Diterjang Longsor, Jembatan Penghubung Desa di Kuningan Ambruk

Konten Media Partner
26 Januari 2020 8:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jembatan penghubung antardesa di Kecamatan Ciwaru Kabupaten Kuningan, Jawa Barat ambruk. (Andri)
zoom-in-whitePerbesar
Jembatan penghubung antardesa di Kecamatan Ciwaru Kabupaten Kuningan, Jawa Barat ambruk. (Andri)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Kuningan, - Jembatan penghubung antardesa di Kecamatan Ciwaru, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, ambruk. Lokasi jembatan ambruk terletak di Dusun Seming Desa Baok, Kecamatan Ciwaru, Kabupaten Kuningan, atau tepatnya di atas Sungai Cijurey.
ADVERTISEMENT
Ambruknya jembatan ini diduga akibat luapan air sungai yang menggerus tanah tepat di bawah jembatan. Hal ini terjadi karena hujan turun cukup deras hingga membuat debit air sungai meningkat.
Ambruknya jembatan ini, diduga akibat luapan air sungai yang menggerus tanah tepat di bawah jembatan. (Andri)
Kepala Pelaksana Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin, menjelaskan, berdasarkan laporan tim BPBD bahwa kejadian tanah longsor itu mengakibatkan jembatan sepanjang 10 meter ambruk. Ini bermula ketika intensitas hujan turun cukup deras selama kurang lebih beberapa jam.
"Jembatan Cijurey ini merupakan akses masyarakat Dusun Seming Desa Baok Kecamatan Ciwaru menuju Desa Sukasari Kecamatan Karangkancana. Jarak tempuhnya 3 kilometer atau 15 menit waktu tempuh kendaraan," ujarnya, Minggu (26/01/2020).
Akibat jembatan ambruk, warga Dusun Seming Desa Baok harus memutar sejauh 19 kilometer untuk menuju ke Desa Sukasari Kecamatan Karangkancana. (Andri)
Akan tetapi, saat ini tidak dapat dilalui akibat ambruk tergerus luapan air sungai. Akibatnya, warga Dusun Seming Desa Baok harus memutar sejauh 19 kilometer untuk menuju ke Desa Sukasari Kecamatan Karangkancana.
ADVERTISEMENT
"Warga harus memutar melalui Baok menuju Ciwaru Karangkancana kemudian ke Sukasari dengan jarak 19 kilometer. Kalau untuk jalur lain yaitu Baok menuju Luragung ke Cileuya kemudian ke Sukasari dengan jarak 16 kilometer," sebutnya.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden jembatan ambruk ini. Angggota TNI dan Polri, langsung bekerja memasang rambu-rambu dilarang melintas. (Andri)
Setelah melakukan pengecekan, BPBD Kuningan bersama warga, aparat desa, angggota TNI, dan Polri, langsung bekerja memasang rambu-rambu dilarang melintas.
"Tidak ada korban jiwa dalam insiden jembatan ambruk ini. Kebutuhan yang mendesak adalah dibangunnya jembatan darurat," pungkasnya.(*)