang sekolah dibawa terus," katanya.
Selanjutnya S akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Karena membawa senjata tajam untuk membahayakan orang lain atau diduga digunakan untuk melakukan tawuran.
"Kita sudah koordinasi dengan Bapas, karena tersangka anak dibawa umur jadi harus didampingi Bapas. Kita akan proses tersangka. Pihak sekolah dan orang tua sudah diberi tahu,” pungkasnya.(Juan)