Konten Media Partner

Habib Ja'far dan Muslim Xinjiang Meriahkan Festival Hijriah ke-5 di Cirebon

31 Juli 2023 7:36 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Habib Husein Ja'far Al Hadar menjadi pengisi tausiyah di Festival Hijriah ke-5 Republika di Cirebon. Foto : Tarjoni
zoom-in-whitePerbesar
Habib Husein Ja'far Al Hadar menjadi pengisi tausiyah di Festival Hijriah ke-5 Republika di Cirebon. Foto : Tarjoni
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon-Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) bekerja sama dengan salah satu media menggelar Festival Hijriah di sembilan kabupaten dan kota. Minggu 30 Juli 2023, merupakan acara Festival Hijriah ke-5 yang berlangsung digelar di Radiant Hall, Beber, Kabupaten Cirebon, Jabar.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Festival Hijriah telah berlangsung di Jakarta (19 Juli 2023), Depok (22 Juli), Bekasi (24 Juli), dan Bandung (27 Juli). Setelah di Cirebon, Festival Hijriah akan berlangsung di Semarang (2 Agustus), Solo (5 Agustus), Yogyakarta (7 Agustus), dan Surabaya (10 Agustus).
Dalam Festival Hijriah ke-5, Habib Husein Ja'far Al Hadar akan menjadi pengisi tausiyah. Habib Jafar juga mengisi acara Festival Hijriah di tujuh kota. Sementara di Yogyakarta, Ustaz Wijayanto yang akan mengisi acara Festival Hijriah.
Seperti sebelumnya, Festival Hijriah ke-5 juga dimeriahkan dengan penampilan parade seni dan budaya dari Muslim Xinjiang oleh kelompok seni Art Troupe Performance.
Wakil Pemimpin Redaksi media yang bekerja sama dalam acara tersebut, Nur Hasan Murtiaji menjelaskan, Festival Hijriah digelar sebagai momentum untuk mengingat perjalanan waktu dan peradaban umat Islam. Pihaknya, kata dia, berkewajiban mengajak masyarakat untuk bermuhasabah, terlebih di momentum Tahun Baru Islam.
ADVERTISEMENT
"Dalam peringatan Tahun Baru Islam kali ini, kami sajikan secara kekinian agar dapat membuka perspektif lain, yaitu pertunjukan seni budaya Muslim Xinjiang," ujar Nur Hasan di Radiant Hall, Kabupaten Cirebon, Minggu (30/7/2023).
Penampilan Seni Muslim Xinjiang di Festival Hijriah. Foto : Istimewa
Menurutnya, pihaknya merasa perlu menghadirkan seni budaya Muslim Xinjiang. Karena, selama ini orang banyak berbicara tentang Muslim Xinjiang dengan segala macam perspektifnya.
Pihaknya juga mencoba mengangkat perspektif yang lain, yaitu dari seni dan budaya, sehingga diharapkan menjadi pintu dialog dengan Muslim Xinjiang.
Performa Seni Budaya Xinjiang
Para undangan akan dihibur oleh ragam lagu, seni tari, opera hingga akrobat. Kelompok seni Art Troupe Performance akan membuka pertunjukan dengan tarian dan tabuhan rebana yang merepresentasikan berbagai kelompok etnis di Xinjiang.
ADVERTISEMENT
Ribuan penonton antusias menghadiri Festival hijriah di Cirebon. Foto : Tarjoni
Penyanyi solo lelaki juga akan menyuguhkan nyanyian kumpulan lagu-lagu klasik sebagai simbol yang menunjukkan kualitas keramahan orang Tionghoa dari semua kelompok etnis. Tak ketinggalan, para penampil akan mempertontonkan seni daerah tarian 'Jula' dari 12 Muqam Uighur.
Pada 2005, seni klasik ini masuk Daftar Perwakilan Warisan Budaya Takbenda Dunia oleh UNESCO. Karya seni ini masuk dalam gelombang pertama Daftar Item Perwakilan Budaya Takbenda Nasional pada 2006.
Muqam adalah seni pertunjukan suku Uighur yang mirip dengan opera, menggabungkan antara musik tradisional, lagu, dan drama. Adapun terjemahan kata Jula dari bahasa Uighur berarti mutiara yang bersinar.
Kelompok seni Art Troupe Performance juga menyiapkan pertunjukan akrobat bola kristal yang akan mengombinasikan seni dan beragam permainan. Untuk menghangatkan suasana, mereka juga menyiapkan beberapa lagu rakyat (folksong) yang terkenal di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Xinjiang, yang merupakan provinsi di wilayah barat laut China, sejak lama dikenal sebagai titik bertemunya berbagai kebudayaan dari beragam suku bangsa. Hal ini menjadikan Xinjiang mempunyai budaya, khususnya dalam seni tari, yang unik.
Masyarakat Xinjiang dikenal sangat menggemari seni tari dan nyanyi. Di Xinjiang, mudah ditemukan pentas seni tari dan panggung untuk bernyanyi, mulai dari pusat-pusat wisata, pasar tradisional, hingga permukiman warga.
Seni tari dan nyanyi khas Xinjiang telah diakui UNESCO sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity atau Mahakarya Budaya Lisan dan Takbenda untuk Kemanusiaan.
Bazar UMKM
Festival Hijriah disemarakkan dengan bazar UMKM. Kehadiran UMKM dalam Festival Hijriah merupakan bentuk komitmen pihaknya dalam mendukung UMKM. Sebab, pihaknya menilai UMKM merupakan salah satu instrumen penting perekonomian negeri.
ADVERTISEMENT
Melalui Bazar UMKM, produk dan pelaku UMKM bisa lebih dikenal oleh masyarakat. Kehadiran bazar UMKM menjadi daya tarik karena masyarakat bisa menyaksikan kemeriahan perayaan Tahun Baru Hijriah sambil menikmati beragam produk UMKM.
Acara ini digelar secara gratis dan terbuka untuk umum. (*)