Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten Media Partner
Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Cirebon Siaga Selama Perayaan Nataru
19 Desember 2022 20:17 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, memastikan seluruh petugas dan armada kendaraan, serta alat-alat pendukung lainnya, siaga jelang dan selama perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).
ADVERTISEMENT
"Kami pastikan anggota Damkarmat Kabupaten Cirebon tetap siaga guna mengantisipasi potensi terjadinya kebakaran dan hal-hal tertentu yang memerlukan penanganan atau penanggulangan dari petugas kami," ujar Kepala Dinas Damkarmat Kabupaten Cirebon, M Ferry Afrudin, saat dihubungi, Senin (19/12/2022).
Ferry mengatakan, upaya penanggulangan kebakaran terus dilakukan, di antaranya melalui giat penyuluhan dan simulasi kepada masyarakat, serta membentuk Relawan Pemadam Kebakaran (Redkar) di beberapa wilayah desa atau kecamatan.
Sehingga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kata dia, tim Redkar dapat melakukan upaya penanggulangan dini sebelum petugas dan unit armada Damkarmat tiba di lokasi.
Pihaknya juga, kata Ferry, telah melakukan peningkatan kontrol dan pengecekan berkala armada dan alat-alat pendukung lainnya, agar ketika dibutuhkan bisa digunakan tanpa kendala.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyalakan petasan. Sebab, menurutnya, potensi kebakaran dan kecelakaan yang diakibatkan petasan sangat tinggi.
"Mencegah terjadinya kebakaran dengan tidak menyalakan petasan selama perayaan Nataru yang bisa saja menjadi penyebab terjadinya kebakaran maupun kecelakaan lainnya," katanya.
Ia menambahkan, khusus bagi anggota Damkarmat di Pos Sektor Losari, Ciledug dan Cikulak di instruksikan untuk turut memantau kondisi sungai yang mengaliri wilayah kerjanya yaitu Sungai Cisanggarung, Cijangkelok dan Lebak Cigowang.
Sebab, kata dia, dari pengalaman sebelumnya sungai tersebut mengalami luapan akibat curah hujan yang cukup tinggi. "Serta melakukan upaya-upaya penyelamatan manakala terjadi banjir, tentunya dengan tetap melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait," pungkasnya. (Joni)