Bupati Kuningan Pimpin Doa Bersama bagi Korban Tewas di Tragedi Kanjuruhan

Konten Media Partner
3 Oktober 2022 17:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemkab Kuningan, Jabar, menyampaikan belasungkawa atas korban jiwa yang terjadi saat pertandingan sepak bola Persebaya melawan Arema di Stadion Kanjuruhan, Malang. (Andri)
zoom-in-whitePerbesar
Pemkab Kuningan, Jabar, menyampaikan belasungkawa atas korban jiwa yang terjadi saat pertandingan sepak bola Persebaya melawan Arema di Stadion Kanjuruhan, Malang. (Andri)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ciremaitoday.com, Kuningan – Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, turut menyampaikan belasungkawa atas korban jiwa yang terjadi saat pertandingan sepak bola Persebaya melawan Arema di Stadion Kanjuruhan, Malang. Tercatat, setidaknya 125 orang meninggal dunia dan ratusan orang mengalami luka-luka dalam tragedi tersebut.
ADVERTISEMENT
Bupati Kuningan, Acep Purnama saat memimpin apel pagi di halaman Setda Pemkab Kuningan, Senin (2/10/2022), menyampaikan, ucapan duka mendalam atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Sebab dalam insiden itu menewaskan 125 orang dan ratusan lain mengalami luka-luka.
“Berita duka cita datang di tanah air kita tercinta, tepatnya hari Sabtu malam kemarin di Kota Malang. Sebab terjadi kericuhan saat laga pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya, dan menelan korban baik dari suporter maupun pihak kepolisian,” terangnya.
Dia menyebut, insiden di Stadion Kanjuruhan menjadi tragedi kemanusiaan terbesar kedua di dunia olah raga. Bahkan secara tidak langsung mencoreng nama baik dunia sepak bola di Indonesia.
“Kita semua berharap bahwa sportivitas permainan olah raga, dapat kita wujudkan bersama-sama. Terlepas dari antusias dan animo masyarakat yang terlalu tinggi, atau karena alasan fanatisme yang berlebihan,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Dirinya berharap, peristiwa ini dapat menjadikan pembelajaran agar lebih berhati-hati, menahan emosi, dan tidak berlebihan dalam mendukung klub bola kesayangan.
“Tidak ada pertandingan sepak bola yang seharga dengan nyawa manusia,” tandasnya.
Pihaknya mengajak, agar masyarakat dapat doa bersama bagi para korban meninggal maupun keluarga yang ditinggalkan.
“Mari sesaat kita tundukkan kepala, seluruh masyarakat Kuningan berdoa bagi para korban dan keluarga yang ditinggalkan. Doa terbaik untuk duka kita bersama,” ucapnya.
Dia juga berharap, ke depan tidak kembali terjadi kejadian serupa dalam pengelolaan sepak bola di Indonesia, bahkan dapat lebih baik lagi. Bagi para suporter bola di Kuningan, semoga selalu menjaga kondusifitas dan ketertiban demi terjaganya sportivitas dalam dunia sepak bola.
“Saya berharap kejadian semacam ini tidak terjadi di Kabupaten Kuningan,” tutupnya.(*)
ADVERTISEMENT