Karya Napi Lapas Kuningan, Manfaatkan Onderdil Menjadi Kerajinan Unik

Konten Media Partner
18 Agustus 2019 20:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Limbah plastik hingga onderdil otomotif mampu disulap menjadi karya seni bernilai ekonomis. Karya seni ini diproduksi oleh warga binaan Lapas Kelas II A Kuningan. (Andry)
ciremaitoday.com, Kuningan, - Limbah plastik hingga onderdil otomotif mampu disulap menjadi karya seni bernilai ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Hasil karya seni itu tak lain diciptakan warga binaan Lapas Kelas II A Kuningan, sebagai salah satu upaya pemberdayaan para narapidana.
ADVERTISEMENT
Hasil produk seni narapidana Lapas Kuningan, akan lebih dikenalkan kepada masyarakat luas melalui even-even tertentu. (Andry)
Saat ini, pemasaran beragam kerajinan tangan karya narapidana baru dilakukan melalui media sosial resmi milik Lapas Kuningan. Kedepan rencananya, hasil produk seni narapidana akan lebih dikenalkan kepada masyarakat luas melalui even-even tertentu.
Beberapa karya narapidana seperti lampu hias kamar, akuarium, jam dinding, buaya, naga, buah durian, kursi, dan meja. Semuanya terbuat dari spare part bekas kendaraan bermotor maupun limbah plastik hingga kayu.
“Ini semuanya kerajinan dari limbah ada dari koran bekas, plastik, dan onderdil otomotif. Ini karya dari anak-anak (warga binaan, red) ya, kita tidak bisa menentukan dari harga karena petugas yang mendampingi yang bisa menentukan,” kata Kalapas Kelas II A Kuningan, Samsul Hidayat Bc IP SH MH saat dimintai keterangan persnya, Minggu (18/8).
ADVERTISEMENT
Beberapa karya narapidana seperti lampu hias kamar, akuarium, jam dinding, buaya, naga, buah durian, kursi, dan meja. (Andry)
Dia menyampaikan, bahwa sebagian besar hasil karya tersebut telah terjual, hanya saja belum diambil oleh pembeli. Sehingga karya seni warga binaan masih dipamerkan di ruang tunggu Lapas.
“Misalnya barang berbentuk lampu sepeda ini sudah dipesan oleh seorang notaris. Lalu yang harga tinggi itu satu set tempat duduk lengkap dengan meja, yang terbuat dari limbah onderdil otomotif,” katanya.
Dia menyebut, harga yang ditawarkan dari perajin seninya itu mencapai Rp1,5 juta, sebab tempat duduknya didesain agar nyaman dan menyesuaikan dengan berat orangnya. Karena bagian bawah kursi dilengkapi dengan shocbreaker bekas, sehingga lebih empuk saat ditempati.
“Kalau saya lihat kreatifitasnya itu yang mahal, karena sebetulnya seni itu tak ternilai. Adapula karya seni menyerupai burung hantu, tapi itu sudah diambil juga,” tukasnya.
ADVERTISEMENT
Kerajinan yang dibuat berasal dari spare part bekas kendaraan bermotor maupun limbah plastik hingga kayu. (Andry)
Dia menjelaskan, saat proses pembuatan seni tangan itu dilakukan di luar Lapas Kuningan. Karena sebagian bahan yang dipergunakan cukup berpotensi bahaya, jika disediakan di dalam Lapas.
Proses pembuatan seni tangan itu dilakukan di luar Lapas Kuningan. Bahan yang dipergunakan cukup berpotensi bahaya, jika disediakan di dalam Lapas. (Andry)
“Jadi saat membuatnya itu diluar Lapas, saat kembali kesini semua alat dan barang kesenian tidak dibawa warga binaan. Saya tidak membolehkan ini dibawa kedalam, karena barang-barang ini cukup berbahaya,” tutupnya. (*)