Dokter WHO Ikut Tangani Balita di Cirebon yang Digigit Ular hingga Koma

Konten Media Partner
12 Februari 2020 19:29 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Adila Oktavia, balita berusia 4 tahun terbaring koma akibat digigit ular. (Ciremaitoday)
zoom-in-whitePerbesar
Adila Oktavia, balita berusia 4 tahun terbaring koma akibat digigit ular. (Ciremaitoday)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon - Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati Kota Cirebon berkoordinasi dengan dokter spesialis emergency dari World Helath Organization (WHO) dalam penanganan Adila Oktavia, balita yang koma setelah digigit ular.
ADVERTISEMENT
Sejak Sabtu (8/2) hingga Rabu (12/2), bocah perempuan berusia 4 tahun itu masih kritis. Tim medis belum menemukan antivenom atau penawar racun bisa ular jenis weling yang menggigit Adila.
Wakil Direktur Pelayanan RSD Gunung Jati, Maria mengatakan, sejak hari pertama dirawat, Adila hanya diberikan antivenom untuk bisa ular welang. Antivenom dari jenis ular yang berbeda.
"Sudah kita masukan (suntikan) antivenom, tapi antivenom ular welang sekitar 10 vial. Sejauh ini kondisinya belum ada perkembangan, masih koma," kata Maria kepada awak media, Rabu (12/2/2020).
Maria mengatakan pihaknya masih berkoordinasi dengan dokter spesialis emergency WHO, Tri Maharani, yang bertugas di Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Tri sudah meninjau kondisi korban. Namun, hingga saat ini antivenom untuk bisa ular weling Cirebon itu belum ditemukan.
ADVERTISEMENT
"Dokter Tri masih konsultasi dengan guru, profesor-profesornya yang di Thailand dan Australia untuk mencari antibisa atau antivenomnya. Soalnya antivenom yang kita miliki ini tidak masuk," ucap Maria.
Sebelumnya, bocah empat tahun itu digigit ular berbisa jenis weling atau Bungarus candidus saat tertidur pulas di kediamannya. Orang tua Adila, Mukim (27) dan Rusmiyati (24) berharap anaknya bisa pulih.
"Kondisinya masih tidak sadar diri sejak hari Sabtu," kata Rusmiyati kepada awak media di RSD Gunung Jati Kota Cirebon, Rabu (12/2/2020).
Rusmiyati menceritakan kejadian nahas yang dialami anaknya itu terjadi pada Jumat (7/2), sekitar pukul‎ 23.30 WIB. Rusmiyati dan Mukmin terbangun dari tidurnya saat mendengar suara anaknya menangis. Pasutri asal Pamengkang itu dibuat kaget saat melihat ular weling di kaki anaknya.
ADVERTISEMENT
"Saya kaget. Ularnya langsung diambil suami saya, terus dibunuh. Kita langsung bawa anak ke rumah nenek," kata Rusmiyati.
Rusmiyati mengatakan Adila tak bisa diajak bicara saat dibawa ke rumah neneknya. Ia dan suaminya tak menyadari jika anaknya terkena gigitan ular. "Saya tidak tahu kalau digigit. Ternyata setelah dicek di tumitnya ada gigitan ular. Langsung kita bawa ke rumah sakit yang dekat," kata Rusmiyati.