Konten Media Partner

Hari Ibu, PKS Jabar: Ibu Adalah Segalanya

23 Desember 2022 7:13 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
DPTW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Barat menggelar diskusi peringatan hari ibu tanggal 22 Desember 2022. Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
DPTW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Barat menggelar diskusi peringatan hari ibu tanggal 22 Desember 2022. Foto: istimewa
ADVERTISEMENT
ciremaitoday.com, Bandung, - DPTW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Barat menggelar diskusi peringatan hari ibu tanggal 22 Desember 2022.
ADVERTISEMENT
Tema dalam diskusi yang digelar secara daring ini, mengambil tema "Kesehatan Mental Ibu-Ibu dan rupa rupa support sistemnya" dilaksanakan secara daring pada Kamis 22 Desember 2022 malam, pukul 19.00-20.00 WIB.
Acara yang berlangsung selama satu jam ini, disiarkan secara live di instagram PKS Jabar dan YouTube PKS Jabar. Hadir sebagai pembicara Ketua DPTW PKS Provinsi Jawa Barat, Haru Suandharu, Anggota DPRD Jawa Barat, Ibu Siti Muntamah Oded, Anggota DPR RI Diah Nurwitasari.
Dalam paparannya memaknai hari Ibu tanggal 22 Desember 2022, Kang Haru sapaan akrab Ketua DPTW PKS Jabar menjelaskan bahwa peran ibu tidak bisa diragukan lagi dimanapun.
"Bahkan ibu bisa disebut pilar negara, ada empat orang yang mengawal ibu ada empat, yakni suami, anak laki dan saudara dari ibu, ibu itu luar biasa, everything dan amazing, " jelas Kang Haru mengawali kegiatan Diskusi, Kamis 22 Desember 2022 malam yang digelar secara daring.
ADVERTISEMENT
Kang Haru menambahkan, bahwa suka ada peribahasa dibalik laki laki sukses ada perempuan hebat, atau sebaliknya dibalik perempuan sukses ada laki-laki hebat.
"Jadi soal urusan rumah itu bukan hanya tugas ibu atau perempuan saja, tapi bersama. Publik dan keluarga harus bersama membangun keluarga itu dengan komitmen bersama, " jelasnya.
Contohnya, ibu kalau ada yang sakit merawat anaknya luar biasa.
"Pasti semua merasakan pengorbanan ibu, lebih memuliakan ibu yang ada itu lebih baik. Di Jabar akhir ini banyak musibah, gempa Cianjur, banjir, itu yang saya kira harus berpikir saya kira komunitas ibu-ibu harus bagaimana bahu membahu masyarakat lain yang butuh pertolongan," jelasnya..
Di PKS misal, kami punya anggota DPR RI ibu Diah, ini sekarang Ibu Ibu tingkat nasional.
ADVERTISEMENT
"Dalam masyarakat dan negara Ibu harus hadir menjadi solusi bangsa ini. Misal Bu Diah di DPR RI banyak teman ibu ibu di tingkat nasional, saya kira itu bagus agar bisa menjadikan negara ini kuat karena menghargai peran ibu" jelasnya.
Dalam memaknai peringatan hari ibu, agar ibu lebih bermakna dan memuliakan semua ibu di negara ini, coba buat waktu terbaik bersama ibu kita.
"Me time atau waktu terbaik itu harus. Memuliakan ibu itu harus buat me time , harus dibuat agar ibu tidak jenuh menjalani kesehariannya, " jelas Kang Haru.
Terkait emansipasi perempuan saat ini, Kang Haru menilai tak masalah.
"Emansipasi yang penting tidak melanggar, misal menyetir sendiri, di Saudi kan baru sekarang ini, Indonesia sudah lama perempuan nyetir sendiri, tidak masalah.
ADVERTISEMENT
Ibu sesuai kodratnya fitrah nya tidak apa apa dan tidak terganggu sebagai perempuan secara utuh jika ada emansipasi, " pungkas Kang Haru.
Sementara itu Anggota DPRD Jabar Siti Muntamah Oded, istri mendiang almarhum Wali kota Bandung Oded M Danial, menilai bahwa Ibu itu berjuta makna.
"Menurut saya semua makna di kata ibu itu ada. Misal sosok pilar kuat. Jadi adanya peradaban itu karena ibu , makna hari ibu di kita ini bagaimana kita peduli, peduli kepada dirinya sendiri bukan mikro tapi makro, berbagi kepada negeri, bagaimana ibu berkumpul membangun negeri Indonesia ini, ada pengorbanan perjuangan, ibu identik dengan kata perjuangan, " jelas Umi Siti sapaan akrab Siti Muntamah Oded.
Ditambahkannya, bahwa ibu punya tugas yang banyak, perempuan minimal ada empat tugas yang dikerjakan, yakni untuk diri sendiri, sebagai anak, menjadi anggota masyarakat, dan ibu. Jadi tugas ibu sangat kompleks dengan pengorbanan yang besar, "terangnya.
ADVERTISEMENT
Ibu harus selesai itu dengan keluarganya, jika ingin tampil di masyarakat, agar bisa berkiprah.
" Keluarga harus jadi sumber energi, di keluarga kemampuan dan peran kita, peran sosial sangat banyak, isu isu ekonomi saat ini misal, menciptakan ekonomi ibu sangat bisa dan sangat mungkin, " jelasnya.
Umi menambahkan, bahwa kebahagiaan yang dicita cita kan ibu, adalah keluarga bahagia.
"Biasanya ibu bahagia dan berbarengan dan kata sejahtera, " terangnya.
Dalam pembangunan negara, partisipasi perempuan atau para ibu ini dinilai sebagai subjek pembangunan yang perlu adanya partisipasi.
"Ibu perlu sebuah partisipasi di lingkungan masyarakat, bahkan negara, " paparnya.
Sementara itu Anggota DPR RI Diah Nurwitasari menilai sosok Ibu secara posisi di negara dan Politik, bahwa ibu identik dengan semangat, keluarga harus semangat, jika ibu tidak semangat mau bagaimana.
ADVERTISEMENT
"Jadi cerminan sejarah ini adalah semangat para ibu, untuk memperbaiki kata peduli, ibu bisa memunculkan kepedulian itu, saat ini banyak para ibu belum peduli pada sekitar, paling keluarga kecil nya aja, " terang Diah.
Misal, perihal ibu berbicara soal ekonomi, ketika pemerintah menaikkan harga BBM yang disubsidi, ini sebenarnya harus berani tampil seorang ibu ini.
"Bbm naik karena kita masih impor, kita negara penghasil minyak betul jadi impor karena kebutuhan makin banyak saat ini, " terang Diah.
Diah menegaskan, kaitan peran Ibu dengan situasi ekonomi di Indonesia, misal subsidi beberapa pertalite, ketika menaikkan harga makan dampaknya ke emak-emak atau ibu sangat terasa.
"Bahkan ada yang berdampak ke komoditi lain. Naik tambah besar lagi, sehingga saya sebagai Ibu yang melakukan perjuangan di DPR RI kami terus meminta menyuarakan menurunkan harga BBM, " terang Diah.
ADVERTISEMENT
Diah menilai saat ini ibu ibu kembali dibuat pusing, dengan rencana pembatasan gas 3 Kg elpiji.
"Ini paling banyak di masyarakat problem nya, betul ada subsidinya.yang jadi persoalan siapa yang berhak dapat subsidi gas 3 kg elpiji, apakah sesuai datanya. Saya jawab tidak, karena acak-acakan, " jelasnya.
Kaitan dengan peran ibu di tingkat negara, maka ibu harus bersuara menyuarakan kesejahteraan.
"Mana bisa ibu sejahtera jika berita soal gas 3kg elpiji dibatasi tahun depan sudah ramai, kan aneh soal gas ini, kebijakan nya belum dibahas sama sekali oleh pemerintah, namun sudah dilempar informasinya ke masyarakat. Perjuangan kami kaum perempuan PKS di DPR RI ini kita berusaha menghemat pengeluaran ibu-ibu di tengah situasi banyak kenaikan harga komoditi, "jelasnya.***
ADVERTISEMENT