Konten Media Partner

BTNGC Berencana Melepasliarkan Macan Tutul Betina di Gunung Ciremai Awal Maret

24 Februari 2022 17:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampak macan tutul betina tengah berada di dalam kandang habituasi di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai Kabupaten Kuningan, Jabar. (Foto: BTNGC Kuningan)
zoom-in-whitePerbesar
Tampak macan tutul betina tengah berada di dalam kandang habituasi di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai Kabupaten Kuningan, Jabar. (Foto: BTNGC Kuningan)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Kuningan – Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, berencana akan melakukan pelepasliaran macan tutul betina pada awal Maret 2022. Hal ini menyusul, proses habituasi macan yang diberi nama Rasi itu telah berjalan selama satu bulan.
ADVERTISEMENT
“Kita hari ini baru melihat perkembangan macan tutul betina bernama Rasi. Umurnya 2,5 tahun dan sudah menjalani habituasi kurang lebih 3 minggu,” kata Kepala BTNGC Kuningan, Teguh Setiawan saat di lokasi Stasiun Penelitian TNGC Blok Bitangtot Kecamatan Mandirancan, Kabupaten Kuningan, Kamis (24/2/2022).
Dia menyebut, kedatangan Rasi di TNGC Kuningan sejak akhir Januari 2022. Rasi dikirim dari Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Cikananga, Sukabumi.
“Jadi asal usulnya ini dari konflik masyarakat di Garut. Kemudian direhabilitasi di PPS Cikananga, baru didatangkan kesini tanggal 31 Januari 2022, sekarang sudah minggu ketiga masa habituasi di Gunung Ciremai,” ungkapnya.
Pihaknya berencana, akan melakukan pelepasliaran macan tutul betina di Gunung Ciremai pada 5 Maret 2022. Semoga keberadaan Rasi di Gunung Ciremai, bisa menambah populasi macan tutul.
ADVERTISEMENT
“Sebab saat ini, baru ada 1 jenis individu macan tutul jenis kelamin jantan di Gunung Ciremai. Mudah-mudahan kedua satwa ini bisa berjodoh dan berkembang biak, sehingga melahirkan generasi dari satwa liar macan tutul,” imbuhnya.
Macan tutul betina yang diberi nama Rasi akan dilepasliarkan di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai Kabupaten Kuningan, Jabar. (Foto: BTNGC Kuningan)
Dia meyakinkan, apabila jenis satwa liar macan tutul di kawasan Gunung Ciremai hanya ada 1 ekor. Yakni macan tutul jantan bernama Slamet Ramadhan yang dilepasliarkan pada 2019 lalu.
“Saat ini kondisi Rasi sehat, kita 24 jam terus memantau dari petugas secara bergantian baik petugas dari Tim BTNGC, PPS Cikananga, Kebun Binatang Gembira Loka dan petugas yang lain. Kita beri makanan satwa yang hidup baik berupa kelinci maupun tupai besar, ini untuk melatih agar bisa hidup di alam liar sehingga mengurangi makanan berupa ayam potong maupun makanan siap saji lain,” bebernya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, proses habituasi ini sebetulnya untuk memancing macan tutul jantan Slamet Ramadhan. Jika macan tutul jantan menghampiri kandang habituasi tersebut, maka petugas akan berusaha untuk menangkapnya.
“Tadinya harapan kita Slamet Ramadhan ini terperangkap oleh bujuk rayu Rasi, kemudian masuk ke kandang jebak. Lalu kita akan melepas Collar GPS yang melekat di lehernya, sebab sekarang sepertinya mulai menyempit karena tubuh Slamet Ramadhan bertambah gemuk,” terangnya.
Pihaknya mengaku, akan tetap melepasliarkan Rasi pada Maret 2022, meski Slamet Ramadhan tidak terpancing ke kandang jebak. Namun upaya untuk menangkap Slamet Ramadhan akan tetap dilakukan, demi melepaskan Collar GPS yang terpasang di lehernya.(*)