Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Kaleidoskop 2020: Kisah Heroik Ibu dan Anak Hingga Penolakan Sultan Sepuh XV
28 Desember 2020 7:52 WIB
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon, - Dalam hitungan hari, tahun 2020 akan segera berakhir. Sejumlah kejadian unik serta peristiwa menarik yang terjadi di wilayah Jawa Barat mulai dari aksi heroik ibu dan anak yang melumpuhkan perampok, penolakan penobatan Sultan Sepuh XV hingga viral video azan jihad, terekam oleh tim Ciremai Today partner resmi kumparan.
ADVERTISEMENT
Untuk mengingat sejumlah peristiwa dan kejadian yang terjadi di tahun 2020, kami sajikan rangkuman yang terjadi sejak bulan Januari hingga Desember 2020 :
Bulan Januari
Ibu dan Anak di Cirebon Lumpuhkan Perampok Bergolok Pakai Jurus Karate
Istri dan anak seorang polisi di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, berhasil menggagalkan perampokan di rumahnya. Elis Aryani (48 tahun) dan Yusni Widya Utama (22 tahun) namanya.Aksi heroik ibu dan anak itu terjadi sekitar pukul 10.30 WIB, Senin (20/1/2020). Awalnya, seorang perampok berinisial RS (28) nekat merampok di rumah milik Elis Aryani, istri anggota Dit Krimsus Polda Jabar, Iptu Jojo Sutarjo di Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. Saat kejadian, Jojo tengah bertugas, di rumah hanya ada Elis dan Yusni.
ADVERTISEMENT
Yusni berjuang melawan rasa takut dan khawatirnya. Ia mencoba berpikir tenang kendati nyawanya terancam. Anak pertama pasutri Jojo dan Elis itu rupanya memiliki keahlian bela diri karate. Ia menunggu perampok bergolok itu lengah. Saat pelaku meminta Yusni untuk pindah ke ruangan lain. Yusni langsung berbalik badan dan membanting pelaku.
"Posisi goloknya sudah tidak di leher. Saya lihat dia tak terlalu kuat, kemudian balik kanan dan banting. Dia jatuh, kemudian rebutan senjata," papar Yusni.
Saat perebutan senjata dengan pelaku, jari tangan Yusni tersayat golok. Namun Yusni tak menyerah. Pada saat Yusni berjuang merebut golok dari tangan pelaku, Elis turun dari lantai dua rumahnya. Elis kaget melihat anaknya berkelahi dengan perampok.
ADVERTISEMENT
Bulan Februari
Balita di Cirebon Koma Setelah Digigit Ular saat Sedang Tidur
Seorang bocah berusia 4 tahun bernama Adila Oktavia, harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Gunung Jati (RSUDGJ) Cirebon, akibat digigit ular. Korban warga Desa Pamengkang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon mengalami koma selama 4 hari di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) RSUDGJ Cirebon karena digigit ular jenis bungarus (weling/welang) di rumahnya.
Ular berbisa itu menggigit Adila tepat di telapak kaki pada saat ia tidur lelap, dan diketahui oleh orang tuanya sekitar pukul 22.30 WIB pada Jumat (7/2/2020) lalu. Korban mendapat perawatan medis sekitar pukul 01.00 WIB pada Sabtu (8/2/2020) dan mengalami koma pukul 06.00 WIB.
Bulan Maret
ADVERTISEMENT
Viral Video Acara Ultah Bupati Kuningan Jabar Abaikan Protokol Kesehatan
Tak lama usai aparat dari Polsek Cilimus menghentikan paksa pesta hajatan pernikahan warga, kini beredar foto Bupati Kuningan, Acep Purnama, saat menghadiri acara pernikahan. Foto ini mendadak viral di media sosial, hingga mengundang beragam reaksi.
Tak sedikit yang menghujat dan menuding aparat berwenang tebang pilih dalam menindak warga yang mengadakan hajatan atau resepsi pernikahan sebagai upaya penegakan maklumat Kapolri Irjen Pol Idham Azis terkait pencegahan penyebaran virus Corona (COVID-19).
Menanggapi kabar tersebut, Bupati Kuningan, Acep Purnama, menuturkan kehadirannya di salah satu hajat pernikahan warga Desa Pasawahan, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan merupakan sebagai saksi nikah. Sehingga usai akad acara langsung segera dibubarkan.
ADVERTISEMENT
“Saya hadir hanya saat akad saja, dan memang saya niat menjadi saksi. Setelah itu saya pulang, tidak ada pesta, intinya saya hanya menghadiri sebagai saksi, dan saya instruksikan setelah akad selesai, sudah tidak ada pesta,” katanya.
Bulan April
Pasien Positif Corona di Cirebon Sempat Bohong, 21 Tenaga Medis Diisolasi
Sebanyak 21 tenaga medis di Rumah Sakit Ciremai Kota Cirebon, Jawa Barat menjalani isolasi mandiri setelah melakukan kontak dengan pasien positif terinfeksi coronavirus disease 2019 (COVID-19). Hal ini sebagai tindakan pencegahan dan antisipasi setelah melakukan penanganan medis terhadap salah seorang pasien yang belakangan diketahui pernah melakukan kontak dengan dua pasien positif COVID-19 yang telah meninggal dunia. Sebelumnya, pasien tidak mengaku pernah kontak dengan pasien positif COVID-19.
ADVERTISEMENT
Kepala RS Ciremai Kota Cirebon Letkol Ckm Andre Novan mengatakan, pihaknya telah menerima pasien dengan gejala batuk, sesak napas, pilek, dan dalam penurunan kesadaran.
"Setelah membaik pasien menjalani rapid tes dan hasilnya negatif. Lalu, pasien terbuka bahwa pernah kontak dengan anggota keluarga berstatus PDP meninggal," terangnya.
Bulai Mei
Pasar Sumber Cirebon Ditutup Setelah 2 Pedagang Terinfeksi COVID-19
Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat akan menutup sementara Pasar Sumber setelah dua orang pedagang positif terinfeksi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Bupati Cirebon Imron Rosyadi mengatakan, penutupan dilakukan mulai Jumat (29/5/2020) hingga 14 hari ke depan sesuai protokol penanganan COVID-19. Rencana penutupan Pasar Sumber telah dikoordinasikan dengan intansi lainnya, seperti TNI, Polri, Dishub, dan Satpol PP.
ADVERTISEMENT
"Ini juga ada usulan dari pedagang sendiri. Di Pasar Sumber sendiri totalnya ada sekitar 600 pedagang," kata Imron kepada sejumlah wartawan, Kamis (28/5/2020).
Bulan Juni
Bayi Berusia 50 Hari di Cirebon Terinfeksi Virus Corona
Bayi berusia 50 hari di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terkonfirmasi positif COVID-19. Adanya kasus tersebut, total pasien positif COVID-19 di Kabupaten Cirebon mencapai 14 pasien. "Bayi perempuan, usianya 50 hari," kata Juru Bicara GTPP COVID-19 Kabupaten Cirebon Nanan Abdul Manan, Sabtu (6/6/2020).
Lebih lanjut, Nanan mengatakan awalnya GTPP COVID-19 Kabupaten Cirebon menerima laporan dari salah satu rumah sakit rujukan COVID-19. Bayi dan orang tuanya dinyatakan reaktif saat menjalani rapid test.
"Ibunya tak reaktif, bapaknya reaktif rapid test termasuk anaknya. Kemudian kita lanjutkan ke tes swab pada 4 Juni kemarin. Hasilnya, pada 5 Juni kemarin laboratorium FK UGJ menyatakan bayi tersebut terkonfirmasi positif," kata Nanan.
ADVERTISEMENT
Bulan Juli
Cirebon Berduka, Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat Wafat
Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat wafat pada Rabu (22/07/2020) sekitar pukul 05.20 WIB di salah satu rumah sakit di Kota Bandung, Jawa Barat. Sejumlah rekan, sahabat, masyarakat menunjukkan rasa belasungkawa dengan melayat di tempat dimana jenazah almarhum PRA Arief Natadiningrat disemayamkan yakni di Keraton Kasepuhan Cirebon.
Jenazah disemayamkan di Dalem Arum dan disholatkan di Bangsal Panembahan oleh keluarga, tamu dan pelayat. Siapapun yang masuk bangsal tersebut harus mengikuti protokol kesehatan pencegahan COVID-19 yakni memakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak.
Menurut Protokol Keraton Kasepuhan Cirebon Jajat Sudrajat, almarhum sudah merasakan sakit sejak November 2019 lalu.
ADVERTISEMENT
"Beliau mengeluhkan sakit di bagian perut menjelang akhir tahun, kondisi kesehatannya terus menurun," katanya, Rabu, (22/7/2020).
Bulan Agustus
Keluarga Kasultanan Kasepuhan Cirebon Tolak Penobatan Sultan Sepuh XV
Penobatan Sultan Sepuh XV kepada Pangeran Luqman Zulkaedin mendapat penolakan dari Keluarga Kasultanan Kasepuhan Cirebon. Pangeran Luqman Zulkaedin dinilai bukan keturunan langsung Sunan Gunung Jati, yang berarti pelantikan tersebut telah menyalahi sejarah yang berlangsung ratusan tahun.
Perwakilan Keluarga Kasultanan Kasepuhan Cirebon, Ratu Mawar Kartina menyatakan, menolak penobatan Pangeran Luqman Zulkaedin menjadi Sultan Sepuh XV, karena yang bersangkutan bukan nasab dari Sunan Gunung Jati.
"Keraton Kasepuhan adalah peninggalan Sunan Gunung Jati dan yang berhak adalah yang se-nasab dengan Sunan Gunung Jati," katanya, Minggu (30/8/2020).
ADVERTISEMENT
Bulan September
Kota Cirebon Zona Berbahaya COVID-19, 90 Persen Kelurahan Masuk Zona Merah
Kota Cirebon, Jawa Barat, masuk zona berbahaya COVID-19. Kondisi ini terjadi setelah 18 dari 22 kelurahan yang ada di Kota Cirebon atau 90 persen di antaranya berstatus zona merah COVID-19. Menyikapi situasi ini Pemerintah Kota Cirebon akan menerapkan pembatasan sosial berskala mikro (PSBM) dengan skala tingkat RW, khususnya di kawasan yang tergolong zona merah.
Hal ini menyusul, adanya klaster perumahan yang sudah mengkhawatirkan. Selain itu, muncul juga klaster mal dan pasar. Pemkot Cirebon telah memerintahkan aparat kewilayahan, Camat dan Lurah untuk menggiatkan kembali gerakan displin menerapkan protokol kesehatan (prokes) seperti memakai masker.
Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis mengaku, saat ini klaster keluarga sudah muncul. Sehingga pihaknya meminta Camat dan Lurah dibantu RT/RW untuk gencar melakukan sosialisasi protokol pencegahan penyebaran COVID-19 dari lingkungan perumahan.
ADVERTISEMENT
"Ini berarti, pembatasan sosial berskala mikro (PSBM) di tingkat RW harus dilaksanakan secara ketat," katanya, Senin (7/9/2020).
Bulan Oktober
Puncak Libur Panjang Maulid Nabi, Antrean Kendaraan Terjadi di Tol Cipali
Arus kendaraan di ruas Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) arah menuju Jawa Tengah terpantau ramai pada Rabu (28/10/2020). Bahkan, pantauan lapangan terlihat terjadi antrean panjang kendaraan di pintu keluar Tol Cipali.
Polresta Cirebon, Polda Jawa Barat, sebelumnya memang telah memprediksi puncak lalu lintas di Tol Cipali saat libur panjang dan cuti bersama terjadi hari ini. Sejak tadi pagi volume kendaraan yang melintas menuju Jateng meningkat.
"Puncak arus mudik masih terjadi sampai hari ini. Sampai malam hari, peningkatan volume kendaraan akan terjadi. Kami siagakan personel di pos pengamanan Tol Palimanan," kata Kapolresta Cirebon Kombes Pol M Syahduddi, Rabu (28/10/2020).
ADVERTISEMENT
Bulan November
Slamet Ramadhan, Macan Tutul Jawa Penghuni Gunung Ciremai Terekam Kamera Trap
Sejak dilepasliarkan di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), Jawa Barat, pada Juli 2019, seekor macan tutul Jawa (Panthera Pardus Melas) kini kondisinya tampak sehat, bahkan terlihat lebih gemuk. Hal ini diketahui usai Balai TNGC Kuningan merilis hasil rekaman camera (kamera) trap yang terpasang di sejumlah titik kawasan Gunung Ciremai.
Macan tutul Jawa yang diberi nama Slamet Ramadhan ini, dilepasliarkan oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat bersama Balai TNGC Kabupaten Kuningan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
Seorang petugas Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Balai TNGC Kuningan, Idin Abidin mengungkapkan, penampakan macan tutul Slamet Ramadhan itu terekam kamera trap yang dipasang petugas PEH dan Polisi Hutan (Polhut) Balai TNGC Kuningan. "Hasil analisa data menyimpulkan, Slamet Ramadhan tampak sehat bahkan terlihat gemuk. Berarti banyak pakan disana, kemudian Slamet Ramadhan pun terekam menandai wilayah jelajah dengan urine, feses dan cakaran," bebernya.
ADVERTISEMENT
Bulan Desember
Video Azan Jihad Viral di Medsos, 7 Warga Majalengka Minta Maaf
Video azan jihad yang dibuat oleh sekelompok orang ramai di media sosial (medsos) baru-baru ini. Pemerintah kabupaten Majalengka langsung bergerak cepat menyikapi beredarnya salah satu video sekelompok orang yang mempelesetkan azan menjadi 'hayya alal jihad' yang dilakukan 7 warga asal Majalengka.
Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Majalengka, Polda Jawa Barat, telah menetapkan 2 orang tersangka dari 8 orang yang terlibat dalam kasus azan jihad di Desa Sadasari, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, yang viral di media sosial.
Kapolres Majalengka AKBP Bismo Teguh Prakoso mengatakan, kasus tersebut sudah mengerucut pada penetapan 2 orang tersangka dengan tuduhan melanggar UU ITE.
ADVERTISEMENT
"Terkait kasus azan jihad yang viral di media sosial, hari ini nanti kita akan layangkan (surat) panggilan sebagai tersangka terhadap 2 dari 8 orang yang diperiksa sebagai saksi (utama) dalam kasus tersebut," ungkap AKBP Bismo Teguh Prakoso usai mengelar apel pasukan Operasi Lilin di halaman Mapolres Majalengka, Senin (21/12/2020). ***