Kenakan 'Topi', Gunung Ciremai Terlihat Lebih Cantik

Konten Media Partner
18 Juli 2019 19:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Gunung Ciremai seolah-oleh menggunakan "topi". (Dok.instagram @hamzah_rollyng)
ciremaitoday.com, Majalengka, - Pagi tadi, terjadi fenomena aneh di Gunung Ciremai. Gunung tertinggi di Jawa Barat itu seolah-olah sedang mengenakan topi yang terbuat dari awan.
ADVERTISEMENT
Ternyata, fenomena awan tersebut merupakan hal yang biasa terjadi di daerah pegunungan atau gunung. Awan ini dinamakan lenticularis yang artinya ‘berbentuk lensa’, dan biasanya cukup disebut sebagai awan ‘lennies’.
Menurut penjelasan Prakirawan cuaca Kantor Stasiun BMKG kelas III Jatiwangi, Ahmad Faa Iziyn, yang terjadi diatas gunung ciremai merupakan Lenticular Clouds (Altocumulus lenticularis atau Lenticularis stand altocumulus). Atau sejenis awan yang unik dan biasanya terbentuk di sekitar bukit-bukit dan gunung-gunung akibat pergerakan udara di kawasan pegunungan.
“Awan aneh atau sebenarnya lenticular dapat dibedakan menjadi tiga jenis. Altocumulus Standing Lenticularis (ACSL) yang terjadi di dataran rendah, Stratocumulus Standing Lenticularis (SCSL) pada ketinggian tingkat menengah, dan Cirrocumulus Standing Lenticularis (CCSL) pada ketinggian yang lebih tinggi dari atmosfer,” kata Ahmad saat dihubungi via pesan singkat whatsapp Kamis (18/7).
ADVERTISEMENT
Gunung Ciremai bertopi (Dok. Instagram @hamzah_rollyng)
Dikatakan dia, proses terbentuknya lenticular clouds, yaitu terjadi akibat arus udara yang lembab kemudian terdorong ke atas dan melintas melalui puncak gunung atau bukit. sehingga mengembun dan akhirnya membentuk awan ini.
“Ketika udara lembab bergerak ke area sekumpulan awan itu (palung) awan menguap kembali menjadi uap. Kira-kira seperti itu mudahnya,” terang Ahmad.
Terbentuknya awan lenticular tergolong sangat jarang, karena untuk dalat membentuk lenticular memerlukan gunung atau bukit dengan ketinggian yang cukup serta kondisi meteorologi yang tepat. Awan lenticular umumnya berada pada ketinggian 8.000-20.000 kaki atau 2.438 – 6.096 meter diatas permukaan laut dan terbentuk pada suhu udara dan jam tertentu. (*)
Penulis : Oki Kurniawan
Editor : Tomi Indra Priyanto
ADVERTISEMENT