Jejak Perjalanan Laksamana Cheng Ho di Cirebon, Ciptakan Akulturasi Budaya

Konten Media Partner
8 Agustus 2020 14:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi. (Net)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi. (Net)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ciremaitoday.com, Cirebon - Sejak kedatangan Laksmana Cheng Ho (Zheng He) ke Pelabuhan Muara Jati, Cirebon, Jawa Barat, akulturasi atau perubahan dan percampuran budaya mulai terjadi di daerah sekitarnya. Akulturasi budaya Tionghoa dapat dilihat hingga kini dari makanan, kue-kue, bahan makanan, mode pakaian, motif pakaian, bangunan, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Laksmana Chen Ho dan rombongan datang ke Muara Jati (Amparan Jati) pada era 1400-an. Kedatangan itu lebih tepatnya adalah persinggahan sebelum ke tujuan utama yakni Majapahit. Pada era 1400-an Muara Jati sudah terkenal sebagai pelabuhan yang ramai dikunjungi para pedagang, hingga Laksmana Cheng Ho bersama rombongannya membangun mercusuar di Muara Jati.
Rombongan Laksmana Cheng Hong membawa barang dagangan berupa keramik dan kain sutra yang halus dan lembut, bermotif seni tinggi. Tujuan rombongan Laksmana Cheng Ho membangun mercusuar sebagai petunjuk cahaya dan penerang di Pelabuhan Muara Jati.
Pegiat sejarah Tionghoa di Cirebon, Jeremy Huang mengatakan, sejak kedatangan rombongan Laksmana Cheng Ho ke Muara Jati, terjadi akulturasi budaya. Mulai dari makanan, sayuran, hingga arsitektur bangunan.
Patung Cheng Ho di Kota Malaka, Malaysia. (Wikipedia)
"Kita mengenal sayur pe cai, cai sim, lobak, makanan kita mengenal kecap, siomay, mi, tahu, baso, kue cikak, moho, sumpit, bapao, cakwe bolang baling, cap tjay, pu yong hai, petis, terasi dan kwee tiauw. Dalam bidang arsitektur lo teng (lantai atas), plang, kusen, dalam dunia matematika kita mengenal sempoa. Dalam bidang busana kita mengenal baju koko dan kain kebaya Encim," katanya, Sabtu (8/8/2020).
ADVERTISEMENT
Jeremy melanjutkan, komoditas yang dibawa Laksmana Cheng Ho diminati oleh masyarakat sekitar sehingga terjadilah komunikasi yang intensif, lalu terjalin hubungan persahabatan dan dagang dengan kerajaan di Nusantara.
"Dari buku Cheng Ho karangan Tan Ta Sen Tujuh ekspedisi Cheng Ho dibagi ke dalam tiga fase. Tiga ekspedisi pertama terbatas di Asia Tenggara, dan Asia Selatan. Armada itu tidak berlayar melampaui Calicut di India. Di Calicut, Cheng Ho mempelajari Selat Hormuz yang menjadi pusat perdagangan utama bagi Asia Barat, Eropa dan Afrika," ujarnya.
Karena itu dia berniat mengunjungi Hormuz dalam ekspedisi keempat. Ekspedisi terakhir berlayar lebih jauh hingga Afrika Timur.
Ilustrasi. (Foto: Ancient.eu)
Dalam buku berjudul "China Muslim di Jawa Abad XV dan ke XVI" karangan HJ De Graaf, dituliskan Kung Wu Ping yang merupakan Rombongan Laksmana Cheng Ho bersama rombongannya saat ke Muara Jati Cirebon sempat menetap dan membangun perkampungan di Gunung Sembung, Sarindil dan Talang Cirebon.
ADVERTISEMENT
Catatan sejarah menunjukkan beberapa awak kapal yang ikut bersama Laksmana Cheng Ho di antaranya:
1. Ma Huan alias Zongdao asli dari Zhejiang keturunan asia tengah, fasih berbahasa Arab dan Persia. Direkrut oleh Cheng Ho sebagai penterjemah, dan awak kapal pada pelayaran ke 4, ke 6 dan ke 7 pengarang kitab Yingya Shenglan sebuah laporan pandangan mata penting tentang perjalanan perjalanan laut ini. Kemungkinan Ma Huan pernah berkunjung ke Muara Jati
2. Fei Xin alias Gongxiao penerjemah fasih berbahasa Arab bergabung dengan Cheng Ho pada ekspedisi ke 3, ke 5 dan ke 7 penulis kitab Xingcha Shenglan
3. Gong Zhen awak pelayaran ke 7 penulis kitab Xiyang Fanguozhi
4. Wang Jinghong , wakil ketua komandan dan wakil ketua utusan; orang kepercayaan Cheng Ho di seluruh tujuh pelayaran, Wang Jinghong kemungkinan kita mengenalnya sebagai Dampu Awang
ADVERTISEMENT
5. Hong Bao wakil ketua utusan pada pelayaran ke 7
6. Yang Zhen wakil ketua utusan pada pelayaran ke 7
7. Guo Changli penerjemah mahir berbahasa Arab dan Persia awak kapal pada pelayaran ke 4, ke 6 dan ke 7
8. Hasan, Xian khusus diundang Cheng Ho untuk bergabung sebagai penerjemah pada pelayaran ke 4 kemungkinan pernah singgah datang ke Muara Jati.
9. Pu Rihe keturunan Pu Shougeng yang adalah seorang warga Quanzhou terpandang berbasis memiliki koneksi dengan Pedagang dari Arab sekaligus Komisaris Perdagangan Luar negri semasa dinasti song dan dinasti Yuan awak kapal pada pelayaran ke 5.
10. Sha Ban wakil ribuan rumah tangga pejabat militer berasal dari Calicut awak kapal pada pelayaran terakhir
ADVERTISEMENT
11. Xia Wennan dari Quanzhou sebagai awak kapal pada tiga ekspedisi antara tahun 1405-1424 perwira militer
12. Pu Manu dari Quanzhou
13. HA ZHI perwira militer tertangkap di Suganla Samudra
14. Ma Bin misi ke Champa dan Jawa
15. Li Xing ke Siam
16. Yin Qing ke Malaka
17.Wang Cong
18. Wang Guitong
19. Zhang Yuan ke Siam
20. Zhang Qian ke Brunei
21. Wu Bing menetap di Sembung Cirebon
22. Zhu Yuan ke Kamboja
23. HOU Xian ke Bengal
24. GUO WEN ke Siam
25. LIN Gui ke Champa
26. Yang Min ke Siam