news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cara Ibu-ibu PKK di Jawa Barat Ringankan Beban Warga Selama Pandemi COVID-19

Konten Media Partner
15 Mei 2020 16:24 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua PKK Jabar, Atalia Praratya Kamil usai mengunjungi dapur umum di Kelurahan Sumber, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon. (Ciremaitoday)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua PKK Jabar, Atalia Praratya Kamil usai mengunjungi dapur umum di Kelurahan Sumber, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon. (Ciremaitoday)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon - Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Jawa Barat bersama Jabar Bergerak aktif menyalurkan bantuan melalui program gerakan nasi bungkus (Gasibu). Ribuan dapur umum telah dibangun di Jabar.
ADVERTISEMENT
"Saat ini sudah ada sekitar 2.800 dapur umum di Jabar yang sudah bergerak, terlibat dalam Gasibu," kata Ketua PKK Jabar Atalia Praratya Kamil usai mengunjungi dapur umum di Kelurahan Sumber, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (15/5/2020).
Atalia mengatakan dapur umum mayoritas dibangun oleh pengurus PKK yang bekerjasama dengan relawan. Atalia mengatakan pendirian dapur umum tersebut untuk memastikan agar tidak ada masyarakat Jabar yang kelaparan di tengah pandemi COVID-19.
"Saya berkunjung ke daerah-daerah, ke dapur umum dan lainnya untuk memastikan bahwa tidak ada warga Jabar yang kelaparan akibat adanya COVID-19," kata Atalia.
Atalia meminta pengurus PKK membangun dapur umum di lokasi yang mudah dijangkau, seperti kantor kecamatan atau desa. Sehingga, lanjut dia, masyarakat yang mengalami krisis pangan atau kesulitan memenuhi kebutuhan pokoknya bisa memanfaatkan dapur umum.
ADVERTISEMENT
"Di Cirebon sudah dibangun di 40 kecamatan dan 420 desa. Pemprov juga telah menyalurkan bantuan berupa beras sebanyak satu kuintal untuk masing-masing dapur umum di Cirebon," kata Atalia.
Bupati Cirebon Imron Rosyadi mengatakan pagebluk COVID-19 berdampak besar terhadap ekonomi masyarakat. Tak sedikit masyarakat yang terdampak, kesulitam memenuhi kebutuhan pokoknya.
"Dampak sosial dan ekonomi akibat wabah COVID-19 paling dirasakan masyarakat," kata Imron.