Konten Media Partner

Cara Kota Cirebon Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi

22 Juli 2020 9:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis memberikan sambutan saat peluncuran kembali program Rumah Sakit Berbasis Masyarakat sebagai langkah menekan kasus kematian ibu dan bayi. (Juan)
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis memberikan sambutan saat peluncuran kembali program Rumah Sakit Berbasis Masyarakat sebagai langkah menekan kasus kematian ibu dan bayi. (Juan)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon - Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, meluncurkan kembali program Rumah Sakit Berbasis Masyarakat (RSBM) sebagai upaya menekan angka kematian ibu dan bayi saat proses persalinan.
ADVERTISEMENT
Program RSBM ini sebenarnya sudah berjalan sejak 2006 silam, namun sempat tehenti dan kini kembali digalakkan. Program ini akan dijalankan oleh para tenaga medis, dokter spesialis dan asosiasi profesi kedokteran.
Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis mengatakan, peran tenaga medis dan dokter RSBM Kota Cirebon sangat besar dalam mengontrol tingkat kematian ibu dan bayi.
"Kami haturkan terima kasih kepada para dokter dan tenaga medis yang menjalankan perannya menyelamatkan ibu dan bayi," katanya, Selasa (21/7/2020) kemarin.
Ketua Forum RSBM Kota Cirebon, Ricardy menyatakan, program RSBM bisa diterapkan di berbagai masalah, adapun saat ini masih fokus pada menekan tingkat kematian ibu dan bayi saat persalinan.
"Pada 3 tahun pertama di Kota Cirebon, tingkat kematian ibu dan bayi zero kasus, dan sekarang masih ada kasus tapi jumlahnya terkendali," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dia mengungkapkan, penyebab langsung kematian ibu saat persalinan sudah bisa diatasi dengan baik, yang masih kerap terjadi adalah penyebab tidak langsung seperti kelainan jantung, paru-paru dan lainnya.
"Solusi untuk ibu hamil yang punya kelainan yaitu jangan sampai terlambat mendapat penanganan," ungkapnya.
Sementara Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Cirebon, Edial Sanif mengimbau, masyarakat agar turut membantu tenaga medis dalam menekan tingkat kematian ibu dan bayi saat persalinan.
"Kepedulian masyarakat juga sangat penting, terhadap kesehatan ibu hamil atau kesehatan masyarakat lainnya," pungkasnya.