Konten Media Partner

Dinkes Bantah Ada Pasien yang Terkena Virus Corona di RSUD Indramayu

30 Januari 2020 8:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pengecekan kesehatan virus corona di bandara kertajati Majalengka, Jabar. (Dok.ciremaitoday)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengecekan kesehatan virus corona di bandara kertajati Majalengka, Jabar. (Dok.ciremaitoday)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Indramayu, - Pasien J (68 tahun) asal Desa Kiajaran Kulon, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, yang menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Indramayu sejak Rabu (29/01/2020) dipastikan bukan merupakan pasien suspect virus Corona.
ADVERTISEMENT
Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu mengonfirmasi bahwa tidak ada pasien suspect virus Corona di Kabupaten Indramayu.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Deden Boni Koswara membantah beredarnya kabar mengenai adanya pasien Corona yang diisolasi di RSUD Indramayu.
"Berdasarkan hasil diagnosis dokter, pasien J menderita TBC Sequele dengan infeksi sekunder (bronchopneumonia) dan bukan suspect virus corona,'' ujarnya saaat dihubungi ciremaitoday, Kamis (30/01/2020)
Isu mengenai pasien J sebagai suspect virus Corona di Kabupaten Indramayu itu sebelumnya beredar di media sosial maupun pesan di grup-grup WhatsApp. Informasi ini sempat menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.
Deden menjelaskan, pasien J (68) asal Desa Kiajaran Kulon, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, semula datang ke dokter dengan keluhan batuk dan sesak. Dokter kemudian mendiagnosa pasien itu menderita radang paru-paru basah, infeksi pada paru-paru bagian bawah.
ADVERTISEMENT
Namun, untuk memutuskan pasien termasuk suspect Corona atau bukan, maka harus mengacu pada kriteria yang ditetapkan Kementerian Kesehatan yakni pasien mengalami demam, batuk, disertai sesak dengan infeksi paru bagian bawah, dan pernah bepergian ke Cina atau kontak dengan penderita Corona dalam waktu 14 hari sebelumnya.
''Pasien J ini tidak masuk dalam kriteria itu karena dia tidak pernah bepergian ke Cina ataupun kontak dengan penderita virus Corona dalam waktu 14 hari sebelumnya,'' kata dia.
Deden mengakui, pasien J memang dirawat di ruang isolasi RSUD Indramayu. Namun, tindakan mengisolasi itu dikarenakan diagnosa penyakit TBC yang dideritanya.
''Pasien TBC memang diisolasi karena takutnya dia menyebarkan penyakitnya ke orang lain dan dia juga rentan terinfeksi dari orang lain. Jadi isolasi itu bukan hanya untuk kasus virus Corona,'' ujarnya.
ADVERTISEMENT
Deden pun mengimbau masyarakat di Kabupaten Indramayu untuk tetap tenang dan tidak panik menghadapi penyebaran virus Corona. Dia meminta masyarakat selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat setiap hari agar terhindar dari berbagai penyakit. (*)