news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kecelakaan di Tol Cipali: Penyerang Sopir Bus Mengaku Diancam Dibunuh

Konten Media Partner
17 Juni 2019 13:50 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bus Safari dan kendaraan minibus lainnya mengalami ringsek akibat lakalantas maut di tol Cipali KM 150 jalur B. Diduga lakalantas maut ini akibat penumpang yang menyerang sopir bus. (Juan)
zoom-in-whitePerbesar
Bus Safari dan kendaraan minibus lainnya mengalami ringsek akibat lakalantas maut di tol Cipali KM 150 jalur B. Diduga lakalantas maut ini akibat penumpang yang menyerang sopir bus. (Juan)
ADVERTISEMENT
ciremaitoday.com, Majalengka, - Kecelakaan maut terjadi di tol Cikopo - Palimanan KM 150 jalur B (Cipali) dan menewaskan 12 orang, serta korban luka berat dan ringan sebanyak 38 orang.
ADVERTISEMENT
Menurut pemeriksaan awal petugas, kecelakaan beruntun yang melibatkan Bus Safari, Mitsubishi Xpander, truk pengangkut ayam, dan Toyota Innova itu akibat sopir bus yang mengantuk.
Namun setelah petugas melakukan pemeriksaan lebih intensif diduga kuat tabrakan itu disebabkan oleh seorang penumpang bernama Amsor, warga Desa Watubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, yang mencoba mengambil alih kendali sopir bus.
"Kami mendapat keterangan dari seorang saksi, dan pelaku pun mengakui perbuatannya. Jadi kecelakaan itu bukan karena mengantuk," terang Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudy Sufahriadi, Senin (17/6).
Bangkai bus Safari hingga kini masih berada di Tol Cipali. Polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara. (Juan)
Menurut Rudy Sufahriadi, secara mendadak Amsor menyerang supir dan berusaha merebut kendali sehingga bus melaju tak terkendali dan berpindah ke jalur berlawanan arus.
"Pelaku mengakui bahwa ia berusaha merebut supir, dan terjadi keributan di dalam bus," ujar Rudy.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Amsor mengaku, sopir bus dan kernet sedang melakukan percakapan melalui telepon genggamnya yang didengar oleh Amsor, bahwa sopir dan kernet ingin membunuhnya.
Informasi itu didapat dari salah satu penumpang berinisial W, yang duduk tepat di belakang bangku sopir.
"A (Amsor) mengaku berusaha membela diri karena mendengar sopir dan kernet berbicara melalui telepon berencana membunuhnya," ujarnya.
Rudy mengatakan, Amsor akan ditetapkan menjadi tersangka, namun pihaknya masih akan menyelidiki lebih lanjut. Sebagai langkah awal, petugas telah memeriksa urine pelaku.
"Dari tes urine, pelaku negatif menggunakan narkoba. Untuk itu akan kami dalami, apa yang menyebabkan dia tiba-tiba menyerang sopir. Apakah betul, masa sopir dan kernet ingin membunuh penumpangnya?" pungkasnya. (*)
Penulis : Juan
ADVERTISEMENT
Editor : Tomi Indra Priyanto