Korban Kekerasan, Wajah Bocah di Cirebon Melepuh Ditempelkan ke Knalpot Motor

Konten Media Partner
19 Oktober 2021 17:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Orang tua GP melaporkan tindak kekerasan yang dialami anaknya ke KPAID Cirebon.(Juan)
zoom-in-whitePerbesar
Orang tua GP melaporkan tindak kekerasan yang dialami anaknya ke KPAID Cirebon.(Juan)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon – Salah seorang bocah yakni GP (9 tahun) menjadi korban kekerasan. Seorang remaja NO (16 tahun) tanpa alasan yang jelas menempelkan wajah GO di kenalpot motor. Peristiwa ini menyebabkan wajah NO warga Blok Tumaritis Desa Pegagan Lor Kecamatan Kapetakan Kabupaten Cirebon Jawa Barat melepuh dan nangis sejadi-jadinya. Orang tua korban yakni IS (45 tahun) melaporkan peristiwa ini ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Cirebon.
ADVERTISEMENT
Menurut pengakuan IS, saat kejadian GP tengah bermain dengan teman-teman seusianya tiba-tia NO mendatangi korban menarik baju lalu menempelkan wajah GP ke knalpot motor yang baru dikendarai.
“Wajah anak saya luka melepuh seperti ini. Seteah itu NO melarikan diri,” katanya, Selasa 19/10/2021.
Diketahui, peristiwa kekerasan yang dialami korban tidak hanya kali ini saja beberapa tahun sebelumnya pernah mengalami hal serupa dengan pelaku yang sama.
“Sekitar 2 tahun lalu anak saya juga pernah disiram air bekas mencuci motor oleh pelaku hingga wajahnya dicakar sampai berdarah. Sepeda anak saya juga bannya sering dikempesin,” ujarnya.
Selain melaporkan ke KPAID Kabupaten Cirebon, orang tua korban juga melaporkan tindak kekerasan tersebut ke Polsek setempat dan sudah dilakukan visum.
ADVERTISEMENT
“Ini sudah keterlaluan, saya tidak terima dengan apa yang terjadi dengan anak saya,” tuturnya.
Hingga kini, keluarga korban masih menungu itikad baik dari keluarga pelaku dan meminta kepada pihak yang berwajib mengusut kasus ini hingga tuntas.
“Belum ada itikad baik dari korban, seperti tidak terjadi apa-apa,” pungkasnya.
Sementara, Ketua KPAID Kabupaten Cirebon Hj. Fifi Sofiah mengatakan, pihaknya akan memberikan pendampingan dan perlindungan kepada korban hingga luka pada wajah dan mentalnya pulih.
“Karena di rumah, korban tidak ada yang menemani, ayahnya jualan bakso dan ibunya bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga (ART). Kita ingin luka anak ini sembuh dan mentalnya kembali pulih,” pungkasnya.(Juan)